Hal-Hal Menarik dari Keberadaan Gunung Salak

- Redaksi

Friday, 15 December 2023 - 13:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hal-Hal Menarik Gunung Salak Bogor-SwaraWarta.co.id (Sumber: Radar bogor)

SwaraWarta.co.idGunung Salak ditutup untuk sementara waktu karena adanya aktivitas vulkanologi yang muncul di gunung tersebut.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini membuat aktivitas pendakian dihentikan untuk waktu tak terbatas hingga keadaan kembali normal.

Bicara soal Gunung Salak, beberapa hal menarik menyertai sejarah keberadaan gunung yang ada di perbatasan Bogor dan Sukabumi ini.

Gunung Salak, terletak di antara Bogor dan Sukabumi, memikat para penjelajah dengan pesona alamnya dan sejarah kaya di lerengnya.

Dari puncak tinggi hingga bekas letusan bersejarah, setiap bagian Gunung Salak menyimpan cerita yang menarik.

Sebagai destinasi yang kaya keanekaragaman hayati, Gunung Salak bukan hanya tantangan bagi pendaki, melainkan juga penjaga alam unik di Pulau Jawa.

Puncak tertinggi, Puncak Salak I, setinggi 2.211 meter di atas permukaan laut, menawarkan pemandangan memukau yang tak terpisahkan dari sejarah geologis yang mengagumkan.

Baca Juga :  Kasus DBD Semakin Meningkat, Ini Upaya Pemkab Bandung

Letusan bersejarah dari abad ke-16 hingga letusan terakhir tahun 1938 di Kawah Cikuluwung Putri memberi ciri khas pada karakter Gunung Salak.

Di antara keindahan alam dan warisan sejarah letusan, gunung ini juga menjadi tempat bagi keanekaragaman hayati yang memukau, menjadikannya destinasi alam yang ajaib.

Dalam kerumitan sejarah Gunung Salak, terdapat fakta menarik mengenai asal-usul namanya yang membawa keunikan tersendiri.

Meskipun banyak yang mungkin mengira bahwa nama “Salak” terkait dengan buah salak, kenyataannya sangat berbeda.

Nama ini tidak sekadar menunjukkan jenis tanaman, melainkan memiliki unsur mistis yang berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “salaka,” yang diterjemahkan sebagai “perak.”

Melalui makna ini, Gunung Salak tidak hanya menjadi simbol alam, tetapi juga mengandung kemungkinan bahwa setiap puncak dan lekuknya menyimpan rahasia sejarah dan kehidupan yang mungkin terlupakan.

Baca Juga :  Kementerian Agama Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025

Gunung Salak pernah menjadi saksi bisu perjalanan waktu sejak abad ke-16, menyimpan catatan jejak banyak letusan yang membentuk esensi dan karakternya.

Seiring berjalannya waktu, letusan terbesar pada tahun 1699 menciptakan momen dramatis dalam sejarah geologisnya.

Letusan magmatis ini tidak hanya merusak, tetapi juga membentuk kawah-kawah yang sekarang dikenal sebagai Kawah Ratu, Kawah Cikuluwung Putri, dan Kawah Hirup.

Jejak aktivitas vulkanis ini bukan hanya pemandangan dramatis, melainkan juga arsip hidup tentang bagaimana Gunung Salak berkembang menjadi apa yang kita saksikan hari ini.

Melintasi lerengnya bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan melintasi sejarah geologis yang kaya.

Gunung Salak, sebagai representasi keajaiban alam di Pulau Jawa, menjadi tempat tinggal bagi keanekaragaman hayati yang memukau.

Keseimbangan ekosistemnya mendukung lebih dari 232 jenis burung yang tercatat. Saat menjelajahi alam Gunung Salak, pengamat burung dapat menyaksikan elang Jawa yang indah, kehadiran ayam-hutan merah yang menarik, dan keunikan tringgiling yang melengkapi kekayaan biologis gunung ini.

Baca Juga :  Dapat Panggilan dari Prabowo sebagai Calon Menteri, Ini Sosok Veronica Tan

Keberagaman hayati ini tidak hanya menarik bagi pecinta alam, tetapi juga memiliki nilai ekologis tinggi, menjadikan Gunung Salak sebagai lanskap yang berperan penting dalam menjaga keanekaragaman hayati di Pulau Jawa.

Catatan hitam kecelakaan pesawat menjadi bayang-bayang yang mengiringi keindahan gunung ini.

Pada tahun 2012, tragedi melanda kawasan ini saat pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami kecelakaan yang merenggut banyak nyawa. Sayangnya, ini bukan kecelakaan pertama di Gunung Salak.

Sebelumnya, pada tahun 2002 dan 1992, insiden pesawat lain juga menyentuh kawasan ini dengan kecelakaan yang mengguncangkan.

Nuansa misteri dan aura berbahaya melingkupi gunung ini, menunjukkan bahwa kecantikan alamnya juga menyimpan peringatan tentang ketidakdugaan dan tantangan bagi mereka yang menjelajahinya.***

Berita Terkait

MK Keluarkan Putusan Penting: UU ITE Tak Berlaku bagi Lembaga Pemerintah dan Pejabat Publik
Sebelum Laporkan Isu Ijazah Palsu, Jokowi Sempat Berikan 2 Kali Somasi
Rekomendasi Tempat Nongkrong Seru di Ponorogo yang Wajib Dikunjungi
Gedung Baru Kantor Pengadilan Negeri Tuban Terabaikan Setelah 3 Tahun Pembangunan Rampung
Polisi Bakal Tes Kejiwaan Pria yang Tega Bunuh hingga sebabkan Balita Tewas Terbakar di Tangerang
Pemkab Ponorogo Bidik PAD hingga Tekan Kemiskinan Ekstream hingga 5 Persen
Saksi Sebut Mbak Ita Suruh Buang HP, KPK Ungkap Hal Ini
Terungkap Ini Hubungan Pelaku dan Korban Pembunuhan di Bogor, Ternyata Masih Keluarga

Berita Terkait

Thursday, 1 May 2025 - 09:12 WIB

MK Keluarkan Putusan Penting: UU ITE Tak Berlaku bagi Lembaga Pemerintah dan Pejabat Publik

Thursday, 1 May 2025 - 09:08 WIB

Sebelum Laporkan Isu Ijazah Palsu, Jokowi Sempat Berikan 2 Kali Somasi

Thursday, 1 May 2025 - 09:03 WIB

Rekomendasi Tempat Nongkrong Seru di Ponorogo yang Wajib Dikunjungi

Thursday, 1 May 2025 - 08:58 WIB

Gedung Baru Kantor Pengadilan Negeri Tuban Terabaikan Setelah 3 Tahun Pembangunan Rampung

Thursday, 1 May 2025 - 08:54 WIB

Polisi Bakal Tes Kejiwaan Pria yang Tega Bunuh hingga sebabkan Balita Tewas Terbakar di Tangerang

Berita Terbaru