Manfaat Berbagi dan Menikmati Makanan Bersama Keluarga untuk Kesehatan Mental dan Fisik

- Redaksi

Sunday, 8 September 2024 - 18:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Berbagi dan menikmati makanan bersama keluarga adalah salah satu kebiasaan yang ditekankan oleh para nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW.

Kebiasaan ini tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan mental dan fisik.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di era modern ini, banyak penelitian yang membuktikan bahwa kegiatan makan bersama keluarga dapat mengurangi stres dan membantu membangun kebiasaan makan yang sehat, terutama pada anak-anak.

Kekuatan Berbagi Makanan dalam Menjalin Kebersamaan

Berbagi makanan telah menjadi simbol dari persatuan dan rasa kebersamaan dalam keluarga.

Nabi Muhammad SAW sering menekankan pentingnya berbagi makanan, baik dengan keluarga maupun orang lain yang membutuhkan.

Ini adalah bentuk ibadah sekaligus cara mempererat hubungan antaranggota keluarga.

Saat kita berbagi makanan, kita tidak hanya memberi nutrisi kepada tubuh, tetapi juga menyebarkan cinta, kepedulian, dan perhatian.

Ketika seluruh anggota keluarga duduk bersama di meja makan, mereka memiliki kesempatan untuk berbicara, bertukar cerita, dan saling memahami satu sama lain.

Baca Juga :  Kebiasaan Pagi yang Menyebabkan Berat Badan Naik

Komunikasi yang terjalin saat makan bersama membantu memperkuat ikatan emosional dan menciptakan suasana yang harmonis di rumah.

Ini sangat penting terutama dalam kehidupan modern yang sering kali sibuk dan penuh tekanan, di mana waktu untuk berkumpul bersama menjadi terbatas.

Pengaruh Makan Bersama terhadap Pengurangan Stres

Dalam dunia yang semakin sibuk, tekanan hidup dan tuntutan pekerjaan sering kali menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Salah satu cara sederhana untuk mengurangi stres adalah dengan makan bersama keluarga.

Aktivitas ini memungkinkan setiap individu untuk sejenak melepaskan diri dari rutinitas harian yang melelahkan dan menikmati waktu berkualitas dengan orang-orang tercinta.

Penelitian telah menunjukkan bahwa makan bersama keluarga dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol.

Suasana santai dan penuh kasih sayang selama makan membantu tubuh untuk lebih rileks.

Baca Juga :  Bagaimana Hubungan Otak dengan Gerak yang Dilakukan Tubuh Kalian?

Selain itu, interaksi yang terjalin saat makan bersama bisa menjadi sarana untuk berbagi perasaan, mencurahkan isi hati, dan mencari dukungan emosional dari anggota keluarga.

Dengan demikian, makan bersama berperan penting dalam menjaga kesehatan mental setiap anggota keluarga.

Membangun Kebiasaan Makan Sehat pada Anak

Selain mengurangi stres, makan bersama juga terbukti efektif dalam membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak-anak.

Saat anak-anak melihat orang tua mereka makan dengan pola yang sehat, mereka cenderung mengikuti contoh tersebut.

Anak-anak belajar mengenal makanan bergizi, memahami pentingnya porsi yang seimbang, dan menikmati berbagai jenis makanan.

Studi juga menunjukkan bahwa anak-anak yang sering makan bersama keluarga memiliki risiko lebih rendah mengalami obesitas dan gangguan makan.

Kebiasaan ini membantu mereka mengembangkan sikap positif terhadap makanan dan menghindari kebiasaan makan yang berlebihan atau tidak sehat.

Selain itu, saat makan bersama, orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai penting seperti berbagi, bersyukur atas makanan, dan menghargai waktu kebersamaan.

Baca Juga :  Tentukan Nilai Chi Square dari Data Perokok dan Kanker Paru-Paru Diatas

Meningkatkan Kualitas Hidup melalui Kebiasaan Sederhana

Meskipun tampaknya sederhana, makan bersama memiliki dampak besar pada kualitas hidup.

Kebiasaan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga meningkatkan kesehatan mental dan emosional setiap anggota keluarga.

Dengan menciptakan kebiasaan makan bersama secara rutin, kita bisa mengurangi tingkat stres, membangun ikatan yang lebih erat antar anggota keluarga, dan membentuk pola makan yang lebih sehat.

Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk meluangkan waktu untuk makan bersama, meskipun hanya beberapa kali dalam seminggu.

Manfaat yang diperoleh dari kebiasaan ini akan terasa dalam jangka panjang, baik dari segi kesehatan fisik maupun hubungan antaranggota keluarga.

Sebagaimana yang diajarkan oleh para nabi, berbagi dan menikmati makanan bersama adalah cara yang efektif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari.***

Berita Terkait

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara
MANAKAH Pernyataan Yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Tahapan Dalam Model Kolb?
BAGAIMANA Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning Dan Menerapkannya?
WACANA Dikutip Sebagian Dari https://lsfdiscourse.org/rekayasa-sosial-dan-pandemi/ Berdasarkan Wacana Di Atas a. Kemukakan Pendapat Anda Tentang
KUNCI Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning
KEMUKAKAN Pendapat Anda Tentang Keterkaitan Perubahan Direncanakan Dengan Rekayasa Sosial, Analisislah Bentuk Rekayasa Sosial Yang Terjadi
KUNCI Jawaban Modul 3.3 Pembuatan Chatbot Santri Pelatihan Short Course: Mahir Artificial Intelligence Pintar Kemenag
UNTUK Mempertajam Pemahaman Anda Mengenai Experiential Learning, Anda Memerlukan Orang Lain Yang Dapat Menjadi Inspirasi

Berita Terkait

Tuesday, 17 June 2025 - 17:39 WIB

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Tuesday, 17 June 2025 - 17:29 WIB

MANAKAH Pernyataan Yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Tahapan Dalam Model Kolb?

Tuesday, 17 June 2025 - 17:24 WIB

BAGAIMANA Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning Dan Menerapkannya?

Tuesday, 17 June 2025 - 17:19 WIB

WACANA Dikutip Sebagian Dari https://lsfdiscourse.org/rekayasa-sosial-dan-pandemi/ Berdasarkan Wacana Di Atas a. Kemukakan Pendapat Anda Tentang

Tuesday, 17 June 2025 - 17:14 WIB

KUNCI Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning

Berita Terbaru

Pendidikan

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Tuesday, 17 Jun 2025 - 17:39 WIB