Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen krusial bagi siswa baru SD untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru. Di era Kurikulum Merdeka, MPLS tidak sekadar kegiatan formal, melainkan kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan membangun kepercayaan diri.
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, fleksibel, dan berorientasi pada penguatan Profil Pelajar Pancasila. Oleh karena itu, program MPLS SD dirancang untuk lebih interaktif dan menyenangkan, mendorong partisipasi aktif siswa.
Tujuan utama MPLS bukan hanya mengenalkan tata tertib dan fasilitas sekolah, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki, tanggung jawab, dan kerjasama. Siswa diharapkan dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka sejak dini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
MPLS yang efektif akan menciptakan pengalaman positif dan membekas, menjadi fondasi kuat bagi perjalanan pendidikan anak di masa mendatang. Hal ini penting untuk membangun karakter dan mentalitas yang kuat sejak usia dini.
Berikut beberapa contoh kegiatan MPLS yang dapat diterapkan di SD, dirancang agar menyenangkan dan bermakna bagi siswa baru.
MPLS dapat dimulai dengan tur keliling sekolah yang seru. Siswa bisa diajak menjelajahi setiap sudut sekolah, mengenal ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, kantin, lapangan olahraga, dan fasilitas lainnya. Agar lebih menarik, bisa dibentuk petualangan mencari “harta karun” dengan menggunakan peta sederhana.
Selain itu, pengenalan warga sekolah juga penting. Hal ini dapat dilakukan melalui permainan tebak nama guru, atau menyanyikan lagu perkenalan yang ceria dan mudah diingat.
MPLS adalah waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, seperti gotong royong dan kemandirian. Kegiatan seperti permainan ice breaking dan team building dapat membantu membangun keakraban dan kerja sama antar siswa.
Permainan-permainan ini dapat dirancang untuk melatih kemampuan memecahkan masalah bersama, berkomunikasi efektif, dan saling menghargai perbedaan. Contohnya, permainan estafet, teka-teki kelompok, atau membangun menara dari barang bekas.
Kegiatan workshop literasi dan numerasi dasar sangat penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi pembelajaran di sekolah. Kegiatan ini tidak perlu kaku, bisa dikemas dalam bentuk permainan edukatif yang menyenangkan dan sesuai usia.
Contohnya, permainan menghafal angka dan huruf, membaca cerita bersama, atau membuat gambar berdasarkan cerita. Tujuannya agar siswa terbiasa dengan kegiatan membaca dan berhitung.
MPLS juga dapat digunakan sebagai ajang pengenalan ekstrakurikuler. Siswa dapat dikenalkan pada berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia di sekolah, seperti olahraga, seni, musik, dan sains.
Pengenalan ini bisa dilakukan melalui demonstrasi singkat, pameran, atau presentasi oleh siswa-siswa senior yang berprestasi. Hal ini dapat membangkitkan minat dan bakat siswa sejak dini.
Mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar bisa dilakukan melalui misi kebersihan sekolah. Siswa bisa dibagi dalam kelompok untuk membersihkan area tertentu di sekolah, seperti kelas, kantin, atau taman sekolah.
Selain itu, siswa juga bisa diajak untuk membuat proyek kebun mini di sekolah, menanam tanaman, atau membuat kompos dari sampah organik. Kegiatan ini mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Pengenalan teknologi pembelajaran yang tepat usia juga penting. Siswa dapat dikenalkan pada platform pembelajaran digital sederhana dan ramah anak, atau diajarkan dasar-dasar literasi digital.
Kegiatan ini mempersiapkan mereka untuk menghadapi pembelajaran di era digital. Namun perlu diingat, penggunaan teknologi harus tetap seimbang dan tidak menggantikan interaksi langsung antar siswa dan guru.
MPLS di SD dalam Kurikulum Merdeka harus dirancang sebagai pengalaman yang berkesan dan positif bagi siswa baru. Dengan pendekatan yang humanis, kreatif, dan kontekstual, MPLS dapat menjadi fondasi yang kuat bagi keberhasilan pendidikan anak di masa depan.
Perencanaan dan pelaksanaan MPLS yang matang, dengan melibatkan berbagai pihak seperti guru, orang tua, dan siswa, akan memastikan keberhasilan program dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Pemerintah berencana membuka jalur khusus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagi tenaga non-ASN…
Tenaga honorer yang gagal dalam Seleksi PPPK tahap 2 tahun 2024 masih memiliki secercah harapan.…
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi siswa baru. MPLS 2025 menghadirkan teka-teki…
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi siswa baru. MPLS menandai awal perjalanan…
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi siswa baru. Ini bukan hanya sekadar…
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi anak-anak yang baru memasuki PAUD dan…