Pernikahan Anak Ancam Masa Depan, Menteri PPPA Serukan Perlindungan Hak Anak

- Redaksi

Thursday, 29 May 2025 - 16:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri PPA (Dok. Ist)

Menteri PPA (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan bahwa praktik pernikahan anak adalah pelanggaran serius terhadap hak anak.

Pernyataannya disampaikan setelah kasus pernikahan anak terjadi di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, di mana pengantin pria masih berusia 17 tahun dan mempelai wanita berusia 15 tahun.

“Ini jelas pelanggaran karena pengantin laki-lakinya berusia 17 tahun dan perempuannya 15 tahun,” ujarnya, Kamis (29/5/2025).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menyampaikan bahwa menikahkan anak berarti merampas hak mereka untuk mendapatkan pendidikan, perlindungan, serta tumbuh kembang secara sehat dan layak.

Menteri Arifah juga mengingatkan bahwa batas usia minimal menikah di Indonesia adalah 19 tahun, baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Baca Juga :  Bertemu dengan Menlu Palestina, Menlu RI Tolak Relokasi Warga Gaza ke Indonesia

Ketentuan ini sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Ia menambahkan bahwa memaksakan pernikahan anak tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bisa dikenai sanksi pidana atau administratif.

Bahkan, menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022, memaksa anak menikah termasuk bentuk kekerasan seksual.

Arifah menekankan bahwa pernikahan anak bukan hanya persoalan keluarga semata, melainkan masalah sosial yang berdampak luas.

Praktik ini bisa menyebabkan anak putus sekolah dan meningkatkan risiko stunting (masalah pertumbuhan akibat kurang gizi).

Karena itu, negara harus hadir untuk memastikan anak-anak tumbuh di lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan mereka. “Tujuannya agar mereka bisa menjadi generasi yang sehat dan cerdas di masa depan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Jo Stevens Kunjungi Museum NTB, Terinspirasi Batik Karya Anak Disabilitas
Kunjungi Borobudur, Presiden Prancis Sebut Candi Ini Sumber Inspirasi Dunia
Polisi Bongkar Modus Baru Penyelundupan Narkoba di Kuburan
Presiden Prancis Emmanuel Macron Mengagumi Candi Borobudur
Lima Bocah di Ponorogo Luka Serius Akibat Mercon Meledak Saat Merakit Petasan
Warga Pandeglang Ditandu Naik Perahu untuk Melahirkan, Bayi Lahir dengan Selamat
Website DiskopUKM Sumut Diretas, Situs Judi Online Muncul
Kebakaran Melanda Solo Grand Mall, Api Berkobar di Food Court Lantai 3

Berita Terkait

Friday, 30 May 2025 - 10:07 WIB

Jo Stevens Kunjungi Museum NTB, Terinspirasi Batik Karya Anak Disabilitas

Friday, 30 May 2025 - 09:58 WIB

Kunjungi Borobudur, Presiden Prancis Sebut Candi Ini Sumber Inspirasi Dunia

Friday, 30 May 2025 - 09:21 WIB

Polisi Bongkar Modus Baru Penyelundupan Narkoba di Kuburan

Friday, 30 May 2025 - 09:13 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron Mengagumi Candi Borobudur

Friday, 30 May 2025 - 09:03 WIB

Lima Bocah di Ponorogo Luka Serius Akibat Mercon Meledak Saat Merakit Petasan

Berita Terbaru