Mengejutkan, Pria Penyandang Disabilitas yang Diduga Lecehkan Mahasiswa Mataram Kembali Dapat Laporan dari Korban Lain

- Redaksi

Tuesday, 3 December 2024 - 17:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pria disabilitas yang diduga lecehkan mahasiswa Mataram kini dapat laporan dari korban lain
(Dok. Ist)

Pria disabilitas yang diduga lecehkan mahasiswa Mataram kini dapat laporan dari korban lain (Dok. Ist)

Swarawarta.co.id – Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh IWAS (22) terhadap mahasiswa Mataram mulai mengungkapkan berbagai fakta mengejutkan.

Ternyata, korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pria disabilitas tunadaksa tanpa kedua tangan ini diduga lebih dari satu orang.

“Seluruhnya mahasiswi di perguruan tinggi yang berada di Mataram telah hadir memberikan keterangan dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai saksi,” kata Rusdin saat konferensi pers di Mapolda NTB, Senin (2/12/2024).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain MA, ada dua mahasiswi lainnya yang juga menjadi korban, bahkan ada tiga korban tambahan yang masih tergolong anak-anak.

Pendamping korban dari Koalisi Anti Kekerasan Seksual Nusa Tenggara Barat (NTB), Rusdin Mardatillah, mengungkapkan bahwa ketiga mahasiswi tersebut diberi sebutan korban 1 (MA), korban 2, dan korban 3, dan semuanya berstatus sebagai mahasiswi di Mataram.

Baca Juga :  Kepergian Emilia Contessa dan Hubungan Diabetes dengan Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai

Dari ketiga korban tersebut, dua orang mengalami persetubuhan dan satu orang lainnya menjadi korban pencabulan.

Awalnya, hanya MA yang berani melaporkan kasus ini ke Polda NTB pada 7 Oktober 2024.

Tak lama setelah laporan tersebut, kasus pelecehan seksual ini menjadi viral di media sosial.

Dalam salah satu unggahan, muncul komentar yang menyebutkan adanya korban lain dari tindakan pelecehan yang dilakukan oleh IWAS. Berdasarkan informasi tersebut.

“Kemudian ditemukan banyak perempuan yang kuat dugaan pernah menjadi korban kekerasan seksual oleh terlapor dan akhirnya muncul korban 2 dan korban 3 yang berani bersuara. Selanjutnya diperiksa sebagai saksi berdasarkan laporan polisi korban 1,” pungkas Rusdin.

Berita Terkait

Pemerintah Alihkan Subsidi LPG 3 KG ke DME, Upaya Tekan Ketergantungan Impor
Thailand dan Kamboja Memanas: Ketegangan Perbatasan Memicu Saling Serang!
Update Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Sumatera
Benarkah 80 Ton Bantuan Hilang di Bener Meriah?
KPAI Bima Kota: Menguatkan Perlindungan Anak Melalui Layanan Cepat dan Terpercaya
KPAI Bandar Lampung Kota: Hadir untuk Menguatkan Perlindungan Anak dan Edukasi Masyarakat
KPAI Banjar Kota: Komitmen Perlindungan Anak dan Layanan Pengaduan yang Mudah Diakses
KPAI Sidoarjo: Komitmen Mengawal Perlindungan Anak di Era Digital

Berita Terkait

Sunday, 14 December 2025 - 16:19 WIB

Pemerintah Alihkan Subsidi LPG 3 KG ke DME, Upaya Tekan Ketergantungan Impor

Saturday, 13 December 2025 - 15:30 WIB

Thailand dan Kamboja Memanas: Ketegangan Perbatasan Memicu Saling Serang!

Friday, 12 December 2025 - 11:17 WIB

Update Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Sumatera

Friday, 12 December 2025 - 10:29 WIB

Benarkah 80 Ton Bantuan Hilang di Bener Meriah?

Thursday, 11 December 2025 - 22:11 WIB

KPAI Bima Kota: Menguatkan Perlindungan Anak Melalui Layanan Cepat dan Terpercaya

Berita Terbaru

cara membuat makalah yang baik dan benar

Pendidikan

Panduan Lengkap: Cara Membuat Makalah yang Baik dan Benar!

Sunday, 14 Dec 2025 - 15:46 WIB

Teknologi

5 Cara Cek Pengeluaran Grab dengan Mudah dan Cepat

Sunday, 14 Dec 2025 - 11:36 WIB