Para ekonom Keynesian mengajukan kritik tajam terhadap Teori Kuantitas Uang, yang dirumuskan dalam persamaan MV = PT (di mana M adalah jumlah uang beredar, V adalah kecepatan peredaran uang, P adalah tingkat harga, dan T adalah jumlah transaksi). Meskipun teori ini merupakan pilar penting dalam ekonomi klasik, Keynesian berpendapat teori ini terlalu sederhana untuk menjelaskan kompleksitas ekonomi modern.
Kritik Utama Keynesian terhadap Teori Kuantitas Uang
Salah satu kritik utama adalah asumsi kecepatan peredaran uang (V) yang konstan. Keynesian berpendapat bahwa V sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk siklus bisnis dan sentimen konsumen. Selama resesi, orang cenderung menabung lebih banyak, mengurangi V, sementara selama periode ekspansi, pengeluaran meningkat dan V meningkat tajam.
Asumsi lain yang dikritik adalah penawaran uang (M) sebagai variabel yang tetap. Keynesian menekankan bahwa M sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter otoritas moneter. Bank sentral dapat secara aktif memanipulasi M melalui operasi pasar terbuka, perubahan cadangan wajib, dan suku bunga kebijakan. Perubahan M juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti krisis keuangan global.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengaruh Suku Bunga dan Variabel Ekonomi Lainnya
Teori kuantikas uang mengabaikan peran suku bunga dalam perekonomian. Dalam pandangan Keynesian, suku bunga merupakan faktor kunci yang memengaruhi investasi dan pengeluaran. Perubahan dalam penawaran uang akan memengaruhi suku bunga, yang kemudian berdampak pada investasi dan aktivitas ekonomi riil. Teori kuantitas uang gagal menjelaskan mekanisme kompleks ini.
Lebih lanjut, teori ini mengabaikan variabel ekonomi makro lainnya seperti pengangguran, kapasitas produksi, dan kebijakan fiskal. Keynesian menekankan bahwa peningkatan penawaran uang, ketika perekonomian beroperasi di bawah kapasitas penuh, tidak langsung menyebabkan inflasi. Sebaliknya, dapat meningkatkan output dan mengurangi pengangguran terlebih dahulu. Inflasi baru akan terjadi secara signifikan jika perekonomian mencapai kapasitas penuh.
Hubungan Non-Linier dan Kompleksitas Ekonomi Riil
Teori kuantitas uang menyederhanakan hubungan antara penawaran uang dan tingkat harga menjadi hubungan linier yang sederhana. Keynesian berpendapat hubungan ini jauh lebih kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor non-moneter. Perubahan teknologi, ekspektasi konsumen, dan perdagangan internasional semuanya berperan dalam menentukan tingkat harga dan aktivitas ekonomi.
Ketidakpastian dan efek kebijakan juga diabaikan. Respon sektor keuangan dan riil terhadap perubahan kebijakan moneter sulit diprediksi, terutama dalam kondisi ketidakpastian ekonomi tinggi. Kepercayaan konsumen dan bisnis berperan penting dalam menentukan efektivitas kebijakan moneter.
Kesimpulan: Model Keynesian yang Lebih Holistik
Keynesian berpendapat bahwa teori kuantitas uang memberikan gambaran yang terlalu sederhana tentang ekonomi. Model Keynesian menawarkan pendekatan yang lebih holistik, memperhitungkan interaksi kompleks antara variabel moneter dan non-moneter dalam menentukan kinerja ekonomi.
Model Keynesian memasukkan faktor-faktor seperti ekspektasi, ketidakpastian, dan kekakuan harga dan upah yang sering kali diabaikan oleh teori kuantitas uang. Ini memungkinkan analisis yang lebih akurat dan bernuansa tentang bagaimana perubahan dalam kebijakan moneter dan faktor-faktor lain mempengaruhi output, pengangguran, dan inflasi.
Singkatnya, meskipun Teori Kuantitas Uang memberikan landasan dasar pemahaman hubungan antara uang dan harga, kritik Keynesian menunjukkan keterbatasannya dalam menjelaskan kompleksitas dan dinamika ekonomi modern. Pendekatan Keynesian yang lebih komprehensif dianggap lebih relevan dalam menganalisis dan merumuskan kebijakan ekonomi yang efektif.