Kasus Kredit Fiktif SPP, Pimpinan BRI Ponorogo Tegas: PHK dan Tak Ada Toleransi!

- Redaksi

Thursday, 5 June 2025 - 13:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan mantri BRI Cabang Ponorogo unit Pasar Pon, berinisial SPP, telah ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ponorogo karena kasus penyalahgunaan wewenang terkait kredit fiktif. Kasus ini telah merugikan negara hingga ratusan juta rupiah. Penahanan dilakukan setelah penyidik Kejari Ponorogo melengkapi dua alat bukti yang cukup.

Kasie Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, menyatakan SPP resmi ditahan selama 20 hari ke depan untuk menunggu kelengkapan berkas persidangan. Penahanan dilakukan pada Selasa, 3 Juni. Proses hukum akan terus berjalan hingga persidangan.

Respon Tegas BRI terhadap Kasus Kredit Fiktif

BRI Cabang Ponorogo, melalui Pemimpin Cabang Agus Adi Hermanto, memberikan tanggapan resmi terkait kasus tersebut. Pihak BRI menegaskan telah mengambil tindakan tegas terhadap oknum mantri yang terlibat.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Agus Adi Hermanto menyatakan bahwa BRI telah memberikan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada SPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Langkah ini menunjukkan komitmen BRI terhadap transparansi dan akuntabilitas.

Baca Juga :  Kahiyang Ayu Dukung Generasi Emas 2045, Begini Upayanya!

BRI juga memastikan bahwa tidak ada nasabah atau pihak lain yang mengalami kerugian finansial akibat tindakan SPP. Bank menjamin keamanan dan kepentingan nasabah tetap menjadi prioritas utama.

Komitmen BRI terhadap Good Corporate Governance (GCG)

BRI secara tegas menyatakan komitmennya terhadap prinsip Zero Tolerance terhadap tindakan fraud atau penipuan dalam setiap kegiatan operasional. Hal ini sejalan dengan penerapan nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG).

Penerapan GCG ini mencakup aspek transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. BRI berkomitmen untuk terus meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Pihak BRI juga telah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Kejaksaan. BRI akan terus mendukung proses hukum yang berlaku untuk mencapai keadilan dan memberikan efek jera bagi pelaku.

Baca Juga :  Pembatalan Kelulusan Seleksi CPNS PUPR 2024: Informasi Terbaru dan Langkah yang Harus Dilakukan

Detail Kasus Kredit Fiktif

Kasus kredit fiktif yang dilakukan SPP melibatkan manipulasi data dan proses pengajuan kredit. Dugaan sementara, SPP membuat pengajuan kredit fiktif atas nama individu atau entitas yang tidak ada atau tanpa sepengetahuan mereka.

Modus operandi yang digunakan SPP perlu diungkap secara detail dalam proses persidangan. Pengungkapan detail modus operandi penting agar dapat mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.

Besaran kerugian negara yang diakibatkan oleh tindakan SPP masih dalam proses penghitungan dan akan dibeberkan secara rinci dalam persidangan. Informasi lebih lanjut mengenai detail kerugian negara akan disampaikan setelah proses persidangan selesai.

Langkah Pencegahan Kejadian Serupa

BRI perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur pengajuan kredit untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Evaluasi internal ini penting untuk meningkatkan pengawasan dan mengurangi celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga :  Tim Patroli Gabungan Amankan Balon Udara Ilegal di Ponorogo

Peningkatan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan BRI tentang etika kerja, kepatuhan hukum, dan pencegahan fraud juga perlu dilakukan. Peningkatan kesadaran karyawan akan sangat membantu mencegah kejadian serupa terjadi kembali.

Selain itu, BRI juga perlu memperkuat kerjasama dengan aparat penegak hukum untuk mendeteksi dan mencegah dini praktik-praktik fraud di lingkungan perbankan. Kolaborasi yang kuat antara pihak internal BRI dan pihak eksternal sangatlah penting dalam membangun sistem yang aman dan terpercaya.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh lembaga keuangan untuk terus meningkatkan sistem pengawasan dan kepatuhan guna melindungi kepentingan nasabah dan mencegah kerugian negara.

Berita Terkait

Magang Kemnaker untuk Fresh Graduate: Syarat, Cara Daftar, dan Manfaatnya
Cara Pendaftaran PPG Prajabatan 2025: Syarat dan Link Resmi
Kapan Hasil Pengumuman PLN 2025? Berikut ini Update Terbarunya!
Gaji PNS Single Salary: Transformasi Sistem Penggajian ASN Menuju Kesejahteraan
Contoh NIP PPPK Paruh Waktu dan Cara Memahaminya dengan Mudah
Kapan Idul Adha 2026? Berikut Tanggal dan Maknanya
Polisi Tangkap Debt Collector yang Tarik Mobil di Kelapa Dua Tangerang
Praka Mar Zaenal Mutaqim, Prajurit TNI Gugur Saat Terjun Payung di HUT TNI ke-80

Berita Terkait

Friday, 10 October 2025 - 11:00 WIB

Magang Kemnaker untuk Fresh Graduate: Syarat, Cara Daftar, dan Manfaatnya

Friday, 10 October 2025 - 10:09 WIB

Cara Pendaftaran PPG Prajabatan 2025: Syarat dan Link Resmi

Thursday, 9 October 2025 - 09:18 WIB

Kapan Hasil Pengumuman PLN 2025? Berikut ini Update Terbarunya!

Wednesday, 8 October 2025 - 12:04 WIB

Gaji PNS Single Salary: Transformasi Sistem Penggajian ASN Menuju Kesejahteraan

Monday, 6 October 2025 - 18:52 WIB

Contoh NIP PPPK Paruh Waktu dan Cara Memahaminya dengan Mudah

Berita Terbaru