Rektor Universitas Pancasila Dituduh Lakukan Pelecehan, Polisi Periksa 2 Pelapor dan 4 Saksi

- Redaksi

Monday, 26 February 2024 - 06:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rektor Universitas Pancasila Dituduh Lakukan Pelecehan, Polisi Periksa 2 Pelapor dan 4 Saksi

SwaraWarta.co.idRektor Universitas Pancasila Jakarta Prof Dr Edie Toet Hedratno alias ETH tersandung kasus dugaan pelecehan seksual oleh dua karyawati. 

Kedua laporan tersebut saat ini masih ditangani oleh Polda Metro Jaya.

“Kedua-duanya masih dalam penyelidikan,” kata Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, saat dihubungi swarawarta.co.id, Senin (26/2).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ade Ary mengatakan pihaknya mendapat dua laporan terhadap rektor E. Laporannya sama yaitu terkait dugaan pelecehan seksual.

“Ada dua laporan yang sama, mengenai dugaan pelecehan seksual juga,” tambah Ade Ary.

Ade Ary menjelaskan, satu laporan atas nama pelapor inisial RZ. Laporan RZ soal dugaan pelecehan seksual ini dibuat di Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024.

Baca Juga :  Ancelotti Akui Kehilangan Toni Kroos dan Tantangan Adaptasi Real Madrid Tanpa Sang Maestro

“Satu lagi limpahan dari Bareskrim Polri atas nama pelapor inisial DF. Laporannya tanggal 29 Januari,” lanjutnya.

Rektor Universitas Pancasila hari ini dipanggil polisi. Ia akan dimintai keterangan terkait laporan dugaan pelecehan seksual.

“Iya jadwalnya hari ini,” ucap Ade Ary.

Pemeriksaan dilakukan di gedung Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya. ET akan diminta klarifikasi soal dugaan pelecehan yang dituduhkan kepadanya.

“Pemeriksaan dalam rangka penyelidikan terhadap laporan dugaan pelecehan,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, kuasa hukum rektor E, Raden Nanda Setiawan menyatakan surat panggilan pemeriksaan itu telah diterima oleh kliennya. 

Namun, ia belum bisa memastikan apakah E akan menghadiri pemeriksaan tersebut.

“Nanti kami infokan,” ujar Nanda.

Baca Juga :  PSIS Resmi Ajukan Banding Atas Sanksi Komdis PSSI

Rektor Universitas Pancasila buka suara soal laporan dugaan pelecehan yang ditujukan kepadanya. Rektor berinisial ET membantah tuduhan pelecehan tersebut.

“Berita tersebut kami pastikan didasarkan atas laporan yang tidak benar dan tidak pernah terjadi peristiwa yang dilaporkan tersebut,” kata kuasa hukum rektor, Raden Nanda Setiawan, dalam keterangannya kepada detikcom, Sabtu (24/2).

Raden menyampaikan setiap orang berhak untuk melapor. Namun, ia mengingatkan adanya konsekuensi hukum jika laporan tersebut fiktif.

“Namun, kembali lagi hak setiap orang bisa mengajukan laporan ke Kepolisian. Tapi, perlu kita ketahui laporan atas suatu peristiwa fiktif akan ada konsekuensi hukumnya,” tuturnya.

Ia menilai laporan tersebut janggal. Terlebih pelaporan tersebut dilakukan di tengah pemilihan rektor baru.

Baca Juga :  Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Rajab: Meraih Pahala dan Kedekatan dengan Allah

“Terhadap isu hukum atas berita yang beredar tersebut kita harus menjunjung tinggi prinsip praduga tak bersalah (presumption of innocence), terlebih lagi isu pelecehan seksual yang terjadi 1 tahun lalu, terlalu janggal jika baru dilaporkan pada saat ini dalam proses pemilihan rektor baru,” katanya.

Raden menyampaikan pihaknya menghormati proses hukum yang saat ini berjalan. Menurutnya, polisi bekerja secara profesional untuk membuktikan benar-tidaknya laporan tersebut.

“Saat ini kami sedang mengikuti proses atas laporan tersebut. Kita percayakan kepada pihak Kepolisian untuk memproses secara profesional,” tuturnya.

Berita Terkait

Jetour Zongheng G700, SUV Tangguh Siap Bersaing di Pasar Off-Road China
Suhu Capai 38 Derajat, Jepang Hadapi Gelombang Panas Lebih Awal
Iran Sudah Prediksi Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Fordow, Evakuasi Dilakukan Lebih Dulu
Apple Pertimbangkan Akuisisi Perplexity AI untuk Kembangkan Mesin Pencari Berbasis Kecerdasan Buatan
Prabowo Subianto Jadi Sorotan Dunia Internasional, Dikenal Aktif di Kancah Global
AS Serang Tiga Fasilitas Nuklir Iran, Eskalasi Konflik Makin Memanas
Unik! Warga China Gunakan Daun Teratai Sebagai Masker Penangkal Panas Matahari
14 Kereta Jarak Jauh dari Stasiun Gambir Berhenti di Jatinegara saat HUT ke-498 Jakarta

Berita Terkait

Sunday, 22 June 2025 - 16:15 WIB

Jetour Zongheng G700, SUV Tangguh Siap Bersaing di Pasar Off-Road China

Sunday, 22 June 2025 - 16:08 WIB

Suhu Capai 38 Derajat, Jepang Hadapi Gelombang Panas Lebih Awal

Sunday, 22 June 2025 - 16:05 WIB

Iran Sudah Prediksi Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Fordow, Evakuasi Dilakukan Lebih Dulu

Sunday, 22 June 2025 - 16:02 WIB

Apple Pertimbangkan Akuisisi Perplexity AI untuk Kembangkan Mesin Pencari Berbasis Kecerdasan Buatan

Sunday, 22 June 2025 - 14:57 WIB

Prabowo Subianto Jadi Sorotan Dunia Internasional, Dikenal Aktif di Kancah Global

Berita Terbaru