Generasi Milenial dan Gen Z merupakan kelompok pemilih terbesar dalam Pemilu 2024. Partisipasi mereka, baik secara langsung maupun melalui media digital, sangat berpengaruh terhadap hasil pemilu. Memahami bagaimana mereka berpartisipasi dan isu apa yang memotivasi mereka sangat krusial.
Partisipasi Politik Generasi Milenial dan Gen Z
Partisipasi politik generasi muda ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama: partisipasi yang melembaga dan partisipasi yang tidak melembaga.
Partisipasi yang Melembaga (Routine Political Participation)
Ini mencakup aktivitas politik formal dan legal, sesuai prosedur yang berlaku. Contohnya adalah:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- Mencoblos di TPS: Ini merupakan bentuk partisipasi paling dasar dan penting.
- Menjadi petugas KPPS atau saksi: Keterlibatan langsung dalam proses pemilu menunjukkan komitmen tinggi.
- Mengikuti kampanye resmi: Mendengarkan visi misi calon pemimpin dan berpartisipasi dalam debat publik.
- Mengikuti pendidikan pemilih: Meningkatkan pemahaman tentang sistem pemilu dan hak pilih.
Partisipasi melembaga menunjukkan pemahaman generasi muda tentang mekanisme demokrasi dan keinginan mereka untuk turut serta dalam prosesnya secara resmi.
Partisipasi yang Tidak Melembaga (Non-Routine Political Participation)
Bentuk partisipasi ini lebih spontan, kreatif, dan seringkali dilakukan di luar jalur formal. Contohnya termasuk:
- Kampanye digital di media sosial: Penggunaan media sosial untuk menyebarkan informasi, mengomentari isu politik, dan mendukung kandidat.
- Gerakan tagar (hashtag movement): Menggunakan tagar untuk menggalang dukungan atau protes terhadap isu politik tertentu.
- Unjuk rasa atau flashmob: Aksi demonstrasi atau kegiatan spontan lainnya untuk menyuarakan pendapat.
- Meme politik dan satire: Menggunakan humor dan kreativitas untuk menyampaikan pesan politik.
- Diskusi informal di komunitas: Bertukar pikiran dan berdebat tentang isu-isu politik di luar forum resmi.
Partisipasi tidak melembaga mencerminkan kreativitas dan kemampuan generasi muda dalam memanfaatkan teknologi untuk mempengaruhi opini publik dan mendorong perubahan.
Isu Strategis yang Memotivasi Partisipasi
Beberapa isu strategis yang mendorong partisipasi aktif generasi milenial dan Gen Z dalam Pemilu 2024 antara lain:
Lapangan Kerja dan Ekonomi Digital
Tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan pemuda, terutama lulusan baru, menjadi keprihatinan utama. Kebijakan pemerintah terkait pengembangan ekonomi digital, startup, dan UMKM sangat berpengaruh terhadap minat mereka untuk berpartisipasi. Mereka menginginkan pemimpin yang mampu menciptakan lapangan kerja yang relevan dengan keahlian dan minat mereka.
Pendidikan yang Relevan
Pendidikan yang berorientasi pada keterampilan praktis dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja sangat penting. Generasi muda menginginkan sistem pendidikan yang mampu membekali mereka dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja yang kompetitif.
Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim
Generasi muda sangat peduli terhadap lingkungan hidup dan perubahan iklim. Mereka menginginkan pemimpin yang berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, serta program kesejahteraan sosial yang memadai, menjadi perhatian penting. Mereka mencari pemimpin yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Keadilan Sosial dan Kesetaraan Gender
Generasi muda menginginkan keadilan sosial dan kesetaraan gender. Mereka akan memilih pemimpin yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan kelompok minoritas, serta berkomitmen untuk menghapus diskriminasi.
Kesimpulannya, partisipasi politik generasi Milenial dan Gen Z dalam Pemilu 2024 sangat penting. Pemahaman tentang bentuk partisipasi mereka dan isu-isu strategis yang memotivasi mereka akan membantu kita untuk memahami dinamika politik masa depan Indonesia.