Harga Bawang Merah Tinggi, Petani di Magetan Malah Rugi?

- Redaksi

Wednesday, 12 June 2024 - 05:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petani bawang merah di Magetan (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id Petani bawang merah di Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan mengalami kesulitan dalam mendapatkan untung meskipun harga bawang merah sedang tinggi. 

Petani Jumiran mengatakan tanaman bawang merahnya mengalami kerusakan karena diserang hama gurem.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga:

Jualan Sayur Keliling, Strategi Modal dan Keuangan untuk Sukses

Iya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini dengan menggunakan pestisida murah sampai pestisida mahal, tetapi upaya tersebut tidak mempan.

“Sulit diobati dengan pestisida apa saja, tidak mempan. Hama ini di dalam tanah pada siang hari, keluar menyerang daun bawang saat sore atau malam,” ujar Jumiran, Selasa (11/6)

Baca Juga :  Berhasil Menahan Imbang Ekuador 1-1, Timnas Indonesia Menjaga Asa Lolos Grup Piala Dunia U-17 2023

Sehubungan dengan serangan hama ini, petani lain memilih untuk menanam ulang untuk menghemat pengeluaran daripada melakukan panen lebih awal. 

Sekitar 125 hektar tanaman bawang merah di Desa Sidomukti mengalami masalah yang sama. 

“Sekitar 125 hektar tanaman bawang di Desa Sidomukti, mengalami kondisi serupa, diserang hama gurem, hasilnya kerdil, layu, mengering, dan mati,” tuturnya.

Harga bawang merah di tingkat petani saat ini mencapai Rp22 ribu per kilogram, sementara harga kualitas kurang baik hanya Rp10 hingga Rp12 ribu per kilogram.

Upaya penanaman bawang merah memerlukan biaya yang cukup besar, dengan estimasi biaya mulai dari pengolahan hingga panen berkisar antara Rp80 juta hingga Rp100 juta per hektar. 

Baca Juga :  Contoh Kerajinan Non Benda yang Mudah Ditemui, Sudah Pernah Tau?

“Estimasi biaya mulai dari pengolahan hingga panen untuk satu hektar, Rp80 juta hingga Rp100 juta. Tinggal menghitung saja berapa besar kerugian yang harus kami alami,” kata Jumiran.

Petani tentu saja merugi akibat kerusakan tanaman bawang merah yang disebabkan oleh hama gurem ini.

Baca Juga:

Beras Mengalami Kenaikan, Segini Harganya Sekarang

Petani berharap pemerintah akan membantu mereka untuk mengatasi masalah ini. Jika tidak ada bantuan, mereka akan berpindah ke tanaman lain meskipun Desa Sidomukti dikenal sebagai penghasil bawang merah terbesar di Magetan.

Berita Terkait

Catat Tanggalnya! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025 dan Keutamaannya
Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh
Tiongkok Keluarkan Peringatan Oranye untuk Ancaman Kebakaran Hutan Saat Libur Hari Buruh
Pemerintah Akan Rekrut Guru dan Staf untuk Sekolah Rakyat
Makam Palsu di Ponorogo Dibongkar, Ternyata Tak Ada Jenazah di Dalamnya
MK Keluarkan Putusan Penting: UU ITE Tak Berlaku bagi Lembaga Pemerintah dan Pejabat Publik
Sebelum Laporkan Isu Ijazah Palsu, Jokowi Sempat Berikan 2 Kali Somasi
Rekomendasi Tempat Nongkrong Seru di Ponorogo yang Wajib Dikunjungi

Berita Terkait

Thursday, 1 May 2025 - 16:00 WIB

Catat Tanggalnya! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025 dan Keutamaannya

Thursday, 1 May 2025 - 14:58 WIB

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Thursday, 1 May 2025 - 10:29 WIB

Tiongkok Keluarkan Peringatan Oranye untuk Ancaman Kebakaran Hutan Saat Libur Hari Buruh

Thursday, 1 May 2025 - 10:26 WIB

Pemerintah Akan Rekrut Guru dan Staf untuk Sekolah Rakyat

Thursday, 1 May 2025 - 10:24 WIB

Makam Palsu di Ponorogo Dibongkar, Ternyata Tak Ada Jenazah di Dalamnya

Berita Terbaru

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Pendidikan

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Thursday, 1 May 2025 - 15:10 WIB

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Berita

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Thursday, 1 May 2025 - 14:58 WIB