Bagi kalian yang sedang mencari referensi jawaban soal sebuah saham preferen memberikan dividen tetap sebesar Rp7.000 per tahun, dan tingkat pengembalian yang diharapkan investor adalah 10%, silakan simak artikel ini sampai selesai.
Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap cara menghitung nilai intrinsik saham preferen dan menentukan apakah saham tersebut undervalued atau overvalued berdasarkan harga pasar. Pembahasan disusun dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum yang ingin memahami konsep valuasi saham.
Soal Lengkap
Sebuah saham preferen memberikan dividen tetap sebesar Rp7.000 per tahun, dan tingkat pengembalian yang diharapkan investor adalah 10%.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
a. Hitung nilai intrinsik saham preferen menggunakan rumus valuasi saham preferen.
b. Jika harga pasar saham saat ini adalah Rp60.000, apakah saham ini tergolong undervalued atau overvalued? Jelaskan alasan Anda.
Pembahasan Lengkap
1. Pengertian Saham Preferen
Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa kepada pemegangnya, salah satunya berupa pembayaran dividen tetap setiap tahun, sebelum dividen dibagikan kepada pemegang saham biasa. Karena dividennya tetap, saham ini sering dianggap mirip dengan obligasi jangka panjang dalam hal pendapatan tetap.
2. Rumus Valuasi Saham Preferen
Untuk menghitung nilai intrinsik saham preferen, digunakan rumus berikut:
P=DrP = \frac{D}{r}
Keterangan:
P = harga atau nilai intrinsik saham preferen
D = dividen tahunan per lembar saham
r = tingkat pengembalian (return) yang diharapkan investor
3. Substitusi Data yang Diketahui
Dari soal diketahui:
Dividen tahunan (D) = Rp7.000
Tingkat pengembalian (r) = 10% = 0,10
Maka:
P=Rp7.0000,10=Rp70.000P = \frac{Rp7.000}{0,10} = Rp70.000
Jadi, nilai intrinsik saham preferen tersebut adalah Rp70.000 per lembar.
4. Analisis Harga Pasar
Diketahui harga pasar saham saat ini = Rp60.000 per lembar.
Kita bandingkan harga pasar dengan nilai intrinsiknya:
Nilai intrinsik (P) = Rp70.000
Harga pasar = Rp60.000
Karena harga pasar (Rp60.000) < nilai intrinsik (Rp70.000), maka saham ini tergolong undervalued.
5. Kesimpulan
a. Nilai intrinsik saham preferen = Rp70.000 per lembar
b. Karena harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsik, maka saham ini undervalued.
Artinya, saham ini layak untuk dibeli oleh investor karena harganya masih di bawah nilai sebenarnya. Ketika harga pasar mendekati nilai intrinsik di masa depan, investor berpotensi memperoleh keuntungan dari selisih harga (capital gain).
6. Penjelasan Tambahan: Apa Arti Undervalued dan Overvalued?
Undervalued berarti harga saham lebih rendah dari nilai wajarnya, sehingga masih dianggap murah dan menarik untuk dibeli.
Overvalued berarti harga saham lebih tinggi dari nilai wajarnya, sehingga sebaiknya dihindari atau dijual jika sudah dimiliki.
Dalam kasus ini, karena nilai wajar saham Rp70.000 dan harga pasar Rp60.000, maka saham preferen tersebut berada dalam kondisi undervalued.
7. Pentingnya Analisis Valuasi Saham bagi Investor
Analisis seperti ini penting karena membantu investor:
Menilai apakah harga saham saat ini masih wajar atau sudah terlalu mahal.
Membuat keputusan investasi yang lebih rasional berdasarkan data, bukan hanya tren pasar.
Memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko investasi.
Dengan memahami konsep ini, mahasiswa dan calon investor bisa mengembangkan kemampuan analisis keuangan yang lebih tajam serta berpikir kritis terhadap kondisi pasar modal.
Kesimpulan Akhir
Saham preferen dengan dividen Rp7.000 dan tingkat pengembalian 10% memiliki nilai intrinsik Rp70.000. Karena harga pasarnya Rp60.000, maka saham ini undervalued dan berpotensi memberikan keuntungan jika dibeli sekarang. Analisis sederhana seperti ini dapat menjadi dasar pengambilan keputusan investasi yang cerdas dan bertanggung jawab.

















