SwaraWarta.co.id – Silakan Anda jelaskan arti penting diutusnya Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan hukum Allah SWT? Diutusnya Nabi Muhammad SAW bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan adalah pilar fundamental bagi eksistensi dan pedoman hidup umat manusia.
Sebagai Nabi terakhir, peran beliau dalam menyampaikan, menjelaskan, dan mempraktikkan Hukum Allah SWT memiliki arti penting yang tak ternilai dan relevan sepanjang masa.
Risalah beliau membawa cahaya yang menyempurnakan ajaran sebelumnya dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Nabi Muhammad sebagai Penyampai Risalah Terakhir
Nabi Muhammad SAW diutus untuk membawa Islam yang merupakan agama yang sempurna dan menjadi penutup risalah kenabian.
Hukum-hukum Allah SWT, yang terkandung dalam Al-Qur’an dan dijelaskan melalui Sunnah beliau, menjadi panduan hidup yang komprehensif, abadi, dan etis bagi seluruh umat manusia hingga hari kiamat. Tanpa perantara beliau, manusia tidak akan memiliki akses langsung dan jelas terhadap kehendak Sang Pencipta.
2. Teladan Hidup (Uswah Hasanah) dalam Praktik Hukum
Arti penting yang paling menonjol adalah kedudukan beliau sebagai Uswah Hasanah (teladan terbaik). Hukum Allah SWT tidak hanya disampaikan dalam bentuk teks, tetapi juga diwujudkan secara nyata dalam setiap aspek kehidupan Nabi Muhammad.
- Penerapan Konkret: Beliau mempraktikkan cara beribadah (salat, puasa), bermuamalah (berdagang, berpolitik), hingga berperilaku sosial (berkeluarga, bertetangga).
- Penjelasan Syariat: Sunnah beliau berfungsi sebagai tafsir praktis dan perinci dari ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat umum. Ini memungkinkan umat memahami bagaimana menerapkan hukum-hukum tersebut dalam konteks ruang dan waktu.
3. Penegakan Tauhid dan Keadilan Sosial
Melalui risalah beliau, Nabi Muhammad SAW menegakkan kembali Tauhid (keesaan Allah SWT) dan membersihkan akidah dari praktik syirik.
Lebih dari itu, beliau membawa syariat yang bertujuan menjaga maslahat (kebaikan) umum dan menghilangkan mafsadah (kerusakan). Hukum yang beliau sampaikan berlandaskan keadilan, kesetaraan, dan moralitas tinggi, yang secara fundamental mengubah tatanan masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang beradab.
4. Rahmat bagi Seluruh Alam
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Anbiya: 107, Nabi Muhammad diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Hukum-hukum yang dibawanya, yang mencakup syariat dan akhlak mulia, bertujuan membawa kedamaian, kesejahteraan, dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan mengikuti ajaran beliau, umat manusia dapat mencapai tujuan hakiki penciptaan dan terhindar dari kesesatan moral dan sosial
Diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah sebuah keniscayaan ilahi yang sangat penting. Beliau adalah jembatan antara wahyu dan realitas kehidupan, memastikan bahwa hukum Allah SWT tersampaikan, dijelaskan, dan terwujud sebagai pedoman hidup yang kekal dan relevan.
Ketaatan kepada risalah beliau adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan sejati.











