Berita

143 Juta Warga Aktif di Medsos, Gubernur Khofifah Ingatkan Bijak Bermedia dan Waspadai Hoaks!

Jumlah pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai 143 juta pada Januari 2025 menunjukkan tingginya aktivitas digital di negara ini. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan penetrasi internet dan penggunaan media sosial tertinggi di dunia. Kondisi ini memunculkan tantangan sekaligus peluang besar yang perlu dikelola dengan bijak.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam rangka Hari Media Sosial Indonesia (HMSI) yang diperingati setiap 10 Juni, menekankan pentingnya literasi digital dan etika bermedia sosial. Peringatan HMSI ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawab dalam menggunakan platform digital.

Khofifah mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam bermedia sosial, khususnya dalam menghadapi maraknya informasi yang beredar, baik yang benar maupun yang salah. Penting untuk memahami bahwa media sosial memiliki potensi positif yang luar biasa, namun juga menyimpan risiko yang signifikan.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Potensi Positif Media Sosial

Media sosial, jika digunakan dengan tepat, dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk berbagai hal. Mulai dari menyebarkan informasi positif dan inspiratif, hingga membangun komunitas dan memperluas jaringan bisnis. Pengguna dapat berbagi cerita inspiratif, memberikan motivasi, dan menciptakan dampak positif bagi orang lain.

Bagi pelaku usaha, media sosial merupakan lahan subur untuk berpromosi dan berinteraksi langsung dengan pelanggan. Konten yang menarik dan relevan dapat meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan, dan memperkuat hubungan dengan konsumen. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya strategi digital marketing yang tepat.

Lebih lanjut, media sosial juga dapat mempermudah akses informasi dan memperluas wawasan. Pengguna dapat memperoleh informasi terkini dari berbagai sumber, mengikuti perkembangan isu terkini, dan berdiskusi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Namun, akses informasi yang mudah ini juga disertai tanggung jawab untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut.

Risiko dan Bahaya Media Sosial

Di sisi lain, media sosial juga rentan terhadap penyebaran hoaks dan disinformasi. Informasi yang tidak akurat dan menyesatkan dapat dengan cepat menyebar luas dan menimbulkan dampak negatif, baik secara sosial maupun politik. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kemampuan untuk berpikir kritis sangat penting.

Salah satu bahaya utama media sosial adalah polarisasi dan perpecahan sosial. Penyebaran ujaran kebencian, hoaks, dan informasi yang memecah belah dapat memicu konflik dan perselisihan di masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan media sosial yang inklusif dan toleran.

Selain itu, kecanduan media sosial juga menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu produktivitas, kesehatan mental, dan kehidupan sosial seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu penggunaan media sosial dan menjaga keseimbangan antara dunia online dan offline.

Meningkatkan Literasi Digital

Untuk menghadapi tantangan ini, peningkatan literasi digital menjadi sangat penting. Masyarakat perlu dibekali kemampuan untuk mengidentifikasi informasi yang benar dan salah, memahami mekanisme penyebaran hoaks, dan menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab.

Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Program edukasi dan pelatihan yang komprehensif perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menggunakan media sosial secara cerdas.

Selain itu, kolaborasi antara berbagai pihak juga sangat penting. Platform media sosial juga perlu mengambil tanggung jawab untuk mencegah penyebaran hoaks dan konten berbahaya. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan sistem moderasi konten dan pengembangan fitur-fitur yang mendukung literasi digital.

Sebagai penutup, media sosial merupakan alat yang sangat ampuh yang dapat membawa perubahan besar, baik positif maupun negatif. Dengan meningkatkan literasi digital dan menggunakan media sosial secara bertanggung jawab, kita dapat memaksimalkan potensi positifnya dan meminimalisir dampak negatifnya. Penting untuk selalu mengingat prinsip “check and recheck” sebelum membagikan informasi di media sosial.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Cara Agar Rambut Cepat Panjang dalam 1 Minggu: Tips Alami dan Efektif yang Bisa Dicoba di Rumah

SwaraWarta.co.id –  Punya rambut panjang, sehat, dan berkilau adalah impian banyak orang. Tapi, buat sebagian besar dari…

1 hour ago

1 Ton Berapa Kilo? Panduan Lengkap Konversi Berat yang Wajib Anda Tahu!

SwaraWarta.co.id – 1 ton berapa kilo? Seringkali kita mendengar satuan berat "ton" dan "kilogram" dalam…

8 hours ago

Mengapa Pancasila Disebut sebagai Ideologi? Memahami Fondasi Bangsa

SwaraWarta.co.id – Mengapa Pancasila disebut sebagai ideologi? Pancasila, lima sila dasar yang menjadi pedoman hidup…

9 hours ago

Mengapa Aplikasi TikTok Tiba-Tiba Tak Bisa Dibuka? Ini 10 Penyebab Utama dan Cara Mengatasinya dengan Mudah!

SwaraWarta.co.id - Kamu pasti kesal ketika tiba-tiba aplikasi TikTok tidak dapat dibuka padahal baru saja…

10 hours ago

Berapa Lama Jangka Waktu Pemblokiran Rekening oleh PPATK? Pahami Aturan dan Prosedurnya

SwaraWarta.co.id -  Berapa lama jangka waktu pemblokiran rekening oleh PPATK? Belakangan ini, isu pemblokiran rekening…

10 hours ago

10 Ciri-ciri Rekening Diblokir oleh PPATK, Waspada Sebelum Transaksi Mandek Tiba-Tiba!

SwaraWarta.co.id – Ada beberapa ciri-ciri rekening diblokir oleh PPATK. Seperti yang diketahui PPATK (Pusat Pelaporan…

10 hours ago