Peuyeum Bandung: Fermentasi Singkong Khas Jawa Barat dengan Rasa Manis yang Unik

- Redaksi

Saturday, 21 September 2024 - 21:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.idJawa Barat, khususnya Bandung, dikenal dengan ragam kuliner tradisional yang unik dan kaya rasa.

Salah satu makanan tradisional yang masih populer hingga saat ini adalah peuyeum.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peuyeum adalah makanan hasil fermentasi dari singkong yang memberikan tekstur kenyal dengan rasa manis yang khas.

Proses fermentasi inilah yang memberikan peuyeum keunikan tersendiri, baik dari segi rasa maupun aroma, menjadikannya camilan tradisional yang tetap diminati hingga sekarang.

Pembuatan peuyeum sebenarnya cukup sederhana, namun memerlukan ketelitian agar fermentasi berjalan dengan baik dan menghasilkan tekstur serta rasa yang sempurna.

Singkong yang digunakan untuk membuat peuyeum biasanya dipilih yang berkualitas baik, karena singkong yang segar akan menghasilkan peuyeum yang lebih enak.

Langkah pertama dalam pembuatan peuyeum adalah mengupas dan membersihkan singkong.

Setelah itu, singkong direbus hingga setengah matang. Proses perebusan ini penting untuk menghilangkan racun alami yang terdapat dalam singkong mentah.

Setelah singkong direbus, singkong tersebut kemudian didinginkan terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap fermentasi.

Pada tahap berikutnya, singkong yang telah dingin ditaburi dengan ragi khusus untuk fermentasi.

Baca Juga :  Vila Isola: Keindahan Arsitektur Kolonial dan Pesona Misteri di Bandung

Ragi inilah yang nantinya akan membantu proses fermentasi singkong, yang akan mengubah kandungan pati dalam singkong menjadi gula.

Setelah ditaburi ragi, singkong disimpan di tempat yang hangat dan tertutup rapat selama beberapa hari, tergantung pada suhu dan kondisi ruangan.

Proses fermentasi ini biasanya memakan waktu antara dua hingga tiga hari.

Setelah fermentasi selesai, peuyeum siap untuk dikonsumsi.

Tekstur peuyeum yang dihasilkan akan lebih kenyal dibandingkan singkong biasa, dengan rasa manis yang lembut.

Aroma khas fermentasi juga menjadi ciri utama peuyeum yang memikat banyak orang.

Peuyeum dapat dinikmati langsung setelah proses fermentasi selesai.

Banyak orang menyukai peuyeum dalam bentuk aslinya karena teksturnya yang kenyal dan rasa manisnya yang unik. Selain itu, peuyeum juga sering dijadikan bahan dasar untuk berbagai olahan makanan lainnya.

Salah satu olahan yang paling terkenal adalah colenak, yakni peuyeum yang dipanggang kemudian disajikan dengan kelapa parut dan saus gula merah.

Kombinasi antara manisnya peuyeum dengan gurihnya kelapa dan legitnya gula merah membuat colenak menjadi camilan yang sangat digemari.

Baca Juga :  Iga Bakar Si Jangkung: Sensasi Lezat di Bandung yang Tak Terlupakan

Selain colenak, peuyeum juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan lain seperti keripik peuyeum, bolu peuyeum, atau bahkan campuran dalam es krim.

Kreativitas dalam mengolah peuyeum membuat makanan tradisional ini tetap relevan dan diminati oleh generasi muda.

Sebagai salah satu makanan tradisional, peuyeum memiliki tempat khusus di hati masyarakat Jawa Barat.

Biasanya, peuyeum mudah ditemukan di pusat oleh-oleh di Bandung dan sekitarnya.

Makanan ini sering dijadikan buah tangan oleh wisatawan yang berkunjung ke Bandung.

Salah satu alasan mengapa peuyeum begitu populer sebagai oleh-oleh adalah karena daya tahannya yang cukup lama.

Peuyeum dapat bertahan hingga beberapa hari setelah fermentasi selesai, bahkan tanpa perlu disimpan di lemari es.

Popularitas peuyeum juga didukung oleh nilai budaya dan sejarahnya.

Makanan fermentasi ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sunda selama berabad-abad dan terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Bahkan hingga saat ini, peuyeum masih diproduksi secara tradisional di banyak tempat di Jawa Barat, menjaga keaslian rasa dan proses pembuatannya.

Baca Juga :  Wisata Seru di Thean Hou Temple, Cocok Jadi Pilihan saat Liburan

Dalam era modern yang penuh dengan berbagai pilihan makanan, peuyeum tetap eksis sebagai salah satu camilan tradisional yang disukai banyak orang.

Rasa manis yang khas hasil dari fermentasi alami membuat peuyeum berbeda dari makanan berbahan singkong lainnya.

Selain itu, fleksibilitas peuyeum untuk diolah menjadi berbagai jenis camilan juga membuatnya semakin menarik untuk dijadikan bagian dari hidangan sehari-hari.

Keberadaan peuyeum di pasar oleh-oleh dan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Barat menunjukkan bahwa makanan tradisional tidak selalu kalah dengan makanan modern.

Justru, dengan keunikan rasa dan proses pembuatannya, peuyeum menjadi salah satu contoh bagaimana warisan kuliner bisa tetap bertahan dan relevan di tengah perkembangan zaman.

Dengan begitu banyak cara untuk menikmati peuyeum, mulai dari memakannya langsung hingga mengolahnya menjadi camilan kreatif, peuyeum akan terus menjadi ikon kuliner yang tak lekang oleh waktu.

Ini membuktikan bahwa makanan tradisional seperti peuyeum masih memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat dan akan terus diwariskan kepada generasi selanjutnya.***

Berita Terkait

Talas Kukus, Cemilan Tradisional Bogor yang Enak dan Menyehatkan
Resep Bakso Daging Sapi Kenyal dan Lezat ala Devina Hermawan
Getuk Pisang Jadi Oleh-Oleh Favorit Pemudik di Kediri Saat Lebaran 1446 H
Lupis Mbah Satinem, Jajanan Tradisional yang Tak Pernah Sepi di Tugu Jogja
Taman Balekambang Solo Buka Area Baru, Pengunjung Bisa Interaksi dengan Rusa
Lawar Bali: Kuliner Khas yang Penuh Makna Budaya
Sate Sayur: Inovasi Kuliner Sehat yang Sedang Populer di Kota Besar
Kentang Goreng: Camilan Hangat Saat Hujan yang Selalu Bikin Kangen

Berita Terkait

Thursday, 1 May 2025 - 09:57 WIB

Talas Kukus, Cemilan Tradisional Bogor yang Enak dan Menyehatkan

Wednesday, 30 April 2025 - 09:00 WIB

Resep Bakso Daging Sapi Kenyal dan Lezat ala Devina Hermawan

Tuesday, 29 April 2025 - 10:50 WIB

Getuk Pisang Jadi Oleh-Oleh Favorit Pemudik di Kediri Saat Lebaran 1446 H

Monday, 28 April 2025 - 08:58 WIB

Lupis Mbah Satinem, Jajanan Tradisional yang Tak Pernah Sepi di Tugu Jogja

Sunday, 27 April 2025 - 14:06 WIB

Taman Balekambang Solo Buka Area Baru, Pengunjung Bisa Interaksi dengan Rusa

Berita Terbaru

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Pendidikan

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Thursday, 1 May 2025 - 15:10 WIB

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Berita

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Thursday, 1 May 2025 - 14:58 WIB