Categories: Pendidikan

15 CONTOH Program MPLS SD Kurikulum Merdeka Terbaru 2025, Kegiatan MPLS 2025 SD yang Menarik dan Edukatif

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen krusial bagi siswa baru SD untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru. Di era Kurikulum Merdeka, MPLS tidak sekadar kegiatan formal, melainkan kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan membangun kepercayaan diri.

Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, fleksibel, dan berorientasi pada penguatan Profil Pelajar Pancasila. Oleh karena itu, program MPLS SD dirancang untuk lebih interaktif dan menyenangkan, mendorong partisipasi aktif siswa.

Tujuan MPLS dalam Kurikulum Merdeka

Tujuan utama MPLS bukan hanya mengenalkan tata tertib dan fasilitas sekolah, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki, tanggung jawab, dan kerjasama. Siswa diharapkan dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka sejak dini.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

MPLS yang efektif akan menciptakan pengalaman positif dan membekas, menjadi fondasi kuat bagi perjalanan pendidikan anak di masa mendatang. Hal ini penting untuk membangun karakter dan mentalitas yang kuat sejak usia dini.

Contoh Program MPLS SD yang Inspiratif

Berikut beberapa contoh kegiatan MPLS yang dapat diterapkan di SD, dirancang agar menyenangkan dan bermakna bagi siswa baru.

Aktivitas Pengenalan Lingkungan Sekolah

MPLS dapat dimulai dengan tur keliling sekolah yang seru. Siswa bisa diajak menjelajahi setiap sudut sekolah, mengenal ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, kantin, lapangan olahraga, dan fasilitas lainnya. Agar lebih menarik, bisa dibentuk petualangan mencari “harta karun” dengan menggunakan peta sederhana.

Selain itu, pengenalan warga sekolah juga penting. Hal ini dapat dilakukan melalui permainan tebak nama guru, atau menyanyikan lagu perkenalan yang ceria dan mudah diingat.

Membangun Karakter dan Kerja Sama Tim

MPLS adalah waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, seperti gotong royong dan kemandirian. Kegiatan seperti permainan ice breaking dan team building dapat membantu membangun keakraban dan kerja sama antar siswa.

Permainan-permainan ini dapat dirancang untuk melatih kemampuan memecahkan masalah bersama, berkomunikasi efektif, dan saling menghargai perbedaan. Contohnya, permainan estafet, teka-teki kelompok, atau membangun menara dari barang bekas.

Penguatan Literasi dan Numerasi

Kegiatan workshop literasi dan numerasi dasar sangat penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi pembelajaran di sekolah. Kegiatan ini tidak perlu kaku, bisa dikemas dalam bentuk permainan edukatif yang menyenangkan dan sesuai usia.

Contohnya, permainan menghafal angka dan huruf, membaca cerita bersama, atau membuat gambar berdasarkan cerita. Tujuannya agar siswa terbiasa dengan kegiatan membaca dan berhitung.

Mengembangkan Minat dan Bakat

MPLS juga dapat digunakan sebagai ajang pengenalan ekstrakurikuler. Siswa dapat dikenalkan pada berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia di sekolah, seperti olahraga, seni, musik, dan sains.

Pengenalan ini bisa dilakukan melalui demonstrasi singkat, pameran, atau presentasi oleh siswa-siswa senior yang berprestasi. Hal ini dapat membangkitkan minat dan bakat siswa sejak dini.

Menanamkan Nilai-nilai Kepedulian Lingkungan

Mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar bisa dilakukan melalui misi kebersihan sekolah. Siswa bisa dibagi dalam kelompok untuk membersihkan area tertentu di sekolah, seperti kelas, kantin, atau taman sekolah.

Selain itu, siswa juga bisa diajak untuk membuat proyek kebun mini di sekolah, menanam tanaman, atau membuat kompos dari sampah organik. Kegiatan ini mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

Pengenalan teknologi pembelajaran yang tepat usia juga penting. Siswa dapat dikenalkan pada platform pembelajaran digital sederhana dan ramah anak, atau diajarkan dasar-dasar literasi digital.

Kegiatan ini mempersiapkan mereka untuk menghadapi pembelajaran di era digital. Namun perlu diingat, penggunaan teknologi harus tetap seimbang dan tidak menggantikan interaksi langsung antar siswa dan guru.

Kesimpulan

MPLS di SD dalam Kurikulum Merdeka harus dirancang sebagai pengalaman yang berkesan dan positif bagi siswa baru. Dengan pendekatan yang humanis, kreatif, dan kontekstual, MPLS dapat menjadi fondasi yang kuat bagi keberhasilan pendidikan anak di masa depan.

Perencanaan dan pelaksanaan MPLS yang matang, dengan melibatkan berbagai pihak seperti guru, orang tua, dan siswa, akan memastikan keberhasilan program dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Cara Mencari HP yang Hilang Tanpa Panik, Baik Dalam Keadaan Hidup Maupun Mati

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara mencari hp yang hilang? Kehilangan ponsel bisa bikin hati jadi ciut.…

6 hours ago

Tanggal 21 Oktober 2025 Apakah Libur? Ini Penjelasannya

SwaraWarta.co.id - Memasuki akhir tahun, banyak orang mulai merencanakan waktu liburan mereka. Pertanyaan seperti "Tanggal…

1 day ago

Apakah Tipes Menular? Mengulas Penyebab dan Cara Pencegahannya

SwaraWarta.co.id – Apakah tipes menular? Ya, tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang menular. Penyakit…

1 day ago

Mengapa Pendidikan Nilai Menjadi Aspek Penting dalam Sistem Pendidikan Saat ini? Berikut ini Pembahasannya!

SwaraWarta.co.id – Mengapa pendidikan nilai menjadi aspek penting dalam sistem pendidikan saat ini? Pendidikan sering…

1 day ago

Cara Membatalkan Pinjaman KrediOne dengan Tepat dan Cepat

SwaraWarta.co.id – Ada beberapa cara membatalkan pinjaman KrediOne dengan mudah. Memutuskan untuk membatalkan pinjaman di…

1 day ago

Cara Setor Tunai di ATM BRI: Praktis dengan Kartu atau Tanpa Kartu

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara setor tunai di ATM BRI? Setor tunai kini tak perlu lagi…

1 day ago