Jelaskan Mengapa Beriman Kepada Hari Akhir Menjadikan Manusia Mawas Diri dalam Bertindak? Berikut ini Jawabannya!

- Redaksi

Sunday, 9 March 2025 - 14:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jelaskan Mengapa Beriman Kepada Hari Akhir Menjadikan Manusia Mawas Diri dalam Bertindak?

Jelaskan Mengapa Beriman Kepada Hari Akhir Menjadikan Manusia Mawas Diri dalam Bertindak?

SwaraWarta.co.id – Jelaskan mengapa beiman kepada hari akhir menjadikan manusia mawas diri dalam bertindak? Iman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan salah satu rukun iman dalam agama Islam.

Keyakinan ini tidak hanya sekadar percaya pada akhir kehidupan dunia, tetapi juga membentuk pola pikir dan perilaku manusia dalam keseharian.

Salah satu dampak penting dari keimanan ini adalah munculnya sikap mawas diri (kehati-hatian) dalam bertindak. Mengapa demikian? Simak penjelasannya berikut ini.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Konsep Pertanggungjawaban di Akhirat

Keyakinan akan adanya hari akhir mengingatkan manusia bahwa setiap perbuatan, sekecil apa pun, akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Surah Al-Zalzalah ayat 7-8 menyatakan:
“Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada satu pun tindakan yang luput dari catatan amal. Kesadaran ini mendorong manusia untuk berpikir dua kali sebelum melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai agama dan kemanusiaan.

Baca Juga :  Doa untuk Orang yang Kita Sayang dalam Islam: Memohon Perlindungan dan Kebaikan

2. Menghindari Sikap Serakah dan Merugikan Orang Lain

Iman kepada hari akhir mengajarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Harta, jabatan, atau popularitas tidak akan dibawa ke alam kubur.

Pemahaman ini membuat manusia lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan hak orang lain. Contohnya, menghindari korupsi, manipulasi, atau eksploitasi karena sadar bahwa semua itu akan menjadi beban di akhirat.

3. Mendorong Perilaku Etis dan Berempati

Orang yang beriman kepada hari akhir cenderung lebih mengutamakan kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Mereka akan berpikir panjang sebelum menyakiti orang lain, berbohong, atau melanggar aturan.

Hal ini didorong oleh keyakinan bahwa setiap interaksi sosial memiliki konsekuensi spiritual. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menolong saudaranya, Allah akan menolongnya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Baca Juga :  Doa Saat Menghadapi Cuaca Buruk: Hujan, Angin Kencang, dan Petir

4. Mengurangi Sikap Egois dan Materialistis

Kesadaran bahwa dunia bukan tujuan akhir membuat manusia tidak terjebak pada kepentingan pribadi semata.

Mereka lebih memilih berbuat baik, seperti sedekah, membantu sesama, atau menjaga lingkungan, karena percaya bahwa amal tersebut menjadi investasi untuk kehidupan abadi.

5. Menjaga Keseimbangan Antara Dunia dan Akhirat

Iman kepada hari akhir tidak berarti mengabaikan urusan duniawi, tetapi justru mendorong manusia untuk bertindak proporsional. Setiap langkah diambil dengan pertimbangan dampak jangka panjang, baik secara duniawi maupun ukhrawi.

Beriman kepada hari akhir menjadi pengingat spiritual yang kuat agar manusia senantiasa mawas diri. Keyakinan ini membentuk karakter yang bertanggung jawab, berempati, dan berorientasi pada kebaikan universal. Dengan demikian, keimanan tidak hanya menjadi dogma, tetapi juga panduan praktis dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  IDENTIFIKASI dan Analisis Faktor-Faktor Pendorong Di Balik Merger Gojek Dan Tokopedia

 

Berita Terkait

Bagaimana Akuntansi Manajemen dapat Membantu Perusahaan dalam Mencapai Keunggulan Kompetitif?
Apa Itu Paradoksal? Memahami Kontradiksi yang Mengandung Kebenaran
JELASKAN STRATEGI PERTUMBUHAN PASAR PT NESTLE INDONESIA BERDASARKAN MATRIKS ANSOFF?
Mengapa Guru Perlu Mengetahui Pendekatan Pembelajaran yang Tepat? Berikut ini Penjelasannya!
Cara Pendaftaran PPG Prajabatan 2025: Syarat dan Link Resmi
Menurut Anda, Mengapa Penting Mempertimbangkan Kondisi Peserta Didik dalam Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional?
Apa Itu Kalimat Majemuk? Jenis, Ciri-ciri, dan Contoh Lengkap
Apa yang Mungkin Terjadi Apabila Tidak Ada Panduan untuk Berprilaku Bagi Profesi Tertentu?

Berita Terkait

Sunday, 12 October 2025 - 17:33 WIB

Bagaimana Akuntansi Manajemen dapat Membantu Perusahaan dalam Mencapai Keunggulan Kompetitif?

Sunday, 12 October 2025 - 14:35 WIB

Apa Itu Paradoksal? Memahami Kontradiksi yang Mengandung Kebenaran

Saturday, 11 October 2025 - 15:07 WIB

Mengapa Guru Perlu Mengetahui Pendekatan Pembelajaran yang Tepat? Berikut ini Penjelasannya!

Friday, 10 October 2025 - 10:09 WIB

Cara Pendaftaran PPG Prajabatan 2025: Syarat dan Link Resmi

Friday, 10 October 2025 - 09:56 WIB

Menurut Anda, Mengapa Penting Mempertimbangkan Kondisi Peserta Didik dalam Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional?

Berita Terbaru

Apa Itu Paradoksal?

Pendidikan

Apa Itu Paradoksal? Memahami Kontradiksi yang Mengandung Kebenaran

Sunday, 12 Oct 2025 - 14:35 WIB