Mendagri Tito Karnavian Kritik Penggunaan Anggaran Program Stunting yang Tidak Tepat Sasaran

- Redaksi

Wednesday, 18 December 2024 - 19:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tito Karnavian (Dok. Ist)

Tito Karnavian (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menyoroti penggunaan anggaran yang tidak efisien dalam program pencegahan stunting.

Program ini memiliki anggaran sebesar Rp 10 miliar, namun hanya Rp 2 miliar yang sampai ke masyarakat.

Sisanya, yaitu Rp 6 miliar, digunakan untuk kegiatan seperti rapat koordinasi, studi banding, dan evaluasi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ada program stunting anggarannya Rp 10 miliar. Rapat kordinasi, studi banding dan lain-lain Rp 6 miliar. Yang jadi makanan untuk ibu hamil dan anak di bawah 2 tahun Rp 2 miliar. Rp 2 miliar lagi evaluasi. Jadi anggaran stunting 2 miliar yang masuk ke perut,” katanya dalam acara Penganugerahan APBD Award dan Rakornas Keuangan Daerah 2024, Rabu (18/12/2024).

Baca Juga :  Polisi Tangkap Empat Pelaku Pemerasan Modus Teman Kencan di Tanjung Priok

Tito menyatakan bahwa anggaran yang seharusnya digunakan untuk makanan bagi ibu hamil dan anak di bawah dua tahun justru terbagi untuk hal-hal yang kurang langsung bermanfaat bagi masyarakat.

Tito juga meminta kepada Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri untuk lebih mengawasi penggunaan anggaran besar, seperti perjalanan dinas, agar lebih efisien.

Pemerintah, kata Tito, sudah memutuskan untuk mengurangi anggaran perjalanan dinas hingga setengahnya, dan hal ini juga berlaku untuk kementerian/lembaga (K/L).

Ia menekankan bahwa banyak program yang tidak efektif, seperti rapat penguatan yang tidak memberikan hasil nyata, dan meminta para kepala daerah untuk lebih jujur dalam mengelola anggaran.

Menurut Tito, hal ini penting agar anggaran bisa lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Baca Juga :  Cabuli Siswi SMA, Oknum PNS di Mojokerto Dibui 9 Tahun

“Saya kemarin sore sampai jam 5 sudah berdiskusi dengan Menteri Keuangan untuk perjalanan dinas dikurangi separo K/L. Dan sama saya juga minta Dirjen Keuangan Daerah semua nanti kita akan pelototi anggaran-anggaran perjalanan dinas ataupun belanja yang tidak efisien. Karena banyak yang nggak efisien,” katanya.

Berita Terkait

Insentif Guru Non ASN 2025: Kapan Cair dan Syarat Terbaru yang Wajib Diketahui
Cara Cek Info GTK 2025: Panduan Lengkap untuk Guru
Panduan Lengkap Cara Masuk Info GTK: Cek Data dan Tunjangan Guru dengan Mudah
Cara Klaim BPJS Ketenagakerjaan dengan Cepat dan Mudah yang Wajib Kamu Ketahui
Berapa Lama Jangka Waktu Pemblokiran Rekening oleh PPATK? Pahami Aturan dan Prosedurnya
10 Ciri-ciri Rekening Diblokir oleh PPATK, Waspada Sebelum Transaksi Mandek Tiba-Tiba!
Honorer Non Database Bisa Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu: Ini Syaratnya!
Cara Cek Hasil Pengumuman KIP Kuliah 2025 dengan Mudah

Berita Terkait

Saturday, 2 August 2025 - 14:17 WIB

Insentif Guru Non ASN 2025: Kapan Cair dan Syarat Terbaru yang Wajib Diketahui

Saturday, 2 August 2025 - 11:35 WIB

Cara Cek Info GTK 2025: Panduan Lengkap untuk Guru

Saturday, 2 August 2025 - 10:23 WIB

Panduan Lengkap Cara Masuk Info GTK: Cek Data dan Tunjangan Guru dengan Mudah

Friday, 1 August 2025 - 11:06 WIB

Cara Klaim BPJS Ketenagakerjaan dengan Cepat dan Mudah yang Wajib Kamu Ketahui

Thursday, 31 July 2025 - 09:33 WIB

Berapa Lama Jangka Waktu Pemblokiran Rekening oleh PPATK? Pahami Aturan dan Prosedurnya

Berita Terbaru

Cara Cek Info GTK 2025

Berita

Cara Cek Info GTK 2025: Panduan Lengkap untuk Guru

Saturday, 2 Aug 2025 - 11:35 WIB

Cara Kerja Enzim

Kesehatan

Memahami Rahasia Kehidupan: Cara Kerja Enzim

Saturday, 2 Aug 2025 - 10:31 WIB

Kenapa WhatsApp Kena Spam

Teknologi

Kenapa WhatsApp Kena Spam? Berikut ini Penjelasannya!

Saturday, 2 Aug 2025 - 10:15 WIB