Gajah Rahman ditemukan Tewas, Dugaan Sementara Diracun

- Redaksi

Monday, 18 March 2024 - 06:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Gajah Rahman tewas usai diracun
( Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.idPada 10 Januari 2024, gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo bernama Rahman ditemukan mati dengan satu gading patah. 

Dengan kematian Rahman, jumlah gajah binaan di taman nasional tersebut berkurang menjadi 9 ekor. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komunitas For Gajah Rahman mendesak Polda Riau untuk menyelesaikan penyelidikan pembunuhan gajah tersebut yang diduga diracun, namun hingga saat ini belum ada titik terang terkait hal itu.

Fitriani Dwi Kurniasari, Juru Bicara For Gajah Rahman, mengatakan bahwa publik perlu mengetahui perkembangan terkini terkait kasus kematian gajah Rahman di Taman Nasional Tesso Nilo. 

Baca Juga :  Peluang Karir Terbaru di PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing: Tersedia 28 Posisi untuk Lulusan SMA, SMK, D3, dan S1

“Dari hasil neukropsi (semacam autopsi untuk hewan) gajah berusia 46 tahun itu tewas diracun dan gading sebelah kirinya dipotong,” kata Fitriani, Ahad, 17 Maret 2024.

Semua bukti dan kesaksian terkait kematian gajah tersebut telah dikirimkan ke Ditreskrimsus Polda Riau, sehingga pihak For Gajah Rahman hanya menunggu hasilnya.

“Kami juga masih menunggu belum ada bahan yang disampaikan,” ujarnya.

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Bob Martin, dalam sebuah dialog yang digelar oleh Komunitas For Gajah Rahman bekerjasama dengan Greenradioline mengatakan bahwa semua bahan terkait penyelidikan kematian gajah Rahman masih berada di Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau. 

Polda Riau memastikan akan menyelesaikan kasus ini, tetapi membutuhkan waktu untuk itu.

Baca Juga :  OJK Terapkan Batas Bunga Harian Baru untuk Pinjaman Online Mulai 1 Januari 2025

Fitriani mengingatkan bahwa kematian gajah juga merupakan sebuah kasus yang penting, karena satwa dilindungi tersebut tewas karena diracun dan kemudian diambil gadingnya untuk diperjualbelikan. 

“Ini juga kejahatan serius seharusnya menjadi prioritas,” katanya.

Terdapat beberapa kasus sebelumnya, seperti gajah bunting yang ditemukan mati di konsesi PT Arara Abadi pada Mei 2022 dan gajah sumatera liar yang ditemukan mati pada Juli 2023. 

Namun, belum ada tersangka yang ditetapkan untuk bertanggungjawab atas kematian satwa dilindungi tersebut.

Berita Terkait

Catat Tanggalnya! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025 dan Keutamaannya
Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh
Tiongkok Keluarkan Peringatan Oranye untuk Ancaman Kebakaran Hutan Saat Libur Hari Buruh
Pemerintah Akan Rekrut Guru dan Staf untuk Sekolah Rakyat
Makam Palsu di Ponorogo Dibongkar, Ternyata Tak Ada Jenazah di Dalamnya
MK Keluarkan Putusan Penting: UU ITE Tak Berlaku bagi Lembaga Pemerintah dan Pejabat Publik
Sebelum Laporkan Isu Ijazah Palsu, Jokowi Sempat Berikan 2 Kali Somasi
Rekomendasi Tempat Nongkrong Seru di Ponorogo yang Wajib Dikunjungi

Berita Terkait

Thursday, 1 May 2025 - 16:00 WIB

Catat Tanggalnya! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025 dan Keutamaannya

Thursday, 1 May 2025 - 14:58 WIB

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Thursday, 1 May 2025 - 10:29 WIB

Tiongkok Keluarkan Peringatan Oranye untuk Ancaman Kebakaran Hutan Saat Libur Hari Buruh

Thursday, 1 May 2025 - 10:26 WIB

Pemerintah Akan Rekrut Guru dan Staf untuk Sekolah Rakyat

Thursday, 1 May 2025 - 10:24 WIB

Makam Palsu di Ponorogo Dibongkar, Ternyata Tak Ada Jenazah di Dalamnya

Berita Terbaru

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Pendidikan

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Thursday, 1 May 2025 - 15:10 WIB

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Berita

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Thursday, 1 May 2025 - 14:58 WIB