Bagaimana Asesmen Dapat Dikaitkan dengan Pembelajaran Menurut Kurikulum Merdeka?

Avatar

- Redaksi

Sunday, 9 June 2024 - 12:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Bagaimana Asesmen Dapat Dikaitkan dengan Pembelajaran Menurut Kurikulum Merdeka

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

SwaraWarta.co.id – Hal yang sering menjadi pertanyaan
bagaimana asesmen dapat dikaitkan dengan pembelajaran menurut kurikulum merdeka?

Kurikulum Merdeka, sebuah perubahan signifikan dalam lanskap
pendidikan Indonesia, membawa angin segar dalam pendekatan pembelajaran dan
penilaian.

Tidak lagi sekadar mengukur pencapaian siswa, asesmen kini
menjadi bagian integral dari proses pembelajaran, mendorong pemahaman yang
lebih mendalam dan pengembangan kompetensi yang holistik.

Berikut ini mengenai Bagaimana Asesmen Dapat Dikaitkan
dengan Pembelajaran Menurut Kurikulum Merdeka:

1. Asesmen sebagai Cermin Pembelajaran

Berbeda dengan paradigma lama yang sering kali memisahkan
asesmen dari proses pembelajaran, Kurikulum Merdeka menekankan integrasi
keduanya.

Asesmen tidak lagi dipandang sebagai ujian akhir semata,
melainkan sebagai alat untuk memahami sejauh mana siswa telah menguasai materi
dan keterampilan yang diajarkan. 

Baca Juga :  Allahuma Bariklana fi Rajaba Wa Sya Bana wa Balighna Ramadhan Arab, Hafalkan Mulai Sekarang!

Dengan mengamati hasil asesmen, guru dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, serta menyesuaikan strategi
pembelajaran agar lebih efektif.

2. Ragam Asesmen untuk Pemahaman yang Komprehensif

Kurikulum Merdeka menyadari bahwa setiap siswa memiliki gaya
belajar dan kecerdasan yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, asesmen tidak lagi terpaku pada tes
tertulis semata. Guru didorong untuk menggunakan beragam bentuk asesmen,
seperti proyek, presentasi, portofolio, dan observasi.

Dengan demikian, asesmen dapat menggali potensi siswa secara
lebih luas dan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan
mereka.

Baca juga: 

3. Umpan Balik yang Membangun

Salah satu prinsip kunci dalam Kurikulum Merdeka adalah
pentingnya umpan balik yang membangun.

Baca Juga :  Anak PNS Wajib Bayar UKT Mahal, Netizen: Keadilan Mana Keadilan?

Hasil asesmen tidak hanya berupa angka
atau nilai, tetapi juga penjelasan rinci tentang apa yang telah dicapai siswa
dan area mana yang perlu ditingkatkan.

Umpan balik ini menjadi landasan bagi siswa untuk
memperbaiki diri dan mengembangkan kompetensi mereka. Guru juga dapat memanfaatkan
umpan balik untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran dan melakukan perbaikan
jika diperlukan.

4. Asesmen untuk Pembelajaran Berdiferensiasi

Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, yaitu pendekatan yang mengakomodasi kebutuhan dan
minat setiap siswa.

Asesmen menjadi alat yang sangat berguna dalam
mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa secara individual. 

Dengan memahami
kekuatan dan kelemahan masing-masing siswa, guru dapat merancang kegiatan
pembelajaran yang sesuai dan memberikan dukungan yang tepat bagi setiap siswa.

5. Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21

Baca Juga :  Apa Saja Rekomendasi Anda Bagi Guru Agar Praktik Kinerjanya Bisa Meningkat di Kemudian Hari?

Asesmen dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada
penguasaan materi pelajaran, tetapi juga pada pengembangan keterampilan abad
ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.

Melalui proyek-proyek kolaboratif, presentasi, dan diskusi,
siswa dilatih untuk berpikir secara mandiri, memecahkan masalah, bekerja sama
dalam tim, dan mengkomunikasikan ide-ide mereka dengan efektif.

Asesmen dalam Kurikulum Merdeka telah mengalami transformasi
yang signifikan.

Dari sekadar alat ukur, asesmen kini menjadi bagian tak
terpisahkan dari proses pembelajaran, mendorong pemahaman yang lebih mendalam,
pengembangan kompetensi yang holistik, dan pembentukan keterampilan abad ke-21.

Dengan mengintegrasikan asesmen dan pembelajaran, Kurikulum
Merdeka membuka peluang bagi siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka dan
menjadi individu yang siap menghadapi tantangan masa depan.

 

Berita Terkait

Mengapa Batik Vorstenlanden Disebut dengan Batik Keraton? Berikut Ini Penjelasannya!
PT Gatra Akan Tutup pada 31 Juli? Karena Ditelan Kemajuan Zaman?
Bagaimana Kamu Membedakan Karya Seni Rupa Berdasarkan Dimensinya
Siapa yang Membantu Lembaga Dokumentasi HB Jassin?
Mengapa Demokrasi Penting?
Mengenal Tari Blunde: Kekayaan Budaya Kalimantan Utara
SD Negeri 2 Karangpatihan Ponorogo, Terpaksa Mengunakan Kelas Darurat dan Perpustakaan untuk Belajar.
Bagaimana Hubungan Otak dengan Gerak yang Dilakukan Tubuh Kalian?

Berita Terkait

Saturday, 27 July 2024 - 08:13 WIB

Mengapa Batik Vorstenlanden Disebut dengan Batik Keraton? Berikut Ini Penjelasannya!

Saturday, 27 July 2024 - 07:20 WIB

PT Gatra Akan Tutup pada 31 Juli? Karena Ditelan Kemajuan Zaman?

Friday, 26 July 2024 - 20:43 WIB

Bagaimana Kamu Membedakan Karya Seni Rupa Berdasarkan Dimensinya

Friday, 26 July 2024 - 11:40 WIB

Siapa yang Membantu Lembaga Dokumentasi HB Jassin?

Friday, 26 July 2024 - 11:28 WIB

Mengapa Demokrasi Penting?

Berita Terbaru

Cara Membuat Kuah Bakso yang Sedap

kuliner

Cara Membuat Kuah Bakso yang Sedap, Auto Bikin Lapar!

Saturday, 27 Jul 2024 - 07:25 WIB