Berita

NeutraDC Makin Bersinar, Valuasinya Sentuh Rp 16 Triliun

SwaraWarta.co.id – NeutraDC, perusahaan data center yang merupakan bagian dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dilaporkan memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar (sekitar Rp 16 triliun).

Informasi ini diungkap oleh Reuters berdasarkan proses negosiasi penjualan sebagian saham NeutraDC yang berlangsung sejak Oktober 2024.

Dalam rencana ini, Telkom berencana melepas 20%-30% saham NeutraDC dengan harga yang diproyeksikan dapat mendorong nilai perusahaan melampaui US$ 1 miliar.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dua perusahaan besar, Singtel dan BDx Data Centers, disebut-sebut berminat menjadi pemegang saham minoritas di NeutraDC.

Saat ini, Singtel merupakan pemegang saham terbesar kedua di Telkomsel setelah Telkom. Sementara itu, BDx telah memiliki kerja sama dengan Lintasarta, anak usaha PT Indosat Tbk., melalui bisnis data center patungan.

NeutraDC terus menunjukkan pertumbuhan bisnis yang kuat. Saat ini, kapasitas data center mereka mencapai sekitar 60 MW, dan perusahaan berencana meningkatkan kapasitas tersebut menjadi 500 MW pada 2028.

Pada Juni 2024, Telkom menambah investasi modal sebesar Rp 1,62 triliun kepada NeutraDC. Penambahan ini bertujuan menjadikan NeutraDC sebagai pemimpin pasar data center di Indonesia, terutama melalui ekspansi kapasitas domestik.

“Sehingga TDE dapat menjadi market leader untuk bisnis data center khususnya di Indonesia melalui ekspansi kapasitas data center TDE di domestik,” kata Andri dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat, (7/6/2024).

Salah satu strategi utama NeutraDC adalah membuka data center di kota-kota tier 2 dan tier 3 di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, perusahaan telah memiliki 26-27 data center yang tersebar di berbagai provinsi.

“[Ada] 26-27 data center tier 2 dan 3 hampir di semua provinsi. Menjadi hot selling ketika diresmikan banyak yang pakai,” kata Direktur Utama Ririek Ardiansyah tahun lalu dalam Profit CNBC Indonesia.

Meski begitu, Telkom belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar penjualan saham ini. SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom, Ahmad Reza, enggan berkomentar saat dihubungi oleh CNBC Indonesia.

Dengan rencana besar dan investasi yang terus mengalir, NeutraDC diharapkan menjadi pemain utama dalam industri data center di Indonesia.

Dwi Synta

Dwi Synta Mengawali karir di bidang jurnalistik sejak tahun 2022 di beberapa media online. Kemudian pada bulan Juli 2022, memutuskan untuk menjadi jurnalis Tetap di Swarawarta dan beberapa media online lainnya.

Recent Posts

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Jaminan sosial merupakan pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan…

13 hours ago

MANAKAH Pernyataan Yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Tahapan Dalam Model Kolb?

Gaya belajar merupakan pendekatan individu dalam menerima, memproses, dan mengingat informasi. Pemahaman tentang gaya belajar…

13 hours ago

BAGAIMANA Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning Dan Menerapkannya?

Bagaimana Anda selama ini menjadi guru? Apakah Anda sudah memahami Experiential Learning dan menerapkannya? Pertanyaan…

13 hours ago

WACANA Dikutip Sebagian Dari https://lsfdiscourse.org/rekayasa-sosial-dan-pandemi/ Berdasarkan Wacana Di Atas a. Kemukakan Pendapat Anda Tentang

Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Respons pemerintah dan…

14 hours ago

KUNCI Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning

Artikel ini membahas kunci jawaban cerita reflektif Modul 2 PPG 2025 tentang pengalaman mengajar dan…

14 hours ago

KEMUKAKAN Pendapat Anda Tentang Keterkaitan Perubahan Direncanakan Dengan Rekayasa Sosial, Analisislah Bentuk Rekayasa Sosial Yang Terjadi

Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat global. Perubahan ini, sebagian besar direncanakan,…

14 hours ago