JELASKAN Jenis dan Ciri-Ciri Struktur Organisasi Yang Diterapkan Oleh PT Angkasa Makmur

- Redaksi

Wednesday, 11 June 2025 - 19:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Angkasa Makmur, berdasarkan struktur organisasinya yang terdiri dari Direktur Keuangan, Direktur Penelitian & Pengembangan, Direktur Pemasaran, Direktur Perencanaan Perusahaan & Komunikasi, dan Direktur Pengendalian Produksi & Logistik, menerapkan struktur organisasi fungsional. Struktur ini umum digunakan dan mengelompokkan tugas berdasarkan fungsi utama manajemen.

Struktur fungsional memiliki beberapa ciri khas. Salah satunya adalah pembagian tugas berdasarkan fungsi spesifik. Direktur Keuangan bertanggung jawab atas keuangan, Direktur Pemasaran mengurusi pemasaran, dan seterusnya. Setiap direktorat memiliki area tanggung jawab yang jelas dan terdefinisi.

Ciri lain adalah spesialisasi yang mendalam. Karyawan dikelompokkan berdasarkan keahlian, memungkinkan mereka untuk menjadi ahli di bidangnya masing-masing. Ini meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan. Wewenang dan rantai komando juga jelas, dengan setiap direktur memiliki otoritas penuh atas departemennya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jenis dan Ciri-ciri Struktur Organisasi Fungsional PT Angkasa Makmur

Dengan demikian, PT Angkasa Makmur memiliki struktur organisasi fungsional yang ditandai dengan spesialisasi tinggi di setiap departemen. Setiap direktur memimpin tim yang fokus pada fungsi spesifik. Hal ini memungkinkan pengembangan keahlian yang mendalam dan peningkatan efisiensi dalam tugas-tugas rutin.

Namun, koordinasi antar fungsi mungkin terbatas. Komunikasi dan kolaborasi antar departemen mungkin memerlukan upaya ekstra untuk memastikan kelancaran operasional. Hal ini bisa menjadi kelemahan jika perusahaan memerlukan respon cepat terhadap perubahan pasar atau pengembangan produk baru yang membutuhkan kerja sama antar departemen.

Baca Juga :  Konflik Sampit Adalah Kerusuhan Antaretnis yang Terjadi di Sampit pada Awal Februari 2001

Struktur fungsional juga ditandai dengan jalur vertikal yang tegas, dengan hierarki yang jelas antara atasan dan bawahan. Proses pengambilan keputusan cenderung tersentralisasi pada manajemen puncak. Meskipun efisien untuk perusahaan dengan skala tertentu, proses ini dapat memperlambat pengambilan keputusan, terutama dalam situasi yang memerlukan tindakan cepat.

Keuntungan Struktur Organisasi Fungsional

Salah satu keuntungan utama adalah efisiensi operasional yang tinggi. Dengan spesialisasi yang mendalam, setiap departemen dapat mengoptimalkan sumber daya dan proses kerja, menghasilkan penghematan biaya dan peningkatan produktivitas.

Spesialisasi dan pengembangan keahlian juga merupakan keuntungan yang signifikan. Karyawan secara konsisten mengerjakan tugas yang sama, meningkatkan keterampilan dan keahlian mereka. Ini menghasilkan peningkatan kualitas dan produktivitas.

Pengawasan dan evaluasi kinerja karyawan juga lebih mudah dilakukan. Karena tanggung jawab yang jelas, manajemen dapat lebih mudah memantau dan mengevaluasi kinerja setiap departemen. Koordinasi internal juga efektif karena anggota tim dalam satu departemen memiliki pemahaman dan tujuan yang sama.

Baca Juga :  Bagaimana Pimpinan Divisi Perusahaan Property dapat Berkontribusi Besar Terhadap Kelangsungan Hidup Perusahaan?

Minimnya duplikasi tugas juga merupakan keuntungan. Setiap departemen memiliki tanggung jawab yang spesifik, mengurangi potensi tumpang tindih pekerjaan. Pelatihan karyawan pun lebih terfokus dan efektif karena dapat ditargetkan pada keahlian spesifik yang dibutuhkan setiap departemen.

Struktur fungsional cocok untuk perusahaan skala kecil hingga menengah dengan produk atau jasa yang terbatas. Pengelolaannya relatif sederhana dan efisien, sehingga cocok untuk PT Angkasa Makmur yang mungkin memiliki portofolio produk yang tidak terlalu beragam.

Kelemahan Struktur Organisasi Fungsional

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, struktur fungsional juga memiliki beberapa kelemahan. Koordinasi antar fungsi bisa kurang efektif karena setiap departemen cenderung fokus pada tujuannya sendiri, terkadang mengabaikan kepentingan keseluruhan perusahaan.

