Mengenal Sepsis. Doc.Ist
SwaraWarta.co.id– Mungkin masih banyak yang belum familiar dengan sepsis. Sepsis disebut sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan kanker. Setiap tahun diperkirakan 350 ribu warga AS meninggal dunia karena sepsis.
Sepsis adalah kondisi medis yang disebabkan oleh infeksi dalam tubuh yang memicu peradangan. Sepsis dapat terjadi pada seluruh organ di dalam tubuh, tergantung dari organ tubuh mana yang terinfeksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sepsis yang disebabkan oleh penyakit seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih dapat menimbulkan disfungsi pada organ-organ yang berkaitan. Sepsis merupakan kondisi gawat darurat yang harus ditangani secara intensif.
Penyebab sepsis yang paling utama adalah adanya respon inflamasi akibat bakteri, virus, dan jamur. Infeksi tersebut menghasilkan protein bernama sitokin yang memicu perkembangan infeksi di dalam tubuh, kemudian menganggu metabolisme serta fungsi sel pada organ tubuh.
Bakteri yang sering menjadi penyebab sepsis antara lain Escheria coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Klebsiella dan Enterococcus. Selain itu, ada beberapa penyakit yang juga dapat memicu sepsis, yaitu:
Sepsis yang berat dapat menyerang salah satu organ dan dapat menjalar ke organ lain melalui aliran darah dari pembuluh darah.
Gejala sepsis berbeda-beda berdasarkan jenis-jenisnya. Berikut merupakan gejala sepsis berdasarkan jenis-jenisnya:
Syok sepsis ditandai dengan penurunan tekanan darah yang drastis akibat racun yang dihasilkan oleh bakteri. Bakteri ini terus melawan sistem kekebalan tubuh yang lambat laun merusak jaringan dan pembuluh darah.
Gejala yang ditimbulkan antara lain:
MODS adalah perubahan fungsi organ dengan homeostasis kronis akibat infeksi yang tidak terkontrol. Jenis sepsis ini paling sering disebabkan oleh pneumonia.
Kegagalan organ yang dapat menyebabkan MODS antara lain:
SIRS adalah respon inflamsi sistemik yang menimbulkan gejala klinis berat, minimal 2 atau lebih gejala berikut:
Sepsis dapat terjadi dalam hitungan jam. Selena A. Gilles, pengajar di universitas yang sama, menjelaskan singkatan TIME agar orang mudah mengingat kapan harus memeriksakan diri.
T : Temperatur (lebih tinggi atau rendah dari normal).
I : Infeksi (kenali tanda dan gejala).
M : Menurunnya mental (kebingungan, mengantuk, sulit bangun).
E : Ekstrem atau sakit parah (nyeri parah, rasa tak nyaman, napas tersengal).
Karena sepsis disebabkan oleh infeksi, maka Anda harus benar-benar menjaga tubuh agar tidak terkena infeksi. Kalaupun telanjur mengalami infeksi, perlu segera diupayakan agar infeksi tersebut tidak menyebar dalam tubuh.
Berikut ini berbagai cara mencegah sepsis dalam tubuh, di antaranya:
Sepsis tidak bisa sepenuhnya dicegah, namun setidaknya Anda bisa menurunkan risiko terjadinya infeksi dengan vaksin. Terlebih, sepsis dapat terjadi akibat beberapa penyakit seperti influenza.
Vaksin bertujuan untuk membantu tubuh dalam melawan bakteri maupun infeksi. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya sepsis alias infeksi yang lebih parah.
Jenis vaksin yang direkomendasikan bisa berbeda-beda, namun utamanya berupa vaksin influenza dan vaksin pneumococcus. Kedua jenis vaksin tersebut mampu menurunkan risiko sepsis pada orang dewasa.
Meskipun setiap infeksi bisa berkembang menjadi sepsis, risiko komplikasi bisa terjadi ketika infeksi tersebut tidak diatasi dengan baik. Hal ini sangat mungkin terjadi apabila seseorang berhenti minum antibiotik secara tiba-tiba dan tidak menghabiskannya sesuai anjuran dokter.
Padahal, antibiotik berfungsi untuk membantu membilas bakteri penyebab infeksi dalam tubuh. Jika dosisnya tidak sesuai atau terapinya dihentikan, maka bakteri bisa jadi kebal (resisten) dan semakin kuat di dalam tubuh.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti aturan minum obat dari dokter, terutama antibiotik.
Menjaga kebersihan diri juga dapat membantu mencegah sepsis. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan guna membilas kuman, bakteri, dan jamur yang menempel pada permukaan tangan.
Pastikan untuk selalu mencuci tangan ketika:
Diagnosis sepsis dinilai dari gejala klinis dan pemeriksaan kultur darah. Pemeriksaan darah dilakukan untuk menilai kadar trombosit, protrombin, kadar fibrinogen, trombosit, dan adanya asidosis metabolik.
Selain itu, pemeriksaan urin dan cairan serebrospinal juga berperan penting untuk menemukan jenis bakteri penyebab sepsis dan menilai vaskularisasi di dalam tubuh.
Bila terjadi kelainan pada organ, maka diperlukan pemeriksaan penunjang lain seperti analisis gas darah, profil ginjal, fungsi hati, tekanan paru, dan cardiac output.
Terapi awal kasus sepsis umumnya dilakukan dengan stabilisasi oksigen dan cairan. Beberapa terapi lainnya yang harus dilakukan antara lain:
Berfungsi utnuk memperbaiki cairan d idalam tubuh dan mengurangi demam dan vasodilatasi pembuluh darah.
Epinefrin merupakan terapi vasopresor yang dilakukan untuk menstabilkan sirkulasi jantung. Dopamina dan fenilefrin juga dapat digunakan dan memberikan efek serupa.
Apabila terjadi penurunan hemoglobin, dokter akan melakukan transfusi darah sebagai terapi utama.
Obat vasokonstriktor berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah bila terjadi hipotensi (tekanan darah rendah).
Bertujuan untuk mempertahankan kadar glukosa dengan mengurangi kerusakan multiorgan, seperti pada pankreas atau pasien riwayat diabetes
Itulah penjelasan lengkap tentang sepsis, tetap jaga kebersihan tubuh, jalani gaya hidup sehat, dan tetap waspada.
SwaraWarta.co.id - Dalam beberapa tahun terakhir, isu kemiskinan di Indonesia kembali menjadi sorotan. Data terbaru…
SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara cek NPWP online? Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP adalah identitas…
SwaraWarta.co.id – Bagaimana Anda menerapkan inspirasi tersebut untuk kemajuan penguasaan kompetensi? Inspirasi adalah percikan awal…
SwaraWarta.co.id - Ada poin penting yang perlu kamu ketahui cara bikin surat izin sekolah. Setiap…
SwaraWarta.co.id – Tips cara belajar efektif dan efisien yang bisa kamu lakukan hari ini. Belajar…
SwaraWarta.co.id - Pameran otomotif terbesar di Indonesia, GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2025, akan…