Dokter Anak: Makanan Berpengawet Sebabkan Risiko Gagal Ginjal pada Anak

- Redaksi

Sunday, 1 June 2025 - 09:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Makanan berpengawet (Dok. Ist)

Ilustrasi Makanan berpengawet (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR Dr Eka Laksmi Hidayati, Sp.A, Subsp.Nefro(K), mengimbau para orang tua untuk menghindari memberikan makanan dan minuman kemasan yang mengandung pengawet kepada anak.

Menurutnya, kandungan pengawet seperti natrium (NaCl) atau garam yang tinggi bisa meningkatkan risiko anak terkena penyakit ginjal di kemudian hari.

Dalam wawancara dengan awak media pada Sabtu (31/5), dr. Eka menjelaskan bahwa konsumsi garam berlebih dalam makanan kemasan bisa menyebabkan gangguan metabolik, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), yang berujung pada kerusakan ginjal.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut, dr. Eka menjelaskan bahwa hipertensi yang dipicu oleh natrium ini biasanya muncul saat anak mulai remaja hingga dewasa, apalagi jika disertai dengan kondisi lain seperti obesitas dan diabetes.

Baca Juga :  Pentingnya Mengenal Bagian-bagian Tumbuhan Dikotil dan Fungsinya untuk Tumbuhan

Untuk mencegah gangguan ginjal menjadi semakin parah, dr. Eka menyarankan agar anak yang sudah memiliki risiko penyakit ginjal, seperti kelainan bawaan, dijaga kesehatannya agar tidak sampai masuk ke tahap kronis atau stadium akhir yang memerlukan cuci darah.

“Kalau dia masuk ke fase kronik, maka dia akan membutuhkan pengobatan jangka panjang, bisa seumur hidup. Tapi tetap penting untuk kita berikan obat dan tetap penting untuk pasien itu rutin mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dari dokter, karena dengan obat itu maka kita bisa mencegah terjadinya perburukan,” katanya.

Pengobatan biasanya dilakukan untuk mencegah komplikasi dari penyakit lain, seperti hipertensi dan obesitas.

Untuk kasus gagal ginjal akut, ada harapan untuk sembuh jika ditangani dalam waktu kurang dari tiga bulan. Namun jika lebih dari itu, kondisinya dikategorikan sebagai gagal ginjal kronik

Baca Juga :  Lantas Mengapa Ku Masih Menaruh Hati?

Dengan pemahaman dan pencegahan sejak dini, diharapkan anak-anak bisa tumbuh sehat dan terhindar dari risiko penyakit ginjal di masa depan.

Berita Terkait

5 Penyebab Pasangan Kehilangan Ketertarikan Setelah Menikah
Susu Mbok Darmi Ajak Masyarakat Dukung Peternak Lokal dan Penuhi Gizi Anak Bangsa
Bahaya Konsumsi Daging Babi bagi Kesehatan, Bisa Berakibat Fatal
Inspirasi Hampers Idul Adha: Anti Mainstream dan Penuh Makna
Benarkah Daging Kambing Bisa Sebabkan Darah Tinggi? Ini Penjelasan Dokter
3 Rekomendasi Lipstik yang Cocok untuk Bibir Gelap, Warnanya Bikin Wajah Cerah
2 Pilihan Skincare Murah Terbaik Harga di Bawah Rp50 Ribu, Siap Jaga Kulitmu!
3 Rekomendasi Bedak Viva untuk Sehari-hari: Makeup Halus, Harga Murah Meriah Mulai Rp7 Ribuan

Berita Terkait

Tuesday, 3 June 2025 - 10:26 WIB

5 Penyebab Pasangan Kehilangan Ketertarikan Setelah Menikah

Tuesday, 3 June 2025 - 10:19 WIB

Susu Mbok Darmi Ajak Masyarakat Dukung Peternak Lokal dan Penuhi Gizi Anak Bangsa

Monday, 2 June 2025 - 14:19 WIB

Bahaya Konsumsi Daging Babi bagi Kesehatan, Bisa Berakibat Fatal

Monday, 2 June 2025 - 10:13 WIB

Inspirasi Hampers Idul Adha: Anti Mainstream dan Penuh Makna

Monday, 2 June 2025 - 10:05 WIB

Benarkah Daging Kambing Bisa Sebabkan Darah Tinggi? Ini Penjelasan Dokter

Berita Terbaru

Gaara

Film

Mengungkap Kebenaran, Siapa Nama Kakak Perempuan Gaara?

Wednesday, 4 Jun 2025 - 17:15 WIB

Jasa asah pisau (Dok. Ist)

Berita

Jelang Idul Adha, Jasa Asah Pisau di Kediri Ramai Diburu Warga

Wednesday, 4 Jun 2025 - 17:07 WIB