Jenazah EN yang ditemukan tewas di kamar kos (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang mahasiswi Universitas Dian Nuswantara (Udinus) Semarang ditemukan meninggal dunia di kamar kos di kawasan Bulusan Selatan VII, Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa ini diketahui terjadi pada hari Rabu, (11/10). Korban sendiri diketahui berinisial EN (24) warga Kalimantan.
Korban pertama kali ditemukan oleh kekasihnya yang bernama Alfa warga Tangerang. Saat itu, Alfa berniat untuk mengunjungi EN di kosnya. Namun, saat tiba di kos EN pintunya tertutup dan dikunci.
Hal ini juga dibenarkan oleh rekan korban yang bernama Kuncoro. Menurut Kuncoro, Alfa awalnya memanggil-manggil korban. Berhubung tidak ada respon, Alfa menghubungi Kuncoro.
“Pacarnya itu manggil-manggil tapi gak ada respons. Sudah dilempar baju juga ke dalam itu bener-bener nggak gerak sama sekali. Akhirnya pacarnya nelpon saya,” ungkap Kuncoro pada awak media, Rabu, (11/10).
Setelah dihubungi oleh pacar EN, Kuncoro segera mendatangi kos EN. Menurut pengakuan Kuncoro, dirinya sempat memanggil-manggil korban, namun tidak ada respon.
Selanjutnya Kuncoro memanggil ibu kos untuk meminta bantuan membuka kamar EN. Setelah pintu kamar EN berhasil dibuka, EN sudah tidak bergerak.
“Akhirnya, memanggil Bu Kos, meminta bantuan untuk membuka pintu kamar, pakai duplikat. Ternyata sudah tidak bergerak sama sekali. Pertama aku deketin tanganku ke hidungnya, nggak ada napas,” ungkap Kuncoro.
Melihat rekannya sudah tidak bernafas, Kuncoro segera menghubungi ambulans beserta pihak kepolisian.
“Terus aku lihat tangan sama kakinya itu biru kehitam-hitaman warnanya. Terus nelpon ambulans, sama polisi,” imbuhnya.
Seperti yang diketahui, EN merupakan seorang mahasiswa di Udinus Semarang. Selain menjadi mahasiswi, EN juga bekerja di rumah makan di kawasan Mulawarman, Kec. Tembalang.
Di kamar kos korban ditemukan bungkus rokok dan juga puntungnya. Selain itu, ada beberapa lembar kertas yang diduga berisi curhatan korban.
Sebagai rekan EN, Kuncoro mengungkapkan bahwa surat tersebut berisi tentang perpisahan. Bahkan Kuncoro mengaku bahwa EN tidak pernah bercerita tentang masalahnya kepada dirinya.
“Intinya terkait surat perpisahan gitu, sudah tidak kuat lagi. Maksudnya apa tapi nggak tahu. Dia juga nggak pernah cerita ada masalah apa,” ungkap Kuncoro.
Ditemukannya EN dalam kondisi sudah tidak bernyawa tentu menarik perhatian banyak orang. Kemudian pihak Polsek Tembalang bersama unit inafis Polrestabes Semarang melakukan olah TKP.
Kemudian pihak kepolisian membawa jenazah EN ke RSUP dr Kariadi Semarang guna keperluan penyelidikan lebih lanjut.
SwaraWarta.co.id – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menegaskan bahwa rencana pemblokiran dompet digital…
SwaraWarta.co.id - Banyak tenaga pendidik dan operator sekolah bertanya-tanya, apakah verval ijazah harus melalui Dapodik?…
SwaraWarta.co.id - Membuat laporan yang baik tidak sekadar menumpuk data, tetapi juga memastikan informasi tersampaikan…
SwaraWarta.co.id - Elsa adalah seorang staf bagian produksi. Setiap hari, ia menyortir produk yang tidak…
SwaraWarta.co.id - Pelatih kepala Nova Arianto memimpin latihan perdana tim di Stadion Utama Sumatera Utara,…
SwaraWarta.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali membuka kesempatan bergabung sebagai petugas pemadam kebakaran (Damkar).…