SwaraWarta.co.id – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) yang baru di Kementerian Keuangan. Ia menggantikan Suryo Utomo yang sebelumnya menjabat posisi tersebut.
Sebelum dipercaya memimpin Direktorat Jenderal Pajak, Bimo memiliki rekam jejak yang panjang di bidang ekonomi dan kebijakan publik.
Ia terakhir menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang saat itu dipimpin oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bimo juga pernah bekerja di Kantor Staf Presiden sebagai Tenaga Ahli Utama pada periode 2015–2016.
Pengalamannya di sektor pajak sudah dimulai sejak lama. Di awal kariernya, Bimo sempat bekerja sebagai auditor di PricewaterhouseCoopers (PwC), salah satu firma akuntansi ternama dunia.
Di Kementerian Keuangan sendiri, Bimo pernah menjabat sebagai Analis Senior di Center for Tax Analysis (CTA).
Ia bahkan menjadi team leader pertama dalam pembentukan CTA bersama Dr. Yon Arsal. Keahliannya meliputi pemodelan deteksi kecurangan (fraud) dan analisis mikro sektoral untuk meningkatkan kepatuhan pajak.
Bimo juga pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Dampak Makro Ekonomi di Sub-Direktorat Dampak Kebijakan pada tahun 2007–2009. Selain itu, ia sempat menjadi komite audit di BUMN tahun 2019 dan Komisaris di INKA Multi Solusi.
Kini, sebagai Dirjen Pajak, Bimo menghadapi tanggung jawab besar dari Presiden Prabowo. Ia diminta untuk membenahi sistem perpajakan Indonesia agar lebih transparan, berintegritas, dan independen demi mengamankan program-program nasional, khususnya dalam hal penerimaan negara.
Dengan pengalaman yang lengkap di sektor pemerintahan dan swasta, publik berharap Bimo bisa membawa perubahan positif dalam sistem perpajakan Indonesia.