Defisit APBN Capai Rp31,2 Triliun, Ekonom Soroti Evaluasi Program Pemerintah

- Redaksi

Friday, 14 March 2025 - 09:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sri Mulyani Angkat Bicara Soal Isu Penghapusan Gaji Ke 13 dan 14 ASN

Sri Mulyani Angkat Bicara Soal Isu Penghapusan Gaji Ke 13 dan 14 ASN

Swarawarta.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Februari 2025 mengalami defisit sebesar Rp31,2 triliun atau 0,13% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Meski angka ini sesuai dengan prediksi pemerintah, sejumlah ekonom menilai situasi ini perlu diwaspadai, terutama terkait keberlanjutan beberapa program seperti Coretax dan Makan Bergizi Gratis.

“Defisit APBN 2025 didesain Rp616,2 triliun. Jadi, defisit Rp31,2 triliun masih dalam target APBN, yaitu 2,53% terhadap PDB atau Rp616,2 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan di Jakarta.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Defisit APBN terjadi ketika belanja negara melebihi pendapatan yang diperoleh. Sebagai perbandingan, pada Februari 2024, APBN justru mencatat surplus sebesar Rp22,8 triliun atau sekitar 0,10% dari PDB.

Baca Juga :  Anggaran untuk Program Makan Siang Gratis Berkisar Rp. 15 Ribu, Kecil atau Besar?

Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers pada Kamis (13/3), sehari setelah Sri Mulyani bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan.

Menariknya, pengumuman ini menjadi yang pertama sejak Januari 2025, berbeda dari kebiasaan sebelumnya di mana laporan kinerja APBN dirilis setiap bulan, termasuk saat pandemi COVID-19.

Selain itu, sempat muncul perbincangan mengenai dokumen APBN yang ditarik dari situs resmi Kementerian Keuangan pada Rabu (12/3), menambah sorotan terhadap kebijakan fiskal pemerintah.

Menanggapi hal ini, Sri Mulyani menjelaskan bahwa keterlambatan pengumuman APBN bulan lalu disebabkan oleh kondisi data yang masih belum stabil akibat berbagai faktor.

Ke depannya, pemerintah perlu mempertimbangkan evaluasi terhadap sejumlah program agar kebijakan fiskal tetap terkendali dan tidak memperburuk kondisi keuangan negara.

Berita Terkait

Panduan Terbaru Cara Cek BLT Kesra 2026 Lewat Hp: Mudah dan Cepat!
Mengapa Harus Berpolitik? Menyadari Bahwa Suara Anda Adalah Penentu Masa Depan
KPAI Kota Binjai: Peran Penting dalam Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak
KPAI Kota Pontianak: Garda Terdepan Perlindungan Hak Anak di Kalimantan Barat
KPAI Kota Singkawang: Pusat Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak yang Terpercaya
KPAI Kota Tegal: Layanan Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak yang Mudah Diakses
KPAI Kota Ternate: Pusat Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak Terpercaya
BKAD Barru: Pengelolaan Keuangan Daerah yang Transparan dan Akuntabel

Berita Terkait

Wednesday, 31 December 2025 - 08:24 WIB

Panduan Terbaru Cara Cek BLT Kesra 2026 Lewat Hp: Mudah dan Cepat!

Tuesday, 30 December 2025 - 10:57 WIB

KPAI Kota Binjai: Peran Penting dalam Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak

Tuesday, 30 December 2025 - 10:54 WIB

KPAI Kota Pontianak: Garda Terdepan Perlindungan Hak Anak di Kalimantan Barat

Tuesday, 30 December 2025 - 10:52 WIB

KPAI Kota Singkawang: Pusat Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak yang Terpercaya

Tuesday, 30 December 2025 - 10:48 WIB

KPAI Kota Tegal: Layanan Pengaduan dan Edukasi Perlindungan Anak yang Mudah Diakses

Berita Terbaru

Cara Membuat Passphrase Coretax

Teknologi

Cara Membuat Passphrase Coretax untuk Keamanan Akun Pajak Anda

Wednesday, 31 Dec 2025 - 09:00 WIB

Tips Menyambut Tahun Baru agar Lebih Positif dan Produktif

Lifestyle

7 Tips Menyambut Tahun Baru agar Lebih Positif dan Produktif

Tuesday, 30 Dec 2025 - 16:22 WIB