SwaraWarta.co.id – Kebakaran hebat melanda Pasar Baru Cikarang di Kabupaten Bekasi pada Selasa pagi, menghanguskan puluhan kios dan mengakibatkan kerugian material yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Penyebab pastinya masih diselidiki pihak berwenang.
Kronologi Kejadian berdasarkan Kesaksian Pedagang
Kebakaran dilaporkan pertama kali terjadi sekitar pukul 05.05 WIB. Beberapa kesaksian dari pedagang dan petugas membantu merekonstruksi kronologi peristiwa ini.
Salah seorang pedagang lama, Anwar (47), mengisahkan bahwa saat keluar usai salat Subuh, api sudah membesar di bagian bawah pasar, diduga berasal dari area pedagang kaki lima. Ia bahkan sempat mendengar suara letupan listrik tidak lama sebelum api membesar.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pas saya lagi salat Subuh, kedengeran ada suara ‘pertek-pertek’. Katanya sih dari listrik, tapi saya nggak tahu pasti. Yang jelas pas keluar api udah tinggi banget,” ungkap Anwar.
Kobaran api dengan cepat membesar dan menjalar ke puluhan kios lain akibat banyaknya material mudah terbakar seperti pakaian, sepatu, dan tas yang menjadi barang dagangan utama. Angin kencang turut mempercepat persebaran api ke seluruh area pasar.
Jumadi (51), pemilik kios lainnya, mengaku tidak mengetahui awal mula kejadian. Ia baru menyadari kebakaran setelah mendapat kabar dari saudara.
“Dikasih tahu saudara kalau pasar kebakaran. Waktu saya ke pasar, api sudah besar,” kata Jumadi. Beruntung, ia masih sempat menyelamatkan sebagian barang dagangannya.
Upaya Pemadaman dan Kendala yang Dihadapi
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Bekasi langsung merespons laporan yang diterima pukul 05.05 WIB. Hoiru Syahriala, perwakilan petugas pemadam, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan 7 armada pemadam kebakaran dan 75 personel untuk memadamkan api.
Proses pemadaman sempat mengalami kendala akibat akses jalan yang padat di jam kerja pagi hari. Suplai air pemadaman dibantu oleh PT Fajar Paper dan hidran dari pihak SGC.
Setelah berjuang selama sekitar dua jam, api berhasil dikendalikan oleh petugas. Beberapa laporan menyebutkan api benar-benar padam sekitar pukul 09.00 WIB.
Dampak Kerusakan dan Upaya Penyelidikan
Berdasarkan data awal, sebanyak 45 kios dan lapak pedagang kaki lima hangus dilalap si jago merah. Namun, ada juga laporan dari pedagang yang menyebut kerusakan lebih parah, mencapai 100 lapak dan 5 toko.
Kerugian material ditaksir mencapai miliaran rupiah, dengan banyak pedagang kehilangan mata pencaharian mereka dalam sekejap.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang. Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa menyampaikan bahwa pihaknya telah memeriksa setidaknya 5 saksi untuk mengungkap asal usul kejadian.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun trauma dan kerugian ekonomi yang diderita para pedagang sangat signifikan. Pedagang seperti Anwar berharap ada kejelasan bantuan dari pemerintah daerah untuk memulihkan kembali mata pencaharian mereka

















