Swarawarta.co.id – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pengendalian produksi sebagai langkah strategis untuk menstabilkan harga ayam hidup (livebird) di tingkat peternak, terutama di wilayah Pulau Jawa.
Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda, pemerintah tidak tinggal diam melihat gejolak harga livebird yang masih di bawah Harga Pokok Produksi (HPP).
Harga livebird saat ini tercatat sekitar Rp16.500 per kilogram, dengan bobot ayam antara 1,6 hingga 1,8 kilogram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mengambil langkah konkret bersama seluruh pihak untuk menyeimbangkan suplai dan permintaan. Pengendalian produksi melalui cutting telur tetas dan afkir dini menjadi kunci dalam merespons dinamika pasar ini,” kata Agung.
Pengendalian produksi ini bertujuan untuk meningkatkan harga livebird dan memberikan keuntungan yang adil bagi peternak.
Pemerintah akan terus memantau situasi pasar dan melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan peternak.
SwaraWarta.co.id – Ada banyak cara mengatasi IG yang tidak bisa live. Pernahkah Anda bersemangat ingin…
SwaraWarta.co.id – Kenapa tangan sering kesemutan? Pernahkah Anda terbangun di tengah malam dengan sensasi tangan…
SwaraWarta.co.id - Masa bercocok tanam, sering disebut juga periode Neolitikum, merupakan salah satu tonggak terpenting…
SwaraWarta.co.id – Download Twibbon Millad Muhammadiyah 2025. Setiap tanggal 18 November, warga dan simpatisan Muhammadiyah memperingati Milad atau…
SwaraWarta.co.id- Ibu kota Indonesia ini tidak hanya menghadapi masalah banjir tahunan, tetapi juga ancaman yang…
Seorang dosen psikologi ingin mengetahui apakah rata-rata lama tidur mahasiswa di kampus X sudah sesuai…