SwaraWarta.co.id – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, OpenAI, memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Scale AI, sebuah perusahaan penyedia data untuk pelatihan kecerdasan buatan (AI).
Keputusan ini diambil setelah Scale AI mendapat investasi besar dari Meta, perusahaan induk Facebook.
Sebelumnya, pihak OpenAI sempat menyatakan bahwa kerja sama dengan Scale AI akan tetap berjalan meskipun ada investasi dari Meta.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, kini OpenAI menegaskan bahwa penghentian kerja sama itu sudah dimulai bahkan sebelum Meta mengumumkan investasinya secara resmi pekan lalu.
OpenAI menyampaikan bahwa mereka sedang mencari mitra baru yang bisa menyediakan data yang lebih tepat dan sesuai kebutuhan untuk mengembangkan teknologi AI generatif, seperti ChatGPT.
Keputusan ini menjadi pukulan berat bagi Scale AI, terutama karena bisnis utamanya memang berfokus pada pelabelan data—bagian penting dalam proses pelatihan AI.
Bahkan menurut laporan Reuters, Google juga sedang mempertimbangkan untuk berhenti menggunakan layanan Scale AI.
Menanggapi situasi ini, beberapa pesaing Scale AI menyatakan bahwa mereka mulai kebanjiran minat dari pengembang AI lain yang mencari penyedia data yang dianggap lebih netral.
Pihak Scale AI mencoba menenangkan para klien dengan menyatakan bahwa Meta tidak akan diperlakukan secara istimewa, dan CEO mereka, Alexandr Wang, tidak akan terlibat langsung dalam operasional sehari-hari.
Namun di lapangan, kenyataannya sudah terlihat: pelanggan besar seperti OpenAI mulai hengkang, yang bisa jadi memaksa Scale AI mengubah arah bisnisnya.
Dalam pernyataan terpisah, CEO sementara Scale AI, Jason Droege, mengatakan bahwa kini perusahaan akan fokus memperkuat layanan aplikasinya. Mereka akan mengembangkan solusi AI khusus untuk instansi pemerintah dan perusahaan besar.