Pedagang Pasar Legi Sebut Pemicu Kenaikan Harga Beras

- Redaksi

Thursday, 8 February 2024 - 13:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Pedagang kebutuhan pokok di pasar Legi
( Dok. Istimewa

SwaraWarta.co.id – Harga beras di Ponorogo naik lagi. Seperti harga beras yang dijual pedagang di Pasar Legi Ponorogo.

Saat ini, harga beras medium mencapai Rp 14.500 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 13 ribu hingga Rp 13.500 per kilogram.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Harga naik banyak, pasokan menepisi. Alasannya gabahnya ndak ada,” ungkap salah satu pedagang beras di Pasar Legi Ponorogo, Mbah Yon, Kamis (8/2/2024).

Salah seorang pedagang mengatakan bahwa sejak awal bukan pasokan beras medium ke lapaknya tidak lancar. 

Yang tersedia hanyalah beras kiriman dari BULOG. Dan menurutnya, beras kiriman dari BULOG cepat habis karena harganya yang murah meriah, yakni hanya Rp 54.500 per 5 kilogram.

Baca Juga :  Barcelona Berjaya di Puncak Klasemen Sementara Liga Spanyol: Celta Vigo Ikuti di Posisi Kedua

“Sepekan dua kali kalau dari bulog, yang beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan),” kata Mbah Yon ditemui di lapak jualnya.

Pedagang beras lain, Harmini mengakui bahwa sejak awal bulan harga beras terus meningkat. 

Saat ini dia harus membeli beras dari distributor dengan harga Rp 14 ribu per kilogram. 

“Kalau saya jual Rp 14.200 per kilogram jika beli-nya karungan. Kalau ecer saya jual Rp 14.500 per kiligram,” terang Harmini.

Ia juga mengatakan bahwa alasan dari distributor adalah karena gabah menipis, sehingga menyebabkan pasokan beras juga berkurang.

“Pembeli mengeluh tapi ya tetap membeli. Bagaimana lagi kan kebutuhan pokok,” bebernya.

Salah satu pembeli, Henik Lia mengaku tidak punya pilihan lain selain membeli beras meskipun harganya semakin mahal, karena beras merupakan kebutuhan pokok.

Baca Juga :  Bea Cukai Pontianak Gagalkan Penyelundupan Rotan Senilai 50 Ton

“Ya kalau ada beras dari bulog saya beli dari bulog. Kalau ndak ada ya beli yang biasa. Tapi beli nya 2 kilogram dilu,” pungkas warga Kecamatan Slahung ini.

Berita Terkait

Resbob Resmi Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, Begini Kronologi Lengkapnya
Apa Itu Matel? Mengenal Tugas, Cara Kerja, dan Legalitasnya
Kapan Jadwal Puasa Bulan Rajab 2025? Berikut Catat Tanggalnya dan Manfaatnya!
Resep Ayam Goreng Bawah Gurih
Klarifikasi Info Taspen: Tidak Ada Kenaikan Gaji Pensiunan 2025
UMP DKI Jakarta 2026: Proses, Prediksi, dan Potensi Besarannya
Pemerintah Alihkan Subsidi LPG 3 KG ke DME, Upaya Tekan Ketergantungan Impor
Thailand dan Kamboja Memanas: Ketegangan Perbatasan Memicu Saling Serang!

Berita Terkait

Thursday, 18 December 2025 - 16:09 WIB

Apa Itu Matel? Mengenal Tugas, Cara Kerja, dan Legalitasnya

Wednesday, 17 December 2025 - 15:15 WIB

Kapan Jadwal Puasa Bulan Rajab 2025? Berikut Catat Tanggalnya dan Manfaatnya!

Tuesday, 16 December 2025 - 16:55 WIB

Resep Ayam Goreng Bawah Gurih

Monday, 15 December 2025 - 17:02 WIB

Klarifikasi Info Taspen: Tidak Ada Kenaikan Gaji Pensiunan 2025

Monday, 15 December 2025 - 14:28 WIB

UMP DKI Jakarta 2026: Proses, Prediksi, dan Potensi Besarannya

Berita Terbaru

Apa Arti Keku-Keku

Pendidikan

Apa Arti Keku-Keku? Mengenal Istilah Unik yang Tengah Populer

Sunday, 21 Dec 2025 - 16:24 WIB