Entertainment

Cocote Tonggo, Film Keluarga Penuh Canda dan Sindiran Sosial Khas Solo

SwaraWarta.co.id – Tobali Film dan Skak Studios menghadirkan film terbaru berjudul Cocote Tonggo, sebuah drama komedi keluarga yang kental dengan nuansa lokal masyarakat Solo.

Film ini disutradarai sekaligus dibintangi oleh Bayu Skak, yang terkenal dengan gaya komedinya yang khas.

Cocote Tonggo bercerita tentang Luki dan Murni, pasangan suami istri penjual jamu kesuburan yang belum juga dikaruniai anak.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Alih-alih mendapatkan dukungan, mereka justru menjadi sasaran gosip dan pertanyaan menyakitkan dari tetangga, seperti “kapan punya anak?”

Merasa tertekan dan ingin menjaga nama baik serta kelangsungan usaha mereka, Luki dan Murni akhirnya memilih untuk berbohong. Tapi keputusan ini malah memicu berbagai konflik lucu dan menyentuh hati.

Dengan gaya komedi yang menghibur, film ini menyampaikan pesan tentang beratnya tekanan sosial yang sering kali datang dari lingkungan terdekat. Bayu Skak berhasil menyajikan masalah ini dengan ringan namun tetap mengena di hati.

Salah satu kekuatan film ini adalah penggunaan Bahasa Jawa Mataraman dalam lebih dari 80% dialognya. Meskipun begitu, penonton dari luar daerah tetap bisa menikmati alur cerita berkat alih bahasa yang nyaman.

Lokasi syuting yang dipilih pun sangat mendukung suasana lokal, seperti kawasan Laweyan dan Lokananta. Penonton akan dimanjakan dengan pemandangan lorong kampung hingga panggung musik keroncong klasik yang autentik.

Bayu Skak dan Ayushita tampil serasi sebagai pasangan Luki dan Murni. Chemistry keduanya sukses menyeimbangkan adegan lucu dan momen haru.

Film ini juga diperkuat oleh aktor-aktor berbakat seperti Dennis Adhiswara, Asri Welas, Sundari Soekotjo, dan Marwoto, serta beberapa pemain lokal yang menambah nuansa budaya.

Menurut Deny Juliarto, Direktur Tobali Film, Cocote Tonggo ingin menyampaikan bahwa tekanan sosial bisa dihadapi dengan cara yang lebih bijak—yaitu dengan mengubah sudut pandang dan menjadikannya sebagai kekuatan, bukan kelemahan.

Bagi kamu yang suka film keluarga dengan cerita yang lucu namun menyentuh, Cocote Tonggo bisa jadi pilihan tepat. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 15 Mei 2025.

Dwi Synta

Dwi Synta Mengawali karir di bidang jurnalistik sejak tahun 2022 di beberapa media online. Kemudian pada bulan Juli 2022, memutuskan untuk menjadi jurnalis Tetap di Swarawarta dan beberapa media online lainnya.

Recent Posts

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Jaminan sosial merupakan pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan…

13 hours ago

MANAKAH Pernyataan Yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Tahapan Dalam Model Kolb?

Gaya belajar merupakan pendekatan individu dalam menerima, memproses, dan mengingat informasi. Pemahaman tentang gaya belajar…

13 hours ago

BAGAIMANA Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning Dan Menerapkannya?

Bagaimana Anda selama ini menjadi guru? Apakah Anda sudah memahami Experiential Learning dan menerapkannya? Pertanyaan…

13 hours ago

WACANA Dikutip Sebagian Dari https://lsfdiscourse.org/rekayasa-sosial-dan-pandemi/ Berdasarkan Wacana Di Atas a. Kemukakan Pendapat Anda Tentang

Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Respons pemerintah dan…

13 hours ago

KUNCI Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning

Artikel ini membahas kunci jawaban cerita reflektif Modul 2 PPG 2025 tentang pengalaman mengajar dan…

13 hours ago

KEMUKAKAN Pendapat Anda Tentang Keterkaitan Perubahan Direncanakan Dengan Rekayasa Sosial, Analisislah Bentuk Rekayasa Sosial Yang Terjadi

Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat global. Perubahan ini, sebagian besar direncanakan,…

13 hours ago