Categories: Pendidikan

SUATU Penelitian Ingin Mengetahui Perbedaan Pendapatan Antara 10 Orang Wartawan TV X Dengan 10 Orang Wartawan TV Y, Dengan Data Seperti Berikut Ini

Sebuah penelitian bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan pendapatan antara 10 wartawan dari stasiun televisi X (TV X) dan 10 wartawan dari stasiun televisi Y (TV Y). Data pendapatan masing-masing wartawan disajikan sebagai berikut:

TV X: 86, 76, 80, 75, 65, 85, 77, 84, 75, 90

TV Y: 90, 80, 85, 76, 68, 87, 80, 80, 78, 93

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk menganalisis perbedaan pendapatan ini, kita akan menggunakan uji hipotesis dua sisi dengan taraf signifikansi α = 0,05. Uji ini akan membantu kita menentukan apakah perbedaan pendapatan yang terlihat pada data merupakan perbedaan yang signifikan secara statistik, atau hanya fluktuasi acak.

Langkah-langkah Uji Hipotesis

A. Rumusan Hipotesis

Hipotesis nol (H₀) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pendapatan antara wartawan TV X dan TV Y. Secara matematis, H₀: μX = μY, di mana μX adalah rata-rata pendapatan wartawan TV X dan μY adalah rata-rata pendapatan wartawan TV Y.

Hipotesis alternatif (H₁) menyatakan bahwa ada perbedaan rata-rata pendapatan antara wartawan TV X dan TV Y. Secara matematis, H₁: μX ≠ μY. Karena kita tidak menentukan arah perbedaan (apakah TV X lebih tinggi atau lebih rendah), maka uji ini adalah uji dua sisi.

B. Menentukan Daerah Penolakan

Dengan α = 0,05 dan uji dua sisi, kita perlu membagi α menjadi dua, sehingga α/2 = 0,025. Derajat kebebasan (df) untuk uji t-independen dengan dua sampel adalah (n1 + n2 – 2) = (10 + 10 – 2) = 18.

Kita akan mencari nilai kritis t dari tabel distribusi t dengan df = 18 dan α/2 = 0,025. Nilai kritis t ini menandai batas daerah penolakan. Jika nilai t-hitung (yang akan kita hitung selanjutnya) berada di luar rentang (-nilai kritis, nilai kritis), maka kita akan menolak H₀.

Dari tabel distribusi t, nilai kritis t untuk df = 18 dan α/2 = 0,025 adalah sekitar ±2.101. Oleh karena itu, kita akan menolak H₀ jika t-hitung < -2.101 atau t-hitung > 2.101.

C. Melakukan Perhitungan

Pertama, kita hitung rata-rata dan simpangan baku untuk masing-masing kelompok data:

Rata-rata TV X (x̄) = (86 + 76 + 80 + 75 + 65 + 85 + 77 + 84 + 75 + 90) / 10 = 79.3

Rata-rata TV Y (ȳ) = (90 + 80 + 85 + 76 + 68 + 87 + 80 + 80 + 78 + 93) / 10 = 81.7

Selanjutnya, kita hitung simpangan baku (s) untuk masing-masing kelompok. Perhitungan ini melibatkan menghitung deviasi masing-masing nilai dari rata-rata, mengkuadratkannya, menjumlahkannya, membagi dengan (n-1), dan kemudian diakarkan. Proses ini akan menghasilkan simpangan baku untuk TV X (sx) dan TV Y (sy).

Karena jumlah sampel relatif kecil dan asumsi kesamaan varians antara kedua kelompok tidak dapat dibenarkan dengan pasti tanpa uji tambahan (misalnya, uji F atau Levene’s test), kita akan menggunakan uji t-independen yang tidak berasumsi kesamaan varians (Welch’s t-test) yang lebih robust.

Rumus Welch’s t-test cukup kompleks dan memerlukan perhitungan yang lebih detail, namun secara umum, hasil perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai t-hitung.

(Catatan: Perhitungan manual untuk Welch’s t-test cukup rumit dan membutuhkan kalkulator statistik atau perangkat lunak statistik. Berikut hanya ilustrasi, perhitungan detail dihilangkan untuk ringkasan)

Anggaplah, setelah melakukan perhitungan menggunakan software statistik, kita mendapatkan nilai t-hitung = -0.74

D. Simpulan

Nilai t-hitung (-0.74) berada di dalam rentang (-2.101, 2.101). Oleh karena itu, kita gagal menolak H₀.

Kesimpulannya, berdasarkan data dan uji statistik yang dilakukan, tidak terdapat bukti yang cukup untuk menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara rata-rata pendapatan wartawan TV X dan TV Y pada taraf signifikansi 0,05. Perbedaan yang terlihat dalam data mungkin disebabkan oleh fluktuasi acak.

Penting untuk diingat bahwa kesimpulan ini hanya berlaku untuk sampel yang diteliti. Untuk generalisasi yang lebih luas, diperlukan sampel yang lebih besar dan representatif.

Selain itu, penelitian ini hanya mempertimbangkan pendapatan sebagai variabel. Faktor-faktor lain seperti pengalaman, posisi, dan jenis liputan berita juga dapat memengaruhi pendapatan dan perlu dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Emil Audero Mengalami Cidera, Akankah Absen Membela Timnas Indonesia di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026?

SwaraWarta.co.id - Kabar kurang menggembirakan datang dari kandidat penjaga gawang utama Timnas Indonesia, Emil Audero.…

12 hours ago

Kapan Terakhir Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Barat? Ini Jawaban dan Manfaatnya

SwaraWarta.co.id - Program pemutihan pajak kendaraan di Jawa Barat menjadi kesempatan emas bagi pemilik kendaraan…

13 hours ago

Cara Mengidentifikasi Emosi Diri dan Menjaga Relasi dengan Orang Lain

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara mengidentifikasi emosi diri dan menjaga relasi dengan orang lain? Pernahkah Anda…

13 hours ago

Mengapa Seorang Mukmin Harus Bersegera dalam Berlomba-lomba dalam Kebaikan dan Beretos Kerja? Berikut ini Penjelasannya!

SwaraWarta.co.id – Mengapa seorang mukmin harus bersegera dalam berlomba-lomba dalam kebaikan dan beretos kerja? Seorang…

20 hours ago

PKH Tahap 3 2025 Kapan Cair? Ini Jadwal, Cara Cek, dan Besaran Bansos

SwaraWarta.co.id - Banyak masyarakat bertanya, PKH Tahap 3 2025 kapan cair? Kabar baiknya, berdasarkan informasi resmi dari…

20 hours ago

Suzuki GSX-R150, Motor Sport Keren Buat Kamu yang Suka Gaya Sporty

SwaraWarta.co.id –  Lagi cari motor sport yang tampilannya keren, sporty, tapi tetap enak dipakai harian? Nah, coba…

2 days ago