Respons terhadap perubahan juga dapat lambat. Struktur yang kaku membuat adaptasi terhadap perubahan eksternal seperti perkembangan teknologi atau perubahan tren pasar menjadi sulit. Proses pengambilan keputusan yang tersentralisasi dapat memperlambat proses adaptasi ini.

Kesulitan mutasi atau rotasi karyawan juga merupakan kelemahan. Spesialisasi yang tinggi membuat karyawan sulit dipindahkan ke departemen lain tanpa pelatihan tambahan. Hal ini dapat menghambat pengembangan karier karyawan dan fleksibilitas penggunaan sumber daya manusia.

Kurangnya wawasan terhadap tujuan organisasi juga menjadi masalah. Karyawan mungkin hanya fokus pada tujuan departemennya sendiri, mengabaikan tujuan keseluruhan perusahaan. Hal ini dapat mengurangi sinergi dan semangat kerja sama antar departemen.

Baca Juga :  Doa Belajar untuk Ujian: Memohon Kemudahan dan Kesuksesan

Potensi kebosanan dan monotoni juga dapat terjadi karena pekerjaan yang berulang dan spesifik. Ini dapat mengurangi motivasi dan inovasi karyawan. Komunikasi lintas departemen juga sering terhambat, mengganggu kelancaran proses bisnis yang memerlukan kerja sama lintas fungsi.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Struktur organisasi fungsional PT Angkasa Makmur memiliki kelebihan dalam hal efisiensi dan spesialisasi, tetapi juga menghadapi tantangan dalam koordinasi antar departemen dan adaptasi terhadap perubahan. Untuk mengatasi kelemahan ini, PT Angkasa Makmur perlu membangun mekanisme komunikasi dan kolaborasi yang efektif antar departemen.

Pelatihan lintas fungsi juga penting untuk meningkatkan fleksibilitas sumber daya manusia dan menghindari terjadinya silo mentality. Dengan demikian, perusahaan dapat menyeimbangkan keuntungan dari spesialisasi dengan kebutuhan akan kolaborasi dan adaptasi dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

Perusahaan juga perlu mempertimbangkan untuk menambahkan mekanisme untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antar departemen, misalnya melalui pertemuan rutin, sistem pelaporan yang terintegrasi, atau pembentukan tim proyek lintas fungsi untuk menangani proyek-proyek tertentu.

Berita Terkait

Mengenal Apa Itu Konjungsi: Jembatan Penghubung Kata dalam Kalimat
Bagaimana Cara Kita Memetakan Kebutuhan Peserta Didik? Mari Kita Bahas!
Mengapa Pola Pikir Disebut adalah Segalanya? Berikut ini Penjelasanya!
3 Contoh Bentuk Pelecehan Seksual yang Bisa Terjadi di Lingkungan Pendidikan, Baik Secara Verbal, Non-Verbal, Maupun Fisik
Kenapa Jawa Barat Dingin? Berikut ini Penjelasannya!
Apakah Kehidupan Masyarakat di Sekitar Telah Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila? Berikut ini Penjelasannya!
25 Pantun Kemerdekaan 17 Agustus yang Menarik dan Memiliki Makna Berkesan
Panduan Praktis dan Lengkap Cara Membuat Twibbon Keren Langsung Dari Smartphone Tanpa Aplikasi Tambahan
Tag :

Berita Terkait

Tuesday, 19 August 2025 - 10:30 WIB

Mengenal Apa Itu Konjungsi: Jembatan Penghubung Kata dalam Kalimat

Saturday, 16 August 2025 - 12:00 WIB

Bagaimana Cara Kita Memetakan Kebutuhan Peserta Didik? Mari Kita Bahas!

Saturday, 16 August 2025 - 11:44 WIB

Mengapa Pola Pikir Disebut adalah Segalanya? Berikut ini Penjelasanya!

Friday, 15 August 2025 - 19:53 WIB

3 Contoh Bentuk Pelecehan Seksual yang Bisa Terjadi di Lingkungan Pendidikan, Baik Secara Verbal, Non-Verbal, Maupun Fisik

Friday, 15 August 2025 - 15:16 WIB

Kenapa Jawa Barat Dingin? Berikut ini Penjelasannya!

Berita Terbaru

Mengenal Apa Itu Konjungsi

Pendidikan

Mengenal Apa Itu Konjungsi: Jembatan Penghubung Kata dalam Kalimat

Tuesday, 19 Aug 2025 - 10:30 WIB

Tata Cara Sholat Dhuha Sesuai Syariat

Lifestyle

Tata Cara Sholat Dhuha Sesuai Syariat dan Keistimewaannya

Monday, 18 Aug 2025 - 16:09 WIB