Berita

Hari Pangan Sedunia: Khofifah Ajak Inovasi untuk Mengelola Air dan Pertanian Berkelanjutan

SwaraWarta.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober, Khofifah Indar Parawansa menekankan betapa pentingnya inovasi dalam pengelolaan air untuk sektor pertanian.

Hal ini sangat krusial, karena pertanian sangat bergantung pada ketersediaan air, terutama di tengah perubahan iklim dan meningkatnya permintaan pangan.

Tema Hari Pangan Sedunia 2024, “Air adalah kehidupan, air adalah makanan. Jangan ada yang tertinggal,” menyoroti pentingnya pengelolaan air sebagai dasar untuk ketahanan pangan global.

ADVERTISEMENT

adsads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Di tengah perubahan iklim global saat ini, kita harus terus mencari inovasi pengelolaan air bagi sektor pertanian. Inovasi seperti irigasi, pengelolaan sumber daya air, serta pengembangan pertanian berkelanjutan, menjadi solusi yang harus diadopsi agar ketahanan pangan tetap terjaga,” kata Khofifah di Surabaya, Kamis (17/10/2024).

Khofifah menjelaskan bahwa pengelolaan air yang baik berdampak langsung pada produksi pangan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, kolaborasi antara berbagai pihak—pemerintah, petani, akademisi, dan masyarakat—sangat penting untuk menciptakan strategi yang efektif.

Ia juga mengajak semua pihak untuk berinovasi dalam menciptakan sistem pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim. Ini termasuk pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan.

“Inovasi pengelolaan sektor pengairan dalam pertanian menjadi semakin penting, terutama dalam menghadapi dampak perubahan iklim global. Apalagi adanya perubahan curah hujan, kekeringan yang lebih lama, dan suhu yang meningkat, sangat berpengaruh terhadap ketersediaan sumber daya air,” katanya.

Di akhir pernyataannya, Khofifah mengajak semua pihak untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga keberlanjutan produksi.

Ini penting untuk mencapai swasembada pangan, yang merupakan salah satu prioritas nasional guna menjamin kedaulatan pangan Indonesia.

“Salah satunya dengan program ketahanan pangan berbasis komunitas, seperti urban farming, program ketahanan pangan di desa, dan pemanfaatan lahan kosong di perkotaan untuk bercocok tanam. Ini diharapkan bisa meningkatkan kemandirian pangan di tingkat lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah sampai terwujudnya kedaulatan pangan,” pungkasnya.

Dwi Synta

Dwi Synta Mengawali karir di bidang jurnalistik sejak tahun 2022 di beberapa media online. Kemudian pada bulan Juli 2022, memutuskan untuk menjadi jurnalis Tetap di Swarawarta dan beberapa media online lainnya.

Recent Posts

Cara Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025, Cek Syarat dan Alurnya!

SwaraWarta.co.id - Pendaftaran sekolah kedinasan 2025 menjadi salah satu momen yang paling ditunggu oleh para…

3 hours ago

Iran Minta Amerika Serikat Jangan Campur Tangan dalam Bantuan ke Israel

SwaraWarta.co.id – Pemerintah Iran secara tegas meminta agar Amerika Serikat tidak turut serta membantu Israel…

4 hours ago

Liburan Seru di PIK 2! The Big Bounce Indonesia Tawarkan 5 Arena Bermain Raksasa

SwaraWarta.co.id - Wahana permainan tiup terbesar di Asia Tenggara, The Big Bounce Indonesia, kini hadir…

5 hours ago

Facebook Kini Dukung Login Pakai Passkey di iOS dan Android, Lebih Aman dan Praktis

SwaraWarta.co.id - Facebook baru saja meluncurkan fitur login baru bernama passkey untuk pengguna perangkat iOS…

5 hours ago

Presiden Prabowo Selesai Kunjungan ke Rusia, Pulang ke Jakarta Disambut Upacara Kehormatan

SwaraWarta.co.id - Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan seluruh rangkaian kunjungannya di St. Petersburg, Rusia, pada…

5 hours ago

Gunung Raung Meletus Dua Kali dalam Sehari, Kolom Abu Capai 2 Km

SwaraWarta.co.id - Gunung Raung yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur,…

5 hours ago