Jelaskan Apakah Artificial Intelligent, yang Nantinya Juga Dikembangkan Sebagai Robot Menyerupai Manusia, dapat Bertindak Sebagai Subyek Hukum?

- Redaksi

Saturday, 3 May 2025 - 19:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Apakah Artificial Intelligent, yang Nantinya Juga Dikembangkan Sebagai Robot Menyerupai Manusia, dapat Bertindak Sebagai Subyek Hukum?

Apakah Artificial Intelligent, yang Nantinya Juga Dikembangkan Sebagai Robot Menyerupai Manusia, dapat Bertindak Sebagai Subyek Hukum?

SwaraWarta.co.id – Apakah artificial intelligent, yang nantinya juga dikembangkan sebagai robot menyerupai manusia? Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini bukan lagi sekadar konsep fiksi ilmiah.

AI adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang mampu meniru kemampuan kognitif manusia, seperti belajar, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

Perkembangannya yang pesat membuka berbagai kemungkinan, termasuk mewujudkan robot yang menyerupai manusia atau humanoid. Namun, muncul pertanyaan menarik: jika AI dan robot humanoid semakin canggih, mungkinkah mereka bertindak sebagai subjek hukum?

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, pandangan hukum secara global masih tegas menyatakan bahwa subjek hukum adalah manusia dan badan hukum (seperti perusahaan atau organisasi).

Baca Juga :  PCO: Kebijakan Teknologi Harus Adaptif agar Tak Tertinggal Perkembangan AI

Subjek hukum memiliki hak dan kewajiban yang diakui oleh sistem perundang-undangan. Sementara itu, AI dan robot, meskipun canggih, masih dianggap sebagai objek hukum, yaitu alat atau properti yang dimiliki dan dikendalikan oleh manusia.

Alasan utama mengapa AI belum dianggap sebagai subjek hukum terletak pada beberapa aspek mendasar. Pertama, AI saat ini tidak memiliki kesadaran diri, emosi, atau kehendak bebas seperti manusia.

Keputusan dan tindakan mereka sepenuhnya didasarkan pada algoritma dan data yang diprogramkan oleh pembuatnya. Kedua, konsep tanggung jawab hukum saat ini berpusat pada gagasan tentang niat dan kesalahan.

Sulit untuk mengaitkan konsep ini dengan entitas non-biologis seperti AI. Jika sebuah robot otonom melakukan kesalahan yang merugikan, siapa yang bertanggung jawab? Pembuatnya, pemiliknya, ataukah robot itu sendiri?

Baca Juga :  Google Gunakan AI untuk Blokir Komentar dan Iklan Judi Online di YouTube

Meskipun demikian, perkembangan AI yang semakin pesat, terutama dalam mewujudkan robot humanoid dengan kemampuan interaksi dan pembelajaran yang kompleks, memunculkan perdebatan etis dan hukum yang menarik.

Beberapa ahli berpendapat bahwa di masa depan, dengan tingkat kecerdasan dan otonomi tertentu, AI mungkin layak dipertimbangkan untuk diberikan status hukum terbatas.

Hal ini bertujuan untuk mengakomodasi potensi dampak tindakan AI dalam masyarakat dan memastikan adanya mekanisme pertanggungjawaban yang jelas.

Namun, jalan menuju pengakuan AI sebagai subjek hukum masih panjang dan penuh tantangan. Perlu adanya perubahan mendasar dalam pemahaman kita tentang kecerdasan, kesadaran, dan tanggung jawab hukum.

Selain itu, implikasi sosial, ekonomi, dan filosofis dari memberikan status hukum kepada entitas non-manusia perlu dipertimbangkan secara matang.

Baca Juga :  Apple Eksplorasi Teknologi Robot: Humanoid atau Non-Humanoid?

Sebagai kesimpulan, saat ini AI dan robot humanoid masih berstatus sebagai objek hukum.

Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, diskusi mengenai potensi mereka menjadi subjek hukum di masa depan akan terus bergulir dan menjadi semakin relevan. Pemahaman yang mendalam tentang AI dan implikasinya menjadi kunci untuk merumuskan kerangka hukum yang adaptif dan mampu menjawab tantangan zaman.

 

Berita Terkait

KOMPETENSI DASAR Menyampaikan Pesan/ Informasi Yang Disampaikan Oleh Narasumber, Berdasarkan KD Di Atas, Sebutkan dan Jelaskan Keterampilan Berbahasa
ANDA Diminta Untuk Menjadi Pemimpin Media Yang Baru Dibentuk Sehingga Masih Membutuhkan Banyak Tugas Yang Harus Diselesaikan
UTUT Sebagai Mahasiswa UT Semester Tiga, Saat Ini Sedang Belajar Valuasi, Dia Mencoba Menerapkan Pada Usaha Peyek Ikan Wadernya
DALAM Konteks Perkembangan Perusahaan PT. LANGIT BIRU, Jelaskan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Desain Organisasi Dalam Pendekatan Situasional
ANDA Memutuskan Untuk Menguji Keakuratan Saldo Piutang Usaha Sebesar Rp82.000.000 Seperti Yang Ditunjukkan Dalam Buku Besar 31 Desember 2024
DENGAN Mempertimbangkan Pertumbuhan dan Kompleksitas Operasi PT. LANGIT BIRU, Struktur Organisasi Mana Yang Paling Cocok Untuk Diterapkan?
PT ABC Adalah Perusahaan Rintisan (Startup) Yang Bergerak Di Bidang Teknologi Informasi, Mereka Berhasil Mengembangkan Sebuah Aplikasi Inovatif
PRABOWO SUBIANTO Adalah Presiden Republik Indonesia dan Ketua Umum Partai Gerindra, Contoh Tersebut Apakah Dapat Diubah Menjadi 3 Bentuk Proposisi

Berita Terkait

Thursday, 15 May 2025 - 20:38 WIB

KOMPETENSI DASAR Menyampaikan Pesan/ Informasi Yang Disampaikan Oleh Narasumber, Berdasarkan KD Di Atas, Sebutkan dan Jelaskan Keterampilan Berbahasa

Thursday, 15 May 2025 - 20:33 WIB

ANDA Diminta Untuk Menjadi Pemimpin Media Yang Baru Dibentuk Sehingga Masih Membutuhkan Banyak Tugas Yang Harus Diselesaikan

Thursday, 15 May 2025 - 20:28 WIB

UTUT Sebagai Mahasiswa UT Semester Tiga, Saat Ini Sedang Belajar Valuasi, Dia Mencoba Menerapkan Pada Usaha Peyek Ikan Wadernya

Thursday, 15 May 2025 - 20:24 WIB

DALAM Konteks Perkembangan Perusahaan PT. LANGIT BIRU, Jelaskan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Desain Organisasi Dalam Pendekatan Situasional

Thursday, 15 May 2025 - 20:23 WIB

ANDA Memutuskan Untuk Menguji Keakuratan Saldo Piutang Usaha Sebesar Rp82.000.000 Seperti Yang Ditunjukkan Dalam Buku Besar 31 Desember 2024

Berita Terbaru

Olahraga

Persebaya Surabaya Berambisi Menang Meski Tanpa Paul Munster

Friday, 16 May 2025 - 08:26 WIB