PT. Westbay Company, perusahaan sepatu dan sandal ternama asal Jerman, telah beroperasi sejak 1975 dan memiliki jaringan global yang luas. Di Indonesia, PT. Westbay Sepatu & Sandal, Tbk. beroperasi sejak 1993, awalnya sebagai perusahaan PMA, lalu beralih menjadi PMDN pada 1998, memberikan fleksibilitas lebih dalam strategi distribusinya.
Saat ini, PT. Westbay Indonesia menghadapi tantangan stagnasi penjualan sepatu wanita, sebuah lini produk utama perusahaan. Meskipun memiliki pelanggan setia, persaingan yang ketat dari produsen lokal dan internasional mengharuskan perusahaan untuk berinovasi.
Untuk mengatasi hal ini, PT. Westbay berencana meningkatkan efisiensi produksi dengan membeli mesin otomatis seharga Rp400.000.000,00. Mesin ini memiliki umur ekonomis 4 tahun dengan nilai sisa Rp40.000.000,00 dan diproyeksikan menghasilkan laba setelah pajak Rp120.000.000,00 per tahun selama lima tahun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Analisis Kelayakan Investasi Mesin Baru
Keputusan pembelian mesin baru ini akan dianalisa menggunakan metode Net Present Value (NPV) dengan tingkat bunga 14% per tahun. Metode NPV mempertimbangkan nilai waktu uang, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang profitabilitas investasi jangka panjang.
Perhitungan NPV membutuhkan beberapa langkah. Pertama, kita perlu menghitung arus kas (cash flow) setiap tahunnya. Arus kas ini meliputi laba setelah pajak dan penyusutan.
Metode penyusutan garis lurus digunakan untuk menghitung penyusutan tahunan mesin. Penyusutan tahunan adalah (Rp400.000.000 – Rp40.000.000) / 4 tahun = Rp90.000.000,00.
Arus kas tahunan (selama 4 tahun pertama) adalah Rp120.000.000,00 (laba setelah pajak) + Rp90.000.000,00 (penyusutan) = Rp210.000.000,00. Pada tahun ke-5, arus kas hanya mencakup laba setelah pajak ditambah nilai sisa mesin, yaitu Rp160.000.000,00.
Perhitungan NPV
Selanjutnya, kita akan menghitung nilai sekarang (present value) dari setiap arus kas menggunakan rumus present value = arus kas / (1 + tingkat bunga)^tahun.
Berikut perhitungan nilai sekarang (PV) masing-masing tahun:
- Tahun 1: Rp210.000.000 / (1 + 0.14)^1 = Rp184.210.526,32
- Tahun 2: Rp210.000.000 / (1 + 0.14)^2 = Rp161.588.180,98
- Tahun 3: Rp210.000.000 / (1 + 0.14)^3 = Rp141.743.999,11
- Tahun 4: Rp210.000.000 / (1 + 0.14)^4 = Rp124.336.841,32
- Tahun 5: Rp160.000.000 / (1 + 0.14)^5 = Rp82.944.282,56
Total PV arus kas adalah penjumlahan PV dari setiap tahun, yaitu Rp694.823.830,29.
NPV dihitung dengan mengurangi investasi awal dari total PV arus kas: Rp694.823.830,29 – Rp400.000.000,00 = Rp294.823.830,29.
Kesimpulan Analisis NPV
Karena NPV bernilai positif (Rp294.823.830,29), pembelian mesin baru tersebut direkomendasikan. Investasi ini diperkirakan akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi PT. Westbay Indonesia.
Analisis Tambahan: Strategi Pemasaran dan Manajemen Persediaan
Selain analisis NPV, kesuksesan strategi PT. Westbay juga bergantung pada strategi pemasaran yang tepat dan manajemen persediaan yang efisien. Strategi pemasaran yang telah diuraikan (inovasi produk, diversifikasi saluran distribusi, promosi intensif, penyesuaian harga) perlu dijalankan dengan cermat dan terukur.
Manajemen persediaan bahan baku kulit sapi juga krusial. Penggunaan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pembelian optimal (4.000 unit) dapat membantu meminimalkan biaya pemesanan dan penyimpanan. Karena kapasitas gudang mencukupi (4.200 unit), metode EOQ ini dapat diterapkan secara langsung.
Namun, perlu diingat bahwa analisis ini berdasarkan proyeksi. Faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan tren pasar, dan persaingan bisnis perlu dipertimbangkan dan diantisipasi dalam perencanaan strategis PT. Westbay.