SwaraWarta.co.id – Chery, pabrikan mobil asal Tiongkok, dilaporkan hampir mencapai kesepakatan dengan Volkswagen untuk memanfaatkan salah satu pabriknya di Jerman guna memproduksi mobil di luar Tiongkok.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Volkswagen, dua fasilitas miliknya di Dresden dan Osnabruck diperkirakan akan ditutup karena permintaan menurun dan persaingan ketat dari pesaing yang lebih murah, terutama dari Tiongkok.
Charlie Zhang, Wakil Presiden Chery International, mengatakan bahwa meski kesepakatan hampir tercapai, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum produksi bisa dimulai di Jerman.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Zhang menambahkan, salah satu tantangan utama adalah melakukan analisis mendalam mengenai biaya, rantai pasokan, dan tenaga kerja di Jerman.
Pada akhir tahun lalu, Volkswagen mengumumkan penutupan beberapa pabrik setelah CEO Oliver Blume menyebutkan bahwa daya saing perusahaan tertinggal.
Salah satu faktor penyebabnya adalah perubahan cepat pasar Eropa yang kini lebih banyak memilih kendaraan listrik (EV).
Volkswagen kesulitan bersaing dengan merek-merek Tiongkok seperti BYD, Geely, dan Chery, yang menawarkan harga lebih terjangkau untuk EV.
Sebagai contoh, harga SUV listrik Volkswagen ID.4 dimulai dari $59.990, sementara SUV Geely EX5 hanya dibanderol mulai $40.990.
Jika Chery berhasil memanfaatkan fasilitas produksi di Eropa, perusahaan ini bisa menghindari tarif impor hingga 45 persen untuk kendaraan asal Tiongkok yang masuk ke Uni Eropa (UE).