Penjual Telur Asin di Brebes Kebanjiran Pembeli saat Arus Balik Mudik, Ini Alasannya!

- Redaksi

Sunday, 14 April 2024 - 02:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjual telur asin di Brebes (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Di jalur Pantura Brebes, Jawa Tengah, terdapat pusat oleh-oleh khas Brebes yang ramai dikunjungi pemudik yang akan kembali ke Jakarta. 

Berkumpul di toko-toko yang menjual berbagai makanan khas Brebes seperti telur asin, bandeng presto, bawang goreng, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Banyaknya pemudik yang mampir ke toko-toko tersebut menyebabkan jalanan di Desa Pebatan menjadi padat dan terisi kendaraan yang parkir. 

Petugas parkir pun harus sigap mengatur posisi agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

Produk makanan yang banyak diburu oleh pembeli adalah telur asin. Ratna, salah seorang pemudik mengaku selalu mampir di Brebes jika pulang mudik dari kampung halamannya di Jawa Tengah.

Baca Juga :  Oppo Find X8 Pro: Mengusung AI Sebagai Daya Tarik Utama dan Teknologi Kamera Inovatif

Ratna mengatakan telur asin khas Brebes mempunyai rasa yang khas. Sehingga ia selalu membeli untuk oleh-oleh, baik untuk dirinya maupun untuk tetangga.

Baca Juga:

Arus Mudik dari Jawa Menuju Sumatra Kian Padat, Ini Kata ASDP

“Selalu beli telur asin kalau habis mudik untuk keluarga dan tetangga. Enak dan rasanya khas karena asli,” ucap Ratna ditemui di sentra oleh-oleh, Sabtu (13/4/2024).

Saat balik ke Jakarta, Ratna tidak hanya membeli telur asin. Ia juga memborong bandeng presto. 

“Suka sama bandeng presto, praktis tinggal goreng. Dimakan sama nasi saja nikmat,” lanjutnya

Ratna mengatakan, bandeng presto dengan duri yang lembut ini rasanya nikmat jika disantap dengan nasi putih dicocol sambal atau kecap.

Baca Juga :  Tips Bagi Penulis yang Stuck dalam Menulis Cerita

Denny Bagus Purnama, salah satu pemilik toko oleh-oleh, menyampaikan omzet penjualan telur asinnya sangat meningkat sejak hari pertama setelah Lebaran. Denny mengatakan, setiap harinya selama mudik-balik, telur dagangannya selalu laris.

Selama momen Lebaran, Denny bisa menjual 40 ribu butir telur asin setiap harinya. Sementara untuk hari biasa, ia biasanya bisa menjual hingga 10 ribu butir per hari.

“Sejak hari pertama sudah mulai ramai. Dalam sehari mencapai 40.000 butir. Biasanya rata rata 10.000 butir,” tutur Denny

Kenaikan omzet juga dirasakan oleh Watri (61), pedagang telur asin eceran. Pada musim Lebaran ini, ia membuka lapak kecil di pinggir Pantura menjual telur asin dan bawang merah.

Baca Juga :  Pelantikan Donald Trump: Jadwal Lengkap Acara Empat Hari yang Memukau

Watri mengatakan bisa menjual sampai 100 butir telur setiap harinya, sedangkan sebelum Lebaran, ia hanya bisa menjual 15-20 butir setiap harinya.

Berita Terkait

KPK Terima Uang Pengembalian dari Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
Pemerintah Siap Matangkan Program Magang Bergaji UMP untuk Fresh Graduate
VIRAL! Kepala Sekolah di Prabumulih Dipecat Usai Menegur Anak Walikota Bawa Mobil ke Sekolah
Klaim PLN Bagikan Token Gratis September 2025 Adalah Hoaks, Waspada Penipuan!
Hasil Seleksi Administrasi PMO Kemenkop 2025 Resmi Diumumkan, Ini Link dan Jadwal Selanjutnya
Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu 2025: Mengacu UMP dan Tunjangan Proporsional
Apakah PPPK Paruh Waktu Masuk ASN?
Apakah JNE Buka Hari Minggu? Ini Jadwal dan Layanan yang Tersedia!

Berita Terkait

Wednesday, 17 September 2025 - 17:02 WIB

KPK Terima Uang Pengembalian dari Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

Wednesday, 17 September 2025 - 16:53 WIB

Pemerintah Siap Matangkan Program Magang Bergaji UMP untuk Fresh Graduate

Tuesday, 16 September 2025 - 14:45 WIB

Klaim PLN Bagikan Token Gratis September 2025 Adalah Hoaks, Waspada Penipuan!

Tuesday, 16 September 2025 - 14:37 WIB

Hasil Seleksi Administrasi PMO Kemenkop 2025 Resmi Diumumkan, Ini Link dan Jadwal Selanjutnya

Monday, 15 September 2025 - 10:19 WIB

Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu 2025: Mengacu UMP dan Tunjangan Proporsional

Berita Terbaru