BNI Sambut Positif Penurunan Suku Bunga BI, Prediksi Dampak Positif bagi Pasar dan Perbankan

- Redaksi

Thursday, 22 May 2025 - 14:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor BNI (Dok. Ist)

Kantor BNI (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 0,25 persen, sehingga kini berada di level 5,50 persen.

Keputusan ini diumumkan dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada Selasa dan Rabu, 20–21 Mei 2025.

Chief Economist BNI, Leo Putera Rinaldy, menyatakan bahwa langkah BI ini sesuai dengan prediksi BNI.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menjelaskan bahwa ada tiga faktor utama yang menjadi latar belakang penurunan suku bunga tersebut, yaitu menguatnya nilai tukar rupiah, inflasi yang masih terkendali sesuai dengan target BI, serta adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Baca Juga :  Tragedi di Kediri: Satu Keluarga Ditemukan Tergeletak, 1 Anak Tewas

Selain menurunkan suku bunga acuan, BI juga melonggarkan kebijakan makroprudensial. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga likuiditas perbankan dan merespons perlambatan pertumbuhan kredit serta dana pihak ketiga (DPK).

Leo memperkirakan bahwa penurunan BI-Rate ini akan membuat tingkat imbal hasil instrumen pasar uang seperti SRBI (Sertifikat Rupiah Bank Indonesia) ikut turun dari posisi terakhir sebesar 6,47 persen untuk tenor 12 bulan.

Menurutnya, pemangkasan suku bunga juga bisa menyebabkan turunnya imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) karena adanya potensi aliran dana asing yang masuk dan pengalihan dana dari SRBI yang jatuh tempo ke obligasi pemerintah.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap stabil selama kondisi global tidak berubah secara signifikan. Hal ini juga didukung oleh berkurangnya permintaan valuta asing setelah periode pembayaran dividen dan kewajiban utang pada April dan Mei.

Baca Juga :  Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024: Memperkuat Persatuan dan Nasionalisme

 

Leo menambahkan bahwa penurunan suku bunga acuan ini juga membuka peluang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga mereka. Biasanya, bunga simpanan akan turun terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh penurunan bunga kredit.

Melihat kondisi saat ini, BNI memperkirakan masih ada ruang bagi BI untuk kembali menurunkan suku bunga sebesar 0,25 persen lagi hingga akhir tahun, asalkan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga.

“Kami menyambut positif penurunan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini. Kebijakan ini juga sudah sejalan dengan estimasi kami,” kata Chief Economist BNI Leo Putera Rinaldy di Jakarta, Rabu.

Dalam keputusan terbarunya, BI juga menurunkan suku bunga deposit facility menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility menjadi 6,25 persen, masing-masing turun sebesar 0,25 persen dari posisi sebelumnya.

Berita Terkait

Harga Emas Naik Serentak, Ini Daftar Lengkap per 17 Mei 2025
Potensi Besar Kopi Indonesia di Pasar Dunia, Harga dan Produksi Sedang Naik
Rupiah Menguat Setelah Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan
PHK Panasonic Global: Indonesia Aman, Tapi Nasib Industri Elektronik Nasional Mengkhawatirkan
5 Manfaat Manajemen Kinerja untuk Keberhasilan Perusahaan
Tarif Ekspor Kelapa Digagas, Produksi Nasional Siap Ditingkatkan
6 Alasan Penyebab Bisnis Sulit Berkembang yang Wajib Diwaspadai
Laba Samindo Resources Melonjak 501 Persen di Kuartal I 2025, Berkat Efisiensi dan Kenaikan Produksi
Tag :

Berita Terkait

Thursday, 22 May 2025 - 14:56 WIB

BNI Sambut Positif Penurunan Suku Bunga BI, Prediksi Dampak Positif bagi Pasar dan Perbankan

Saturday, 17 May 2025 - 15:55 WIB

Harga Emas Naik Serentak, Ini Daftar Lengkap per 17 Mei 2025

Saturday, 17 May 2025 - 15:44 WIB

Potensi Besar Kopi Indonesia di Pasar Dunia, Harga dan Produksi Sedang Naik

Wednesday, 14 May 2025 - 15:43 WIB

Rupiah Menguat Setelah Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan

Tuesday, 13 May 2025 - 11:27 WIB

PHK Panasonic Global: Indonesia Aman, Tapi Nasib Industri Elektronik Nasional Mengkhawatirkan

Berita Terbaru