FIFA Berikan Sanksi kepada Malaysia Terkait Pemalsuan Dokumen Naturalisasi

- Redaksi

Saturday, 27 September 2025 - 09:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FIFA Berikan Sanksi kepada Malaysia Terkait Pemalsuan Dokumen Naturalisasi

FIFA Berikan Sanksi kepada Malaysia Terkait Pemalsuan Dokumen Naturalisasi

SwaraWarta.co.id – FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi akibat penggunaan dokumen palsu dalam proses kelayakan bermain untuk tim nasional.

Keputusan berbuah sanksi berat ini menjadi tamparan serius bagi sepak bola Malaysia dan mengancam perjalanan mereka di Kualifikasi Piala Asia 2027.

Pelanggaran ini terbongkar setelah Malaysia menang telak 4-0 atas Vietnam dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2027 pada 10 Juni 2025.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada pertandingan tersebut, tujuh pemain naturalisasi baru menjalani debut mereka.

Kemenangan ini langsung diikuti laporan dan penyelidikan FIFA terhadap status kelayakan lima pemain asing Malaysia, yang kemudian merambat ke dua pemain lainnya.

FAM diketahui telah mengajukan permohonan verifikasi kelayakan pemain kepada FIFA, namun dalam prosesnya menggunakan dokumen yang telah direkayasa atau dipalsukan.

Baca Juga :  Shin Tae-yong Minta Maaf Kepada Suporter Setelah Gagal Bawa Timnas Indonesia U-23 Ke Olimpiade Paris 2024

Tindakan ini melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA mengenai pemalsuan dokumen dan keterangan palsu.

Daftar Lengkap Pemain yang Kena Sanksi

Berikut adalah tujuh pemain yang terkena sanksi akibat kasus ini.

Nama PemainPosisiKlub
Gabriel Felipe Arrocha (Palmero)Bek SayapUnionistas (Spanyol)
Facundo Tomas GarcesBek TengahAlaves (Spanyol)
Rodrigo Julian HolgadoPenyerangAmerica de Cali (Kolombia)
Imanol Javier MachucaPenyerang SayapVelez Sarsfield (Argentina)
Joao Vitor Brandao FigueiredoPenyerangJohor Darul Ta’zim (Malaysia)
Jon Irazabal IraurguiBek TengahJohor Darul Ta’zim (Malaysia)
Hector Alejandro Hevel SerranoGelandangJohor Darul Ta’zim (Malaysia)

Rincian Sanksi dari FIFA

Komite Disiplin FIFA menjatuhkan hukuman yang signifikan baik kepada federasi maupun para pemain:

  1. Sanksi untuk FAM: Denda finansial sebesar 350.000 Franc Swiss (sekitar Rp 7,3 miliar).
  2. Sanksi untuk Tujuh Pemain: Masing-masing dikenai denda 2.000 Franc Swiss (sekitar Rp 41,8 juta) dan yang terberat, larangan beraktivitas di semua kegiatan sepak bola selama 12 bulan (hingga 27 September 2026).
Baca Juga :  Menang dari Nassaji, Al Hilal Memastikan Lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions Asia 2023/2024

Sanksi ini memberikan dampak beruntun. Bagi timnas Malaysia, ketujuh pemain inti tersebut tidak bisa dibela pada sisa tujuh pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2027, yang berlangsung dari Oktober 2025 hingga Maret 2026.

Klub-klub tempat mereka bermain, seperti Alaves di Spanyol yang kehilangan pilar belakang Facundo Garces, juga merasakan imbasnya.

Menanggapi keputusan ini, FAM melalui Pelaksana Tugas Presiden Datuk Wira Mohammad Yusoff Haji Mahadi menyatakan akan mengajukan banding.

FAM bersikeras bahwa mereka telah mengikuti semua panduan dan sebelumnya telah mendapat pengesahan resmi dari FIFA mengenai kelayakan para pemain tersebut.

Potensi Implikasi Lanjutan

Kasus ini belum sepenuhnya berakhir. FIFA menyatakan bahwa kelayakan ketujuh pemain untuk membela Malaysia masih akan diselidiki lebih lanjut.

Baca Juga :  Penyelesaian Akhir Jadi Masalah, Persebaya Gagal Menang Lawan Semen Padang

Selain itu, hasil kemenangan Malaysia 4-0 atas Vietnam berpotensi untuk dibatalkan dan dinyatakan sebagai kemenangan 3-0 untuk Vietnam, meskipun FIFA belum mengonfirmasi hal ini secara resmi.

Pembatalan hasil tersebut dapat mengubah peta persaingan di Grup F Kualifikasi.

Kasus FIFA berikan sanksi kepada Malaysia terkait pemalsuan dokumen ini menjadi pengingat keras bagi semua federasi tentang betapa krusialnya integritas dalam proses administrasi pemain. Naturalisasi pemain adalah proses hukum yang memiliki aturan jelas, dan upaya untuk memotong jalur dengan rekayasa hanya akan berujung pada kerugian besar bagi semua pihak.

 

Berita Terkait

3 Calon Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Patrick Kluivert
PSSI Mengutamakan Timnas Indonesia U-22 di FIFA Matchday
Persiapan Akhir Menuju Qatar, Ini Jadwal Uji Coba Timnas Indonesia U-17
Real Madrid Vs Juventus Kapan? Berikut Jadwal Resminya!
Benarkah Louis van Gaal Akan Melatih Timnas Indonesia?
Siapakah Soufian Asafiati, Sosok yang Selalu Menemani Patrick Kluivert?
Berapa Besar Kompensasi yang Harus Dibayar PSSI untuk Patrick Kluivert?
Apakah Benar Patrick Kluivert Dipecat? Ini Fakta Lengkapnya

Berita Terkait

Saturday, 1 November 2025 - 10:52 WIB

3 Calon Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Patrick Kluivert

Saturday, 25 October 2025 - 16:16 WIB

PSSI Mengutamakan Timnas Indonesia U-22 di FIFA Matchday

Friday, 24 October 2025 - 11:19 WIB

Persiapan Akhir Menuju Qatar, Ini Jadwal Uji Coba Timnas Indonesia U-17

Tuesday, 21 October 2025 - 17:02 WIB

Real Madrid Vs Juventus Kapan? Berikut Jadwal Resminya!

Sunday, 19 October 2025 - 10:40 WIB

Benarkah Louis van Gaal Akan Melatih Timnas Indonesia?

Berita Terbaru

Rancangan program pengembangan profesional guru berbasis TIK untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pembelajaran di era digital.

Pendidikan

RANCANGAN Program Pengembangan Profesional Guru Berbasis TIK

Saturday, 1 Nov 2025 - 17:53 WIB

Kenapa Lidah Terasa Pahit?

Kesehatan

Kenapa Lidah Terasa Pahit? Mengenali Penyebab dan Solusinya

Saturday, 1 Nov 2025 - 17:00 WIB