Usulan pemekaran Provinsi Jawa Timur kembali mencuat, menimbulkan perdebatan dan diskusi hangat di berbagai kalangan. Provinsi dengan luas 48.033 km² dan populasi sekitar 41,81 juta jiwa ini dipertimbangkan untuk dibagi menjadi beberapa provinsi baru, salah satunya Provinsi Blambangan.
Provinsi Blambangan diusulkan meliputi tujuh kabupaten/kota di Jawa Timur dengan luas wilayah sekitar 16.217 km² dan diperkirakan berpenduduk 8.482.839 jiwa. Pembentukan provinsi ini sedang dalam proses kajian dan menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Provinsi Blambangan: Potensi dan Tantangan
Jika disetujui, Provinsi Blambangan akan menjadi provinsi baru yang menarik dengan potensi ekonomi dan budaya yang besar. Ibu kotanya direncanakan berada di Jember, sebuah kota yang dikenal sebagai “Kota Karnaval”. Namun, proses pemekaran ini juga akan menghadirkan tantangan, mulai dari pembagian aset, penataan birokrasi, hingga pembiayaan pembangunan infrastruktur.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keberhasilan pemekaran ini sangat bergantung pada perencanaan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dan mekanisme transisi yang lancar untuk meminimalisir disrupsi.
Kabupaten/Kota yang Tergabung dalam Provinsi Blambangan
Berikut rincian tujuh kabupaten/kota yang diusulkan untuk bergabung dalam Provinsi Blambangan, beserta data geografis dan demografisnya:
1. Kabupaten Jember
Luas wilayah: 3.293,34 km². Jumlah penduduk: 2.620.135 jiwa. Wilayah administratif: 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 226 desa. Jember memiliki potensi ekonomi yang kuat, terutama di sektor pertanian dan pariwisata. Sebagai kota terbesar di kawasan ini, Jember siap menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian Provinsi Blambangan.
2. Kabupaten Banyuwangi
Luas wilayah: 5.782,40 km². Jumlah penduduk: 1.764.540 jiwa. Wilayah administratif: 25 kecamatan, 28 kelurahan, dan 189 desa. Banyuwangi dikenal dengan keindahan alamnya dan destinasi wisata yang beragam, mulai dari pantai hingga gunung. Potensi pariwisata Banyuwangi akan menjadi aset penting bagi perkembangan ekonomi Provinsi Blambangan.
3. Kabupaten Bondowoso
Luas wilayah: 1.560,10 km². Jumlah penduduk: 796.300 jiwa. Wilayah administratif: 23 kecamatan, 10 kelurahan, dan 209 desa. Bondowoso memiliki potensi di bidang pertanian dan perkebunan. Integrasi Bondowoso ke dalam Provinsi Blambangan diharapkan dapat meningkatkan akses pasar dan kesejahteraan masyarakat.
4. Kabupaten Situbondo
Luas wilayah: 1.638,50 km². Jumlah penduduk: 704.243 jiwa. Wilayah administratif: 17 kecamatan, 4 kelurahan, dan 132 desa. Situbondo memiliki garis pantai yang panjang, sehingga potensi sektor perikanan dan pariwisata bahari sangat besar. Integrasi ke Provinsi Blambangan akan membuka peluang pengembangan sektor-sektor tersebut.
5. Kabupaten Probolinggo
Luas wilayah: 1.696,17 km². Jumlah penduduk: 1.193.272 jiwa. Wilayah administratif: 24 kecamatan, 5 kelurahan, dan 325 desa. Kabupaten Probolinggo memiliki beragam potensi ekonomi, termasuk pertanian, perikanan, dan industri kecil menengah (IKM).
6. Kabupaten Lumajang
Luas wilayah: 2.190 km². Jumlah penduduk: 1.152.264 jiwa. Wilayah administratif: 21 kecamatan, 7 kelurahan, dan 198 desa. Lumajang terkenal dengan keindahan alamnya, termasuk Gunung Semeru. Potensi pariwisata alam Lumajang perlu dikembangkan secara berkelanjutan.
7. Kota Probolinggo
Luas wilayah: 56,67 km². Jumlah penduduk: 252.085 jiwa. Wilayah administratif: 5 kecamatan dan 29 kelurahan. Sebagai kota, Probolinggo akan menjadi pusat perkotaan dan perdagangan di Provinsi Blambangan. Integrasi dengan kabupaten/kota lainnya akan memperkuat perekonomian regional.
Pemekaran Provinsi Jawa Timur menjadi Provinsi Blambangan merupakan langkah strategis yang membutuhkan perencanaan yang matang dan komprehensif. Sukses atau gagalnya pemekaran ini akan sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat.