Tfd6BUC8TSd7TSMoTpW9GUr0BA==

Konflik Palestina dengan Israel Tak Kunjung Redam, Kemlu RI Segera Evakuasi WNI

Konflik Palestina dengan Israel Tak Kunjung Redam, Kemlu RI Segera Evakuasi WNI
Konflik Palestina dengan Israel kian memanas dan tak kunjung meredam (Foto: Tvonenews)


SwaraWarta.co.id - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) telah merencanakan penyelamatan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Palestina dan Israel, terdampak oleh konflik di kawasan tersebut.

Para WNI diharapkan untuk lebih waspada dan dapat menghubungi pusat layanan darurat di KBRI Amman, KBRI Kairo, dan KBRI Beirut.

KBRI Amman juga telah mempersiapkan nomor hotline yang dapat dihubungi: +962 7 7915 0407.

Tak hanya itu, bagi WNI yang berada di wilayah Mesir atau Lebanon, yang berbatasan dengan Israel dan membutuhkan bantuan, juga dapat menghubungi hotline KBRI Kairo dengan nomor berikut:

• +201022229989

• atau hotline KBRI Lebanon di +9613199493

Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, telah menyampaikan pesan tersebut melalui pernyataan tertulis pada Selasa, 10 Oktober 2022.

"Bagi WNI yang masih berada di lokasi yang mungkin memiliki akses keluar yang relatif aman, seperti beberapa tempat di Israel, kami sangat menyarankan agar segera meninggalkan kawasan tersebut, termasuk para WNI yang sedang dalam perjalanan wisata," kata Judha.

Menurut Judha, situasi keamanan saat ini sangat bergantung pada lokasi, baik di Palestina maupun di Israel.

Berdasarkan data terbaru, terdapat 45 WNI di Palestina, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 10 WNI di Gaza dan yang lainnya di Tepi Barat.

Selain itu, ada 230 WNI yang sedang menjalani perjalanan wisata religi di berbagai bagian di Israel. Saat ini, belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban dalam konflik tersebut.

Kemlu juga memberikan saran untuk WNI yang memiliki rencana kunjungan ke wilayah tersebut, untuk menunda atau membatalkan perjalanannya baik ke Palestina maupun Israel, hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Sebelumnya, Hamas, sebuah gerakan Islam Sunni dan perjuangan nasional Palestina yang menentang pendudukan Zionis, telah melancarkan operasi "Badai al-Aqsha" dengan melepaskan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel.

Serta melakukan serangan langsung ke beberapa lokasi di Israel, termasuk Tel Aviv, pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Hal ini menyebabkan sekitar 700 warga dan tentara Israel tewas.

Israel pun merespons dengan operasi "Pedang Besi" di Gaza, yang menyebabkan jumlah korban tewas mencapai setidaknya 770 orang, dan sekitar 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel yang merupakan pembalasan atas serangan Hamas pada akhir pekan sebelumnya.

Menurut berbagai sumber, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza pada Selasa, 10 Oktober 2023, melaporkan bahwa dari 770 warga Palestina yang tewas, terdapat 140 anak-anak dan 120 wanita di antaranya.

Gaza merupakan wilayah Palestina yang sebelumnya merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman, sebelum diduduki oleh Inggris dari 1918 hingga 1948, dan kemudian oleh Mesir dari tahun 1948 hingga 1967.

Hampir dua dekade setelah Israel mengumumkan kemerdekaannya pada tahun 1948.

Negara Zionis ini telah menduduki sisa wilayah bersejarah Palestina, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, dan Semenanjung Sinai Mesir selama Perang Enam Hari pada tahun 1967 dalam pertempuran melawan koalisi pasukan Arab.

 



Dapatkan update berita Indonesia terkini 2024 serta info viral terbaru hari ini dari situs SwaraWarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter