Perusahaan ABC, sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi dan menjual barang elektronik seperti televisi, kulkas, dan peralatan rumah tangga lainnya, menyusun laporan keuangan setiap akhir tahun. Laporan ini ditujukan kepada pemegang saham dan otoritas pajak, serta mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia. Tahun 2024 menjadi tahun penting bagi perusahaan karena beberapa peristiwa berdampak pada laporan laba rugi mereka.
Peristiwa-peristiwa tersebut meliputi penjualan produk elektronik dengan potongan harga, beban pokok penjualan yang mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik, serta beban operasional yang meliputi biaya pemasaran, administrasi, dan gaji karyawan kantor pusat. Selain itu, Perusahaan ABC juga mencatat beban penyusutan aset tetap dan pajak penghasilan yang harus dibayar. Analisis lebih detail terhadap masing-masing pos dalam laporan laba rugi akan dijelaskan berikut ini.
Pengungkapan Pendapatan Penjualan dan Potongan Harga
Pendapatan penjualan merupakan arus masuk manfaat ekonomi dari aktivitas normal perusahaan, yaitu penjualan produk elektronik. Pengakuan pendapatan dilakukan jika risiko dan manfaat kepemilikan telah berpindah ke pembeli, jumlah pendapatan dapat diukur secara andal, dan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan mengalir ke perusahaan. Ini sesuai dengan PSAK 23 tentang Pendapatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Potongan harga diberikan kepada pelanggan dan mengurangi pendapatan bruto penjualan. Oleh karena itu, pendapatan penjualan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi adalah pendapatan bersih setelah dikurangi potongan harga. Potongan harga tidak dicatat sebagai beban terpisah, melainkan langsung mengurangi nilai pendapatan penjualan.
Pengungkapan dan Pelaporan Beban Pokok Penjualan (HPP)
Beban pokok penjualan (HPP) mewakili biaya langsung produksi barang yang dijual. Ini mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. HPP diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi setelah pendapatan penjualan untuk menghitung laba bruto.
Perhitungan HPP biasanya menggunakan rumus: Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir. Namun, untuk perusahaan manufaktur, HPP juga menyertakan biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik terkait produksi. Kejelasan penyajian HPP penting untuk menghitung laba bruto dengan akurat.
Pengungkapan Beban Operasional
Beban operasional meliputi biaya pemasaran, administrasi, dan gaji karyawan kantor pusat. Beban operasional diklasifikasikan dan diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi, biasanya dibagi menjadi beban penjualan (termasuk biaya pemasaran) dan beban umum dan administrasi (termasuk gaji karyawan kantor pusat).
Pengungkapan ini menunjukkan biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari di luar produksi. Beban operasional dicatat setelah laba bruto dan sebelum laba operasi, memberikan gambaran komprehensif biaya operasional.
Pengungkapan Beban Penyusutan
Beban penyusutan aset tetap merupakan bagian dari beban operasional. Perhitungan penyusutan dilakukan secara sistematis dan konsisten menggunakan metode yang sesuai (misalnya, garis lurus, saldo menurun ganda, atau unit produksi). Beban penyusutan biasanya disajikan sebagai bagian dari beban usaha atau beban operasional lainnya.
Kebijakan akuntansi penyusutan dan rincian aset tetap yang disusutkan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Mencatat beban penyusutan (dengan mendebit Beban Penyusutan dan mengkredit Akumulasi Penyusutan) memberikan gambaran yang akurat tentang alokasi biaya aset tetap.
Pelaporan Pajak Penghasilan
Pelaporan pajak penghasilan mengikuti PSAK 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini (pajak yang harus dibayar berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan) dan pajak penghasilan tangguhan (pajak yang timbul dari perbedaan temporer antara nilai buku dan dasar pengenaan pajak).
Beban pajak penghasilan kini dan tangguhan diakui dan disajikan sebagai pos beban pajak penghasilan, mengurangi laba sebelum pajak untuk menghasilkan laba bersih. Pengungkapan yang memadai mencakup rincian kedua komponen pajak, kebijakan akuntansi terkait, dan dampak pajak atas transaksi dan peristiwa dalam laporan keuangan.
Kesimpulan
Penyusunan laporan laba rugi Perusahaan ABC tahun 2024 harus mengikuti SAK. Pendapatan penjualan dilaporkan neto setelah dikurangi potongan harga. HPP disajikan terpisah untuk menghitung laba bruto. Beban operasional diungkapkan secara terpisah, dan beban penyusutan dilaporkan secara konsisten. Terakhir, pajak penghasilan dilaporkan sesuai PSAK 46, dengan pengungkapan yang memadai.
Dengan mengikuti ketentuan SAK, laporan laba rugi Perusahaan ABC akan memberikan informasi keuangan yang transparan, andal, dan sesuai standar akuntansi di Indonesia. Transparansi ini penting untuk memberikan gambaran yang akurat kepada pemegang saham dan otoritas pajak, serta untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.