Petugas KPPS yang Sakit Pasca Pemilu di Sulsel Bertambah Menjadi 1.290 Orang

- Redaksi

Sunday, 18 February 2024 - 00:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas KPPS yang sakit Pasca Pemilu Bertambah-SwaraWarta.co.id (Sumber: Viva)


SwaraWarta.co.id – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat peningkatan jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit selama tahapan Pemilihan Umum 2024.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jumlah awal petugas KPPS yang jatuh sakit sebanyak 963 orang, namun bertambah menjadi 1.290 orang. Dari jumlah tersebut, tiga orang petugas dinyatakan meninggal dunia.

Seorang petugas Panwaslu Kelurahan/Desa juga meninggal dunia dalam tahapan penghitungan suara pemilu.

Grafik sebaran angka kesakitan di 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulsel per 17 Februari mencatat total keseluruhan 2.792 orang.

Rinciannya meliputi Bawaslu/Panwaslu 142 orang, KPPS 1.290 orang, petugas Linmas 158 orang, petugas keamanan 116 orang, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) 59 orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) 240 orang, saksi 195 orang, dan pemilih 592 orang.

Baca Juga :  Penjual Telur Asin di Brebes Kebanjiran Pembeli saat Arus Balik Mudik, Ini Alasannya!

Dari jumlah tersebut, 141 orang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), 113 orang rawat inap, dan 2.538 orang rawat jalan. Penyakit terbanyak termasuk sakit kepala, hipertensi, demam, dan maag.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ardadi, sangat berharap bahwa setelah ini, tidak ada lagi penambahan jumlah petugas yang sakit ataupun meninggal.

Beliau menekankan kepada petugas KPPS, Bawaslu, TNI, dan Polri untuk menjaga kondisi kesehatan serta segera menghubungi petugas kesehatan jika ada keluhan.

Ucapan terima kasih disampaikan atas dedikasi tenaga kesehatan, pemerintah kabupaten/kota, TNI, dan Polri dalam pelayanan kesehatan pemilu.

Ketua Bawaslu Provinsi Sulsel, Mardiana Rusli, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga petugas Panwaslu Desa Tebba yang meninggal dunia.

Baca Juga :  Demi Keselamatan, Ibu dan Anak Korban Pemerkosaan Mengungsi ke Kandang Ayam di Pekalongan

Ana Rusli juga mengapresiasi seluruh jajaran Bawaslu kabupaten/kota, panwaslu kecamatan, kelurahan/desa, dan pengawas TPS di Sulsel yang bekerja optimal mengawal pemungutan dan penghitungan suara. Menurutnya, tugas pemilu kali ini memakan stamina dan pikiran.

Bawaslu terus mendata kondisi petugas pengawas yang sakit selama tahap penghitungan suara.

Pada hari ketiga tahap penghitungan, dilaporkan sejumlah petugas pengawas yang mengalami kelelahan hingga kecelakaan kerja.

Total 153 orang pengawas dinyatakan drop sejak 14 Februari, dengan tambahan satu orang meninggal dunia, yakni petugas panwaslu desa di Kabupaten Bone.

Sebelumnya, empat petugas ad hoc pemilu di Sulsel dilaporkan meninggal dunia.

Dua anggota KPPS Kota Makassar, Wiliam Tandi Paelongan (24 tahun) dan Daliyah Salsabila (24 tahun), meninggal dalam perawatan di rumah sakit.

Baca Juga :  Kolombia Diterjang Bencana Longsor, Puluhan Orang Dikabarkan Meninggal

Seorang anggota KPPS di Kabupaten Luwu, Aziz Dzulfiansyah (23 tahun), juga dilaporkan meninggal dunia di rumahnya, diduga karena kelelahan.

Terakhir, seorang petugas Panwaslu Desa Tebba, Kabupaten Bone, bernama Firman (56 tahun) meninggal dunia di RSUD Tenriwaru, Bone.

Situasi ini menjadi keprihatinan, dan Bawaslu Sulsel terus mengumpulkan data untuk memahami kondisi seluruh petugas pengawas.

Mardiana Rusli menegaskan bahwa tugas pemilu kali ini menguras stamina dan pikiran para petugas, dan menyampaikan apresiasi atas dedikasi mereka.

Demikianlah, perkembangan terkini menunjukkan adanya peningkatan jumlah petugas pemilu yang sakit di Provinsi Sulawesi Selatan, mengundang keprihatinan terhadap kesejahteraan dan kondisi kesehatan mereka selama pelaksanaan tahapan Pemilihan Umum 2024.***

Berita Terkait

Cara Akses Link Pengumuman OMI Kabupaten 2025 dengan Mudah
Cara Cek BSU dengan NIK: Panduan Praktis dan Langkah-Langkahnya
KPK Terima Uang Pengembalian dari Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
Pemerintah Siap Matangkan Program Magang Bergaji UMP untuk Fresh Graduate
VIRAL! Kepala Sekolah di Prabumulih Dipecat Usai Menegur Anak Walikota Bawa Mobil ke Sekolah
Klaim PLN Bagikan Token Gratis September 2025 Adalah Hoaks, Waspada Penipuan!
Hasil Seleksi Administrasi PMO Kemenkop 2025 Resmi Diumumkan, Ini Link dan Jadwal Selanjutnya
Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu 2025: Mengacu UMP dan Tunjangan Proporsional

Berita Terkait

Thursday, 18 September 2025 - 11:04 WIB

Cara Cek BSU dengan NIK: Panduan Praktis dan Langkah-Langkahnya

Wednesday, 17 September 2025 - 17:02 WIB

KPK Terima Uang Pengembalian dari Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

Wednesday, 17 September 2025 - 16:53 WIB

Pemerintah Siap Matangkan Program Magang Bergaji UMP untuk Fresh Graduate

Tuesday, 16 September 2025 - 17:28 WIB

VIRAL! Kepala Sekolah di Prabumulih Dipecat Usai Menegur Anak Walikota Bawa Mobil ke Sekolah

Tuesday, 16 September 2025 - 14:45 WIB

Klaim PLN Bagikan Token Gratis September 2025 Adalah Hoaks, Waspada Penipuan!

Berita Terbaru

Cara Menghilangkan Bau Kaki

Lifestyle

5 Cara Menghilangkan Bau Kaki, Ikuti Langkah-langkah Berikut!

Friday, 19 Sep 2025 - 17:25 WIB

Pendaftaran SNBP 2026 Kapan Dibuka

Pendidikan

Pendaftaran SNBP 2026 Kapan Dibuka? Ini Jadwal Lengkapnya!

Friday, 19 Sep 2025 - 17:16 WIB

Cara Mudah dan Cepat Melihat Password Email

Teknologi

Cara Mudah dan Cepat Melihat Password Email Anda

Friday, 19 Sep 2025 - 17:03 WIB

Apa yang Menjadi Inti dari Informatika

Pendidikan

Apa yang Menjadi Inti dari Informatika? Berikut ini Penjelasannya!

Friday, 19 Sep 2025 - 16:51 WIB