SEBUAH Perusahaan Kartu Kredit Menggunakan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Untuk Mendeteksi Transaksi Yang Mungkin Fraud

- Redaksi

Sunday, 22 June 2025 - 11:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perusahaan kartu kredit kini memanfaatkan teknologi deep learning untuk mendeteksi transaksi penipuan (fraud). Kemampuan deep learning dalam mengidentifikasi pola kompleks menjadikan teknologi ini sebagai solusi efektif dalam melawan kejahatan finansial.

Sistem deteksi fraud berbasis deep learning memanfaatkan berbagai fitur transaksi. Fitur-fitur ini menggambarkan perilaku transaksi dan digunakan sebagai input untuk model deep learning. Contoh fitur tersebut antara lain jumlah transaksi, jenis pembayaran (online, di toko fisik), lokasi pembayaran, dan waktu transaksi.

Mekanisme Deteksi Fraud dengan Deep Learning

Model deep learning, khususnya neural network, dilatih menggunakan data historis transaksi yang telah diberi label (fraud atau non-fraud). Model ini belajar mengenali pola-pola yang membedakan transaksi normal dan transaksi penipuan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Proses pembelajaran melibatkan algoritma backpropagation yang mengoptimalkan bobot koneksi antar neuron. Tujuannya adalah untuk meminimalkan kesalahan prediksi dan meningkatkan akurasi deteksi fraud. Berbagai jenis neural network dapat diterapkan, disesuaikan dengan karakteristik data.

Jenis-jenis Neural Network yang Digunakan

  • Deep Neural Network (DNN): Model umum yang mampu menangkap hubungan non-linear antar fitur transaksi.
  • Convolutional Neural Network (CNN): Biasa digunakan untuk data spasial, namun dapat diadaptasi untuk mendeteksi pola dalam data transaksi.
  • Recurrent Neural Network (RNN) dan Long Short-Term Memory (LSTM): Ideal untuk data sekuensial (urutan transaksi) karena mampu mengingat pola dalam rentang waktu tertentu.
  • Autoencoder: Digunakan untuk mendeteksi anomali dengan merekonstruksi data input dan mengukur perbedaan antara input dan rekonstruksinya. Perbedaan yang besar mengindikasikan kemungkinan terjadinya fraud.
Baca Juga :  MENURUT Anda, Bagaimana BUMN Melakukan Pengelolaan dan Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Nilai AKHLAK Yang Menjadi Pondasi Setiap Perusahaan

Kombinasi beberapa jenis neural network (model hybrid) juga sering digunakan untuk meningkatkan performa deteksi.

Tahapan Pembangunan Model Deep Learning

Pembangunan model deteksi fraud melalui deep learning memerlukan langkah-langkah yang sistematis dan terstruktur.

1. Pemahaman Masalah dan Penentuan Tujuan

Langkah pertama adalah memahami karakteristik fraud yang ingin dideteksi. Tujuan sistem harus jelas, misalnya meminimalkan kerugian finansial dan meminimalkan false positive (transaksi sah yang salah dideteksi sebagai fraud). Metrik evaluasi (akurasi, recall, precision, F1-score) juga harus ditentukan.

2. Pengumpulan dan Persiapan Data

Data yang berkualitas sangat penting. Data harus mencakup fitur-fitur transaksi dan label yang menunjukkan apakah transaksi tersebut merupakan fraud atau tidak. Proses persiapan data meliputi data cleaning (menangani data hilang atau tidak valid), feature engineering (membuat fitur baru yang relevan), dan labeling (memberi label fraud/non-fraud).

Baca Juga :  APA Dampak Yang Mungkin Terjadi Jika “GoClean” Tidak Berhasil Menyesuaikan Kapasitasnya Dengan Permintaan Yang Berfluktuasi

3. Preprocessing Data

Data transaksi seringkali mengalami imbalance (jumlah data fraud jauh lebih sedikit daripada data non-fraud). Teknik resampling (seperti SMOTE) digunakan untuk menyeimbangkan data. Normalisasi atau standarisasi diterapkan untuk mengubah skala fitur numerik. Fitur kategorikal diubah menjadi format numerik (misalnya, one-hot encoding).

4. Pembuatan dan Pemilihan Model

Pemilihan model deep learning bergantung pada karakteristik data. Setelah model dipilih, arsitektur dan hyperparameter (jumlah lapisan, neuron, learning rate, dll.) harus didefinisikan.

5. Pelatihan Model (Training)

Model dilatih menggunakan data yang telah diproses. Algoritma backpropagation digunakan untuk memperbarui bobot koneksi antar neuron berdasarkan kesalahan prediksi. Optimizer (seperti Adam atau SGD) digunakan untuk mempercepat konvergensi. Teknik regularisasi (seperti dropout) mencegah overfitting.

