SwaraWarta.co.id – Jelaskan mengapa Allah SWT menetapkan hukum halal dan haram? Allah SWT, sebagai Sang Pencipta dan Pemilik alam semesta, memiliki hak mutlak untuk menetapkan segala hukum bagi hamba-Nya, termasuk pembagian antara halal (yang diperbolehkan) dan haram (yang dilarang).
Penetapan ini bukan tanpa alasan, melainkan mengandung hikmah dan kemaslahatan yang sangat besar, baik bagi kehidupan individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Menjaga Kemaslahatan Dunia dan Akhirat
Alasan utama di balik hukum halal dan haram adalah untuk menjaga kemaslahatan (kebaikan) umat manusia di dunia dan akhirat. Segala sesuatu yang dihalalkan pasti membawa manfaat atau tidak mendatangkan bahaya yang dominan.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebaliknya, segala sesuatu yang diharamkan mengandung keburukan (mafsadat), bahaya yang merusak akal, jasmani, rohani, dan moral manusia.
Dengan mematuhi batasan ini, seorang Muslim sedang menjaga dirinya dari segala hal yang dapat mencelakakan. Makanan dan minuman halal, misalnya, diyakini menjaga kesehatan hati dan jasmani, sedangkan yang haram seringkali memiliki dampak buruk yang tersembunyi bagi kesehatan fisik dan psikologis.
Bentuk Ketaatan dan Ketakwaan
Ketetapan halal dan haram merupakan ujian sekaligus cerminan ketaatan seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya. Memilih yang halal dan menjauhi yang haram adalah perwujudan langsung dari takwa, yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Sikap hati-hati dalam memilih yang halal juga melatih umat Muslim untuk menjauhi perkara syubhat (meragukan), sebagai langkah preventif agar tidak terjerumus ke dalam yang haram. Ketaatan ini berimbas pada diterimanya ibadah dan dikabulkannya doa. Rasulullah SAW bersabda bahwa rezeki yang haram dapat menghalangi doa seseorang untuk diijabah.
Pilar Kehidupan Spiritual dan Sosial
Selain dampak individual, hukum halal dan haram juga berfungsi sebagai pilar kehidupan spiritual dan sosial yang bersih.
- Spiritual: Mengonsumsi yang halal menjaga kemurnian hati dan kejernihan pikiran, memungkinkan seseorang lebih khusyuk dalam beribadah dan lebih mudah menerima petunjuk Allah.
- Sosial: Aturan terkait harta benda (misalnya larangan riba, curang) memastikan keadilan dan keberkahan rezeki. Menghindari harta haram mencegah tumbuhnya karakter buruk dan konflik sosial.
Dengan demikian, hukum halal dan haram adalah rahmat dari Allah SWT, sebuah panduan hidup yang memastikan kebahagiaan, ketenangan, dan keselamatan bagi hamba-Nya di dunia dan mengantarkan mereka pada ridha-Nya di akhirat.

















