SwaraWarta.co.id – Camat Enggano, Susanto, menyampaikan bahwa ribuan warga di Pulau Enggano kini hidup dalam keterisolasian. Hal ini terjadi karena jalur pelayaran di pelabuhan semakin dangkal, sehingga kapal besar tidak bisa bersandar.
Pulau Enggano adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang berada di Samudra Hindia. Pulau ini masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dan menjadi satu kecamatan tersendiri, yaitu Kecamatan Enggano.
“Pendangkalan ini sangat berdampak karena kapal besar tidak bisa bersandar di Dermaga Pulau Bayi,” ujar Susanto
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, dampaknya sangat besar bagi kehidupan warga. Ekonomi lumpuh karena hasil panen seperti pisang tidak bisa dikirim keluar pulau. Akibatnya, warga kehilangan penghasilan.
Masalah ini semakin parah karena kapal ferry pun tidak bisa bersandar untuk mengangkut pisang. Susanto menegaskan bahwa pemerintah, terutama pihak pelabuhan dan pusat, harus segera turun tangan untuk memperbaiki kondisi pelabuhan.
Ia menjelaskan bahwa pendangkalan ini terjadi akibat faktor alam, termasuk abrasi dan rusaknya tanggul pelabuhan. Pasir masuk ke jalur pelabuhan karena tanggul yang dibangun dari batu besar di muara telah jebol.
Susanto juga menyoroti lambatnya respons dari otoritas pelabuhan. Padahal, masalah ini sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.
Ia berharap pemerintah pusat segera memberikan bantuan serta kompensasi ekonomi kepada warga yang terdampak. Saat ini, mobilitas dan aktivitas warga sangat terganggu akibat kondisi pelabuhan yang tak bisa digunakan.