Kontroversi Raja Ampat: PT Gag Nikel Selamat, Walhi Ngotot Cabut Semua Izin Tambang!

- Redaksi

Tuesday, 10 June 2025 - 17:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyoroti pencabutan IUP empat perusahaan tambang nikel di Raja Ampat, namun menilai langkah tersebut belum cukup. Walhi menegaskan bahwa seluruh aktivitas pertambangan di wilayah tersebut harus dihentikan secara permanen.

Direktur Eksekutif Nasional Walhi, Zenzi Suhadi, menyatakan bahwa meskipun empat perusahaan telah dicabut izinnya, kerusakan lingkungan akibat eksploitasi tambang nikel sudah terjadi. Luas lahan hutan yang telah terbuka akibat aktivitas penambangan perlu mendapat perhatian serius.

Perusahaan Tambang Nikel yang Masih Beroperasi di Raja Ampat

Zenzi Suhadi secara khusus menunjuk PT Gag Nikel (GN), anak usaha BUMN Aneka Tambang, sebagai perusahaan yang izinnya belum dicabut. PT Gag Nikel beroperasi di Pulau Gag dengan area tambang seluas lebih dari 187 hektar. Walhi mendesak pemerintah untuk mencabut izin PT Gag Nikel dan menghentikan operasionalnya.

Selain PT Gag Nikel, beberapa perusahaan tambang lain juga beroperasi di Raja Ampat dan telah menimbulkan kerusakan lingkungan. PT Anugerah Surya Pratama (ASP) dan PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) beroperasi di Pulau Manuran dengan luas area tambang masing-masing 109 hektar dan 89 hektar. Foto-foto yang diperoleh Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan kerusakan hutan yang signifikan di area tambang tersebut.

Dampak Lingkungan dan Pelanggaran Hukum

Walhi menilai keberadaan tambang nikel di Raja Ampat melanggar Undang-Undang Pengelolaan Pesisir dan Pulau Kecil serta Undang-Undang Lingkungan Hidup. Raja Ampat, sebagai gugusan pulau kecil, sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan.

Kerusakan ekosistem yang terjadi akibat pertambangan nikel di Raja Ampat bukan hanya kerusakan hutan, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak negatif yang lebih luas, termasuk kerusakan terumbu karang dan penurunan kualitas air laut. Hal ini akan mengancam keanekaragaman hayati dan mata pencaharian masyarakat setempat yang bergantung pada sumber daya alam laut.

Baca Juga :  Jasad Perempuan Ditemukan di Sungai Cipendawa, Cianjur

Tuntutan Pemulihan Lingkungan dan Investigasi

Walhi menuntut agar perusahaan tambang yang izinnya telah dicabut bertanggung jawab atas pemulihan lingkungan. Hutan yang telah rusak harus direhabilitasi hingga kembali ke kondisi semula. Biaya pemulihan lingkungan tersebut harus ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan yang bersangkutan.

Lebih lanjut, Walhi meminta pemerintah untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait proses penerbitan izin tambang nikel di Raja Ampat. Walhi mempertanyakan bagaimana izin tambang dapat dikeluarkan di area konservasi hutan, dan peran serta menteri dalam proses tersebut perlu ditelusuri.

Kesimpulan

Pencabutan izin empat perusahaan tambang nikel di Raja Ampat merupakan langkah awal yang positif, tetapi masih jauh dari cukup. Walhi mendesak pemerintah untuk konsisten dalam menegakkan aturan lingkungan dan melindungi kawasan Raja Ampat dari kerusakan yang lebih parah. Penghentian permanen seluruh aktivitas pertambangan, pemulihan lingkungan yang menyeluruh, dan investigasi yang transparan sangat penting untuk memastikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Raja Ampat.

Baca Juga :  Mengulik Sejarah Hari Santri Nasional, Momen Penting dalam Budaya Negeri ini

Langkah tegas dan komprehensif diperlukan untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut dan memastikan keberlanjutan ekosistem unik di Raja Ampat. Hal ini mencakup pengawasan yang ketat terhadap perusahaan tambang yang masih beroperasi dan penegakan hukum yang adil terhadap pelanggaran lingkungan.

Berita Terkait

Resep Ayam Goreng Bawah Gurih
Klarifikasi Info Taspen: Tidak Ada Kenaikan Gaji Pensiunan 2025
UMP DKI Jakarta 2026: Proses, Prediksi, dan Potensi Besarannya
Pemerintah Alihkan Subsidi LPG 3 KG ke DME, Upaya Tekan Ketergantungan Impor
Thailand dan Kamboja Memanas: Ketegangan Perbatasan Memicu Saling Serang!
Update Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Sumatera
Benarkah 80 Ton Bantuan Hilang di Bener Meriah?
KPAI Bima Kota: Menguatkan Perlindungan Anak Melalui Layanan Cepat dan Terpercaya

Berita Terkait

Tuesday, 16 December 2025 - 16:55 WIB

Resep Ayam Goreng Bawah Gurih

Monday, 15 December 2025 - 17:02 WIB

Klarifikasi Info Taspen: Tidak Ada Kenaikan Gaji Pensiunan 2025

Monday, 15 December 2025 - 14:28 WIB

UMP DKI Jakarta 2026: Proses, Prediksi, dan Potensi Besarannya

Sunday, 14 December 2025 - 16:19 WIB

Pemerintah Alihkan Subsidi LPG 3 KG ke DME, Upaya Tekan Ketergantungan Impor

Saturday, 13 December 2025 - 15:30 WIB

Thailand dan Kamboja Memanas: Ketegangan Perbatasan Memicu Saling Serang!

Berita Terbaru

Cara Cetak Kartu NPWP

Teknologi

Cara Cetak Kartu NPWP Sendiri: Mudah dan Cepat!

Wednesday, 17 Dec 2025 - 14:30 WIB

Berita

Resep Ayam Goreng Bawah Gurih

Tuesday, 16 Dec 2025 - 16:55 WIB

1500890 Nomor Apa?

Teknologi

1500890 Nomor Apa? Penjelasan dan Keamanan Informasi

Tuesday, 16 Dec 2025 - 14:33 WIB