Swarawarta.co.id – Ketum Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa partainya menghormati proses hukum yang sedang berlangsung terkait penyelidikan dugaan korupsi proyek iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB).
Pernyataan ini disampaikan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di kediaman mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang juga merupakan kader Golkar.
“Kami serahkan kepada proses hukum, dan kami hormati semuanya,” ucap Bahlil mengutip Antara, Sabtu (15/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penggeledahan tersebut dilakukan pada Senin (10/3), dan Ridwan Kamil membenarkan bahwa tindakan itu berkaitan dengan penyidikan dugaan korupsi di BJB.
Ia menyatakan kesiapannya untuk bersikap kooperatif dalam menghadapi proses hukum yang berjalan.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Penyidikan KPK, Budi Sokmo Wibowo, mengungkapkan bahwa hingga saat ini status Ridwan Kamil dalam kasus tersebut belum ditetapkan.
Meski demikian, KPK berencana untuk memanggilnya guna memberikan keterangan terkait perkara ini. Namun, Budi belum memastikan kapan pemanggilan tersebut akan dilakukan.
KPK terus mengumpulkan bukti dan keterangan dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi ini.
Publik pun menanti perkembangan lebih lanjut mengenai peran Ridwan Kamil dalam perkara tersebut dan langkah hukum yang akan diambil KPK.
SwaraWarta.co.id - Sikap tegas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja…
SwaraWarta.co.id - Kesenjangan sosial adalah isu global yang terus menjadi tantangan serius bagi banyak negara,…
SwaraWarta.co.id - 14037 nomor apa mungkin jadi pertanyaan yang muncul di benak Anda ketika ponsel berdering.…
SwaraWarta.co.id - Bagi Anda yang telah lulus seleksi PPPK, memahami cara cetak Pertek NIP PPPK merupakan langkah…
SwaraWarta.co.id – Jelaskan cara meningkatkan daya tahan kardiorespiratori? Daya tahan kardiorespiratori, atau sering disebut kebugaran…
SwaraWarta.co.id – Apa saja tambahan tunjangan profesi guru 2025? Kesejahteraan guru di Indonesia mendapatkan angin…