Lahan Meluas, Minat Petani Tembakau di Madiun Meningkat

- Redaksi

Monday, 2 September 2024 - 09:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Swarawarta.co.id – Di Desa Cermo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, para petani memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya tembakau.

“Petani memakai lahan tidur buat menanam dibanding tanaman hortikultura seperti padi dan jagung,” ujar Sujianto, Minggu (1/9/2024).

Selama tiga tahun terakhir, hasil panen mereka menunjukkan peningkatan yang signifikan, dan tanaman tembakau dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu petani tembakau, Sujianto, mengungkapkan bahwa dari setiap hektar lahan, mereka bisa menghasilkan sekitar 1,7 ton tembakau dengan masa panen yang berlangsung 3 bulan setelah penanaman.

“Semenjak itu naik terus, tahun lalu di angka 50 hektar dan tahun ini mencapai 150 hektar untuk Kecamatan Kare,” paparnya.

Baca Juga :  Orang Tua Siswa MA di Jaksel yang Koma Usai Duel Tak Beri Maaf kepada Pelaku

Selain itu, tanaman ini dapat dipanen hingga 2 hingga 3 kali dalam satu periode tanam.

Ari Satria, seorang penyuluh yang mendampingi para petani di Desa Cermo, menyebutkan bahwa wilayah tersebut memiliki potensi lahan tidur mencapai 2 ribu hektar.

Pada tahun 2021, luas lahan yang digunakan untuk menanam tembakau meningkat sekitar 4 hektar tanpa adanya kemitraan.

Namun, pada tahun berikutnya, luas lahan yang ditanami tembakau melonjak menjadi 23 hektar setelah adanya kemitraan dengan pabrik.

“Meningkatnya lahan tembakau seiring dengan minat petani. Perawatan tembakau lebih murah dibanding biaya usaha tani. Tembakau dengan populasi tanaman 18 ribu sampai 20 ribu per hektar, biaya usaha tani bisa mencapai Rp 20 juta sampai 25 juta,” imbuhnya.

Baca Juga :  Maling Tas di Pasar Klanten, Emak-emak Berhasil Diamankan

Jenis tembakau yang ditanam di daerah ini adalah jenis Kasturi, yang dikenal memiliki kualitas baik dan diterima oleh pabrik mitra.

Mengenai harga jual, Ari Satria menambahkan bahwa pada tahun lalu, harga tembakau kering dengan kualitas tertinggi mencapai Rp 50 hingga Rp 55 ribu per kilogram, dengan permintaan yang cukup tinggi.

“Grade terendah kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram. Saat ini harganya belum keluar, tapi acuannya masih di harga tahun lalu. Kemungkinan tahun ini bisa naik karena kebutuhan juga sedang naik,” pungkasnya.

Berita Terkait

KPK akan Siap Mengawasi Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024
Pekan Raya Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Ini Jadwal Konser Akhir Pekan!
Indomaret Luncurkan Promo JSM dan Mingguan Hari Ini, 20 Juni 2025
OpenAI Hentikan Kerja Sama dengan Scale AI setelah Startup Itu Dapat Investasi dari Meta
Iran Luncurkan Rudal Canggih Sejjil dalam Serangan Terhadap Israel
Warga Negara Asing Asal Suriah Diamankan Imigrasi Ponorogo
Remaja 19 Tahun Tertangkap Mencuri Kambing di Ponorogo
Cak Imin: Pesantren Berperan Penting dalam Mengentaskan Kemiskinan dan Membangun Desa

Berita Terkait

Friday, 20 June 2025 - 16:20 WIB

KPK akan Siap Mengawasi Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

Friday, 20 June 2025 - 16:10 WIB

Pekan Raya Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Ini Jadwal Konser Akhir Pekan!

Friday, 20 June 2025 - 16:05 WIB

Indomaret Luncurkan Promo JSM dan Mingguan Hari Ini, 20 Juni 2025

Friday, 20 June 2025 - 15:51 WIB

OpenAI Hentikan Kerja Sama dengan Scale AI setelah Startup Itu Dapat Investasi dari Meta

Friday, 20 June 2025 - 15:49 WIB

Iran Luncurkan Rudal Canggih Sejjil dalam Serangan Terhadap Israel

Berita Terbaru

KPK akan Siap Mengawasi Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

Berita

KPK akan Siap Mengawasi Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

Friday, 20 Jun 2025 - 16:20 WIB