SwaraWarta.co.id – Kali ini kita akan membahas jelaskan makna nabi Muhammad dengan anak yatim bagai dua jari yang saling berdampingan?
Apakah Anda pernah mendengar perumpamaan kedekatan Nabi Muhammad SAW dan anak yatim seperti dua jari yang saling berdampingan?
Ungkapan ini bukan sekadar kiasan manis, melainkan janji agung dan motivasi mendalam bagi setiap Muslim untuk peduli terhadap anak-anak yang kehilangan sosok ayah. Pemahaman mendalam tentang makna hadis ini akan memantik semangat kita untuk berbuat baik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedudukan Mulia di Surga: Makna Dua Jari
Perumpamaan ini berasal dari hadis sahih Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan lainnya. Beliau bersabda:
“Aku dan orang yang menanggung (mengasuh/memelihara) anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.” Lalu, Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan keduanya sedikit.
Lantas, apa makna dari dua jari yang rapat tersebut?
- Jaminan Kedekatan yang Istimewa
Makna utama adalah jaminan kedekatan posisi di Surga dengan Rasulullah SAW. Jari telunjuk dan jari tengah adalah dua jari yang paling dekat dan hampir sejajar. Perumpamaan ini menunjukkan bahwa tidak ada jarak yang signifikan antara orang yang menyantuni anak yatim dengan beliau di Surga, mengalahkan kedudukan amal saleh lainnya.
- Penghargaan Tertinggi bagi Pengasuh Yatim
Anak yatim adalah golongan yang secara alami rentan dan membutuhkan perlindungan, kasih sayang, serta perhatian finansial dan mental, terutama setelah kehilangan tulang punggung keluarga. Perjuangan dan ketulusan orang yang menanggung kebutuhan mereka baik itu keluarga sendiri, kerabat, maupun orang lain yang tulus mengasuh mendapat penghargaan tertinggi dari Allah SWT. Ini adalah bentuk motivasi yang luar biasa agar umat Islam tidak menelantarkan mereka.
- Ketulusan Kasih Sayang
Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yatim. Oleh karena itu, beliau sangat memahami kondisi dan kebutuhan emosional seorang anak yatim. Menyantuni anak yatim bukan hanya soal memberi makan atau pakaian, tetapi juga memberikan kasih sayang, pendidikan, dan kehormatan (tidak menghardik) layaknya anak kandung sendiri. Ketulusan dalam memberikan perlindungan dan cinta inilah yang menjadi kunci meraih janji kedekatan tersebut.
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim
Selain janji kedekatan dengan Nabi, menyantuni anak yatim juga membawa keutamaan lain yang tak terhingga:
- Penyebab Hati Melembut: Perhatian kepada anak yatim adalah salah satu cara untuk melembutkan hati yang keras.
- Terhindar dari Golongan Pendusta Agama: Al-Qur’an secara tegas menyebutkan dalam Surah Al-Ma’un bahwa orang yang menghardik anak yatim termasuk pendusta agama.
- Mendapat Pahala Jariyah: Mengasuh dan mendidik anak yatim dengan baik dapat menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.
Perumpamaan Nabi Muhammad dan anak yatim bagai dua jari yang saling berdampingan adalah panggilan mulia untuk setiap Muslim. Ini adalah kesempatan emas untuk mencapai derajat tertinggi di Surga, bersanding dekat dengan kekasih Allah. Oleh karena itu, mari tingkatkan kepedulian dan uluran tangan kita, sebab di dalam senyum anak yatim, tersimpan janji kebahagiaan abadi.