6. Validasi dan Evaluasi Model

Performa model diuji menggunakan data validasi atau test set yang belum pernah dilihat selama pelatihan. Evaluasi dilakukan menggunakan metrik yang telah ditentukan sebelumnya (akurasi, recall, precision, F1-score).

Baca Juga :  Kisah Nabi Ilyas dan Kaum Baal

7. Tuning dan Interpretasi Model

Hyperparameter tuning dilakukan untuk menemukan kombinasi parameter terbaik. Interpretasi model penting agar keputusan model dapat dipahami. Teknik seperti SHAP (Shapley Additive Explanations) dapat membantu dalam memahami fitur mana yang paling berpengaruh pada prediksi model.

8. Implementasi dan Monitoring

Model yang sudah optimal diintegrasikan ke dalam sistem produksi untuk mendeteksi fraud secara real-time. Monitoring berkelanjutan diperlukan untuk mendeteksi penurunan performa (model drift) dan melakukan retraining secara berkala.

Kesimpulan

Deep learning menawarkan solusi yang canggih dan efektif untuk deteksi fraud pada transaksi kartu kredit. Dengan pendekatan yang sistematis dan terstruktur, model deep learning dapat membantu perusahaan kartu kredit mengurangi kerugian finansial dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Kemampuannya dalam mengenali pola kompleks yang sulit dideteksi dengan metode tradisional merupakan keunggulan utama teknologi ini.

Penting untuk diingat bahwa keberhasilan sistem deteksi fraud sangat bergantung pada kualitas data, pemilihan model yang tepat, dan monitoring yang berkelanjutan. Perkembangan teknologi deep learning yang terus berlangsung menjanjikan peningkatan akurasi dan efisiensi dalam melawan kejahatan finansial di masa depan.

Berita Terkait

Bagaimana Pandangan Ibu/bapak Terhadap Pendidikan Seksual Sejak Dini? Mari Kita Bahas!
Menurut Anda, Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Perkembangan IPTEKS dan Bagaimana Cara Memastikan Kemajuan IPTEKS Tetap Selaras dengan Nilai-nilai Islam?
Bagaimana Cara Manusia Menghasilkan Bentuk Energi yang Diinginkannya? Berikut ini Pembahasannya!
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menetapkan Periode Penilaian SKP?
Apa Itu Redenominasi? Pengertian, Tujuan, dan Dampaknya
Bagaimana Anda Memandang Stereotif Budaya yang Kadang Menjadi Penghalang Bagi Kita dalam Menciptakan Masyarakat yang Harmonis dan Damai?
Cara Cek Hasil Pengumuman Administrasi PPG Prajabatan 2025 dan Tahapan Selanjutnya
Jelaskan Menurut Pemahaman Anda, Bagaimana Hubungan antara Hakikat, Martabat, dan Tanggung Jawab Manusia Serta Berikan Satu Contoh Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari?
Tag :

Berita Terkait

Saturday, 15 November 2025 - 15:02 WIB

Bagaimana Pandangan Ibu/bapak Terhadap Pendidikan Seksual Sejak Dini? Mari Kita Bahas!

Friday, 14 November 2025 - 10:34 WIB

Menurut Anda, Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Perkembangan IPTEKS dan Bagaimana Cara Memastikan Kemajuan IPTEKS Tetap Selaras dengan Nilai-nilai Islam?

Thursday, 13 November 2025 - 18:07 WIB

Bagaimana Cara Manusia Menghasilkan Bentuk Energi yang Diinginkannya? Berikut ini Pembahasannya!

Thursday, 13 November 2025 - 17:17 WIB

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menetapkan Periode Penilaian SKP?

Thursday, 13 November 2025 - 16:51 WIB

Apa Itu Redenominasi? Pengertian, Tujuan, dan Dampaknya

Berita Terbaru

Discover the top 10 AI image editors of 2025 with prompt-free tools. Magic Hour ranks #1 for fast, realistic, and professional editing.

Rekomendasi

Best AI Image Editor with Prompt Free Tools of 2025 (Ranked & Tested)

Saturday, 15 Nov 2025 - 18:48 WIB

Cara Menonaktifkan WA Sementara

Teknologi

Cara Menonaktifkan WA Sementara Tanpa Harus Uninstall Aplikasi

Saturday, 15 Nov 2025 - 16:00 WIB

Adapundi Apakah Legal?

Teknologi

Adapundi Apakah Legal? Ini Bukti dan Penjelasan Lengkapnya

Saturday, 15 Nov 2025 - 14:54 WIB