Categories: Berita

Tim Sar Libatkan Anjing Pelacak untuk Cari 10 Orang yang jadi Korban Longsor Bandung Barat

 

Pencarian korban longsor di Bandung barat
(Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Tim Sar Gabungan sedang melakukan upaya pencarian sepuluh warga yang hilang akibat bencana longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. 

Menurut data di posko pengungsian, sepuluh korban yang belum ditemukan adalah Encep (60), Opin (45), Dadi (55), Eras (53), Aam (50), Sifa (9), Aji (2), Nabila (4), Diki (4), dan yang terbaru bernama Lastri (32).

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hari ini kita lanjutkan pencarian korban hilang, progres masih nihil. Sudah disusun rencana 3 work sheet, pencarian hari ini juga pastinya kita maksimalkan,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga pada Basarnas Bandung Supriono saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (26/3/2024)

Proses pencarian dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan sekop. Selain itu, pencarian korban juga memanfaatkan alkon atau alat penyedot air bertekanan tinggi. 

“Pencarian itu jadi dilakukan secara manual oleh tim gabungan dan warga menggunakan cangkul dan sekop. Kemudian menggunakan alkon juga, sampai hari ini sudah ada 5 alkon yang digunakan,” kata Supriono.

Untuk membantu proses pencarian, polisi juga menerjunkan unit anjing pelacak. Total personel yang terlibat dalam pencarian mencapai 270 orang dan disebar di tiga titik yang berbeda untuk fokus mencari korban yang tersebar.

“Untuk pencarian hari ini kita menggunakan K-9 untuk mengetahui keberadaan korban, menggunakan penciumannya. Tiga titik yang dicurigai soal keberadaan korban sudah valid, anjing pelacak juga memberi sinyal di tiga titik tersebut,” kata Supriono.

Namun, proses pencarian terkendala oleh permukaan longsor yang dalam dan potensi longsor susulan yang masih tinggi. 

Sehingga pencarian korban harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan bahaya yang lebih besar.

“Kendala karena kondisi tanah longsoran labil. Curah hujan dan tingkat kemiringan lokasi longsor membahayakan. Kemudian potensi longsor susulan masih tinggi. Material longsor dalam sekali, kalau terperosok susah bergerak maka kita harus berhati-hati,” tutur Supriono.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Cara Mencari HP yang Hilang Tanpa Panik, Baik Dalam Keadaan Hidup Maupun Mati

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara mencari hp yang hilang? Kehilangan ponsel bisa bikin hati jadi ciut.…

5 hours ago

Tanggal 21 Oktober 2025 Apakah Libur? Ini Penjelasannya

SwaraWarta.co.id - Memasuki akhir tahun, banyak orang mulai merencanakan waktu liburan mereka. Pertanyaan seperti "Tanggal…

23 hours ago

Apakah Tipes Menular? Mengulas Penyebab dan Cara Pencegahannya

SwaraWarta.co.id – Apakah tipes menular? Ya, tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang menular. Penyakit…

23 hours ago

Mengapa Pendidikan Nilai Menjadi Aspek Penting dalam Sistem Pendidikan Saat ini? Berikut ini Pembahasannya!

SwaraWarta.co.id – Mengapa pendidikan nilai menjadi aspek penting dalam sistem pendidikan saat ini? Pendidikan sering…

23 hours ago

Cara Membatalkan Pinjaman KrediOne dengan Tepat dan Cepat

SwaraWarta.co.id – Ada beberapa cara membatalkan pinjaman KrediOne dengan mudah. Memutuskan untuk membatalkan pinjaman di…

23 hours ago

Cara Setor Tunai di ATM BRI: Praktis dengan Kartu atau Tanpa Kartu

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara setor tunai di ATM BRI? Setor tunai kini tak perlu lagi…

23 hours